Ingin Menulis Novel? 5 Langkah Simpel dari Scott Sigler untuk Para Pemula

by - 3:39 PM



Ada yang punya keinginan sama seperti saya? Yap, di tahun 2019 rasanya pengen banget mewujudkan salah satu resolusi yang dari tahun-tahun sebelumnya belum juga saya realisasikan, yaitu punya draf novel. Betapa saya kesulitan juga untuk melakukan proses menulis novel ini, padahal tiap hari kerjaan saya juga nulis. Tapi nulis artikel, bukan fiksi.

Akhirnya, beberapa bulan (sejak akhir tahun 2018) saya membulatkan tekad untuk belajar dari para ahli tentang menulis novel ini. Salah satunya dari Scott Sigler atau nama lengkapnya Scott Carl Sigler. Dia salah satu penulis novel dari Amerika dengan genre science fiction dan horror. Enam belas novel karyanya jadi best seller di New York Times dan karyanya berupa novela serta cerpen udah nggak kehitung lagi banyaknya.

Infected salah satu novel best seller Scott Sigler (sumber: scottsigler.com)

Lalu, Kenapa Harus Scott Sigler?


Scott Sigler (sumber: enacademic.com)

Iya, ya, kenapa harus Scott Sigler? Sebenarnya, saat saya memantapkan diri untuk belajar lagi gimana nulis novel, saya nemu berbagai youtube channel tentang How to Write A Novel. Nah, saya sempat ngeklik beberapa channel sampai akhirnya sampai di channelnya Scott Sigler. So, yeah... saya merasa lima langkah simpel dari Scott ini lebih ngena buat saya. 

Selain itu, setelah saya telusuri ternyata Scott Sigler ini memang bukan penulis biasa. Yap, kita bisa menemukan berbagai publikasi tentang novelnya yang best seller dan betapa Scott begitu piawai memainkan alur cerita untuk genre science fiction. Meskipun saya sendiri belum baca-baca karyanya dia, tapi dari hasil reviewer tentunya.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah Infected yang menjadi best seller dan sudah difilmkan. Kabar baiknya, langkah-langkah yang disampaikan Scott ini adalah proses yang juga dia lalui saat menulis novel Infected dan bagaimana ia memulai karir menulisnya. Okelah, daripada berlama-lama mari kita intip-intip ilmu nulis dari Scott Sigler ini. Check it out!

Pertama Kali Menulis Novel? Ikuti 5 Langkah Simpel dari Scott Sigler!


sumber: pexels.com

Perlu diingat jika menulis novel adalah pekerjaan yang berat, kalau kata Scott, writing a novel is a ton of work. Mungkin karena menulis adalah pekerjaan yang berat, hanya beberapa dari mereka yang mampu melewari proses berat itu sehingga menjadi seorang penulis best seller. Iya nggak, sih? Tapi kalau kata Scott siapa pun bisa kok menulis novel.

1. Menulislah setiap hari

sumber: pexels.com

Ini simpel banget, ya? Iya, kedengerannya memang simpel banget tapi pada praktiknya memang cukup menantang. Buat saya cukup menantang, dan saya rasa para newbie juga setuju, bukan? Scott juga bilang gitu, mungkin menulis setiap hari hal yang nggak mungkin buat kebanyakan orang tapi kita perlu untuk mencoba. 

Bikin jadwal rutin untuk menulis setiap hari sekurang-kurang satu jam dalam sehari. Jadikan satu jam untuk menulis ini sebagai salah satu kegiatan prioritas kita. Kalau kita bener-bener pengen nulis novel, maka menulis setiap hari adalah hal yang harus kita lakukan. Menulis itu kayak nge-gym untuk membentuk otot. Biar berotot kayak Deddy Corbuzier--misalnya, kita perlu latihan setiap hari.

2. Tulislah bad book kita, maka kita belajar how to finish

sumber: pexels.com

Kalau kata Scott, yang dimaksud bad book ini kita nggak perlu terpaku bagaimana menulis dengan alur cerita yang luar biasa keren atau karakter tokoh yang beda dari biasanya. Tujuan kita menulis novel pertama ini untuk teach yourself that you can finish a novel. 

Dengan memahami tujuan utama kita dalam menulis novel pertama, tentu akan memberikan kekuatan bagi kita kalau kita bisa menyelesaikan sebuah novel. Mungkin banyak dari kita mulai nulis novel dari bikin outline yang keren dan intens menulis sampai menemukan kendala kemudian berakhir dengan berhenti di tengah jalan tanpa menyelesaikan tulisan kita.

Jadi, mindset kita kali ini adalah bagaimana pun plot ceritanya, mau ngawur kek, mau nggak nyambung kek. Pokoknya terus aja nulis sampai kita berhasil menyelesaikan novel pertama kita karena tujuan kita adalah menyelesaikan sebuah novel bukan bikin novel best seller. Kata Scott, finishing gives you power.

3. Selesaikan bad book kita, kemudian singkirkan sampai enam bulan


sumber: pexels.com

Inget kan katanya Scott gimana? Finishing gives you power! Bahkan Scott bilang kalau sebenernya kita nggak butuh tutor atau kelas menulis untuk bisa menulis novel. Berhasil menyelesaikan sebuah novel dapat memberikan energi dan kekuatan untuk kita terus menulis sekali pun di tengah perjalanan kita menemukan penyakit writer's block. 

Setelah si bad book kita selesai, jangan coba-coba lihat dan baca tulisan kita kurang lebih selama 6 bulan. Bahkan katanya Scott, don't let anyone to read it. Beneran simpen aja gitu file novel pertama kita, tanpa dibaca bahkan dikirimkan ke penerbit. 

4. Mulailah menulis good book


sumber: pexels.com

Saat si bad book dalam inkubator, inilah saat yang tepat bagi kita untuk menulis novel kedua alias the real book! Apa hal mengejutkan yang kita temukan? Kita akan menjalani proses menulis dengan lebih mudah! Itu yang dibilang Scott.

Alasannya, karena kita sudah punya pengalaman dalam menulis novel mulai dari merangkai kalimat, sampai membuat alur cerita. Semua akan terasa lebih mudah saat kita telah melewati proses pertama. Yap, mungkin tanpa disadari, kemampuan menulisa kita saat ini sudah meningkat.

Jika saat proses menulis kita menemukan kesulitan, kita merasa frustrasi, dan kita merasa nggak akan bisa menyelesaikan karya spektakuler kita, kita cuma harus melanjutkan untuk menulis. You already know you can finish a novel. Lagi, menyelesaikan bad book itu memberikan kita kekuatan dan kepercayaan bagi kita untuk menyelesaikan novel selanjutnya.

5. Setelah enam bulan, keluarkan bad book kita kemudian baca, koreksi, pelajari kelemahan dan atasi kelemahan dari tulisan kita

sumber: pexels.com

Enam bulan akan memberikan kita waktu untuk melupakan apa yang sudah kita tulis, dan itu membuat kita lebih objektif dalam menilai tulisan kita. Mungkin kita bakalan shock dengan apa yang kita temukan dalam tulisan kita. Seriusan kita yang nulis cerita ini? Kok, karakter ceritanya begini amet? Dialog apaan nih?

Nah, justru inilah fungsinya kenapa mesti diendapkan selama enam bulan. Kita bisa belajar di mana kesalahan atau kelemahan-kelemahan kita saat menulis. Kita memang nggak akan langsung seperti penulis best seller lainnya, tapi dari sini kita banyak belajar kalau menulis itu sebuah kemampuan yang terus diasah. Maka, kita akan siap menulis untuk pembaca bukan menulis untuk mendengarkan diri kita.

Sumber: How to Write Your First Novel (So, You Wanna Be A Writer #1)


You May Also Like

4 komentar

  1. Iya nih, saya jg sering macet kalau bikin fiksi. Buat cerpen aja kadang bingung mau dibuat endibgnya gimana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, iya, yaaa.... Tos mbaak, saya juga suka gitu >,<

      Delete
  2. Waah bermanfaat sekali.. tapi kalau mau bikin buku non fiksi apa bisa diterapkan juga tipsnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau lihat polanya sepertinya bisa, Mbak. Cobain nulis nonfiksi pakai langkah ini, Mbak Vy... Nanti share di blog, Mbaaak. :D

      Delete

©