#BikinPilem : Curcol-nya 'Sang Script Writer'

by - 8:01 AM

Berhubungan otaknya sedang mandek dengan fiksi-fiksi, jadi di postingan kali ini sesi curcol ajee yaa ...
Begini lohh ... sebenernya, 'the big plan' ini memang obsesi aku sejak lama, terutama ketika masuk ke sebuah komunitas yang mengusung kreatifitas dibidang nulis plus film.

Awal mulanya sih cuma iseng-iseng, waktu kumpul-kumpul di kosan Abdu bareng the galauewers (hahaa). Tiba-tiba aku bilang ke mereka. "Heii, kita bikin film yuu ..." the galauwers malahan asik dengan aktivitas mereka, yang ngerespon cuma si Abdu n Andrian.

"Siapin dulu skripnya, ma'e .." kata si Abdu yang mengklaim aku sebagai ma'e-nya. Padahal tampangku masih unyu-unyu gimana gituuh ... hahaaa

"Hayuu gin .. Hayu .. aku siap jadi kru-nya" sambung sii Andrian dengan gaya hebohnya.

"Nanti talentnya si ***" ucapku sambil agak malu-malu gimana gituh.

"Aiihh ....!!! Itu toh maksudnya ..!" kata si Abdu yang tahu tentang 'orang' yang dimaksud. ku stay cool aja. Masang wajah kalem.

"Hahahaa ... bener ... bener, gin ... Cocok tah .." si Andrian terus ngomporin.

"Kru-nya ajakin anak-anak kelas ya .. Nanti aku bikin skrip-nya"  ucapku lagi, terus mulai-lah imaji aku melayang entah kemana. Nyari-nyari sumber cerita dari dunia antah berantah.

Alhasil, ketika 'the big plan' ini aku utarakan ke anak-anak kelas. Respon mereka sangat sangat menakjubkan ! semuanya sangat berminat. Feedback yang bagus kan? hahaa. Respon ini ditunjukkan oleh Aank, aku kira obrolan isengku itu cuma angin lalu. Ternyata,malemnya si Aank ngirim message ke hp aku ...
"Agin, hayu ah  jadiin bikin filmnya. Biar kelas kita punya karya !"

Begitulah kira-kira isi smsnya, dan mulailah si Aank ini jadi provokator di kelas. Dia ngomporin anak-anak kelas supaya semangatnya makin membara. Terlebih lagi, kelas C dan B angkatan kami punya karya masing-masing. Hanya kelasku saja yang sedikit terbelakang... hahaaa, maklumlah penghuni kelasku ini mayoritas cowo. Coba banyangkan dari 30 orang mahasiswa, hanya ada 10 makhluk bidadari yang mempesona dikelasku. Luar biasaa kan? Jadi, maklum lah .. rada-rada terbelakang juga,,, (yeeah, alibi... hahaa).


Pembuatan script di Kopma bareng (sebagian) Jurnal A


Setelah kumpul-kumpul (curi-curi waktu kuliah), ditemukanlah ide cerita dari Cicha. Selanjutnya aku dan Aank mulai merumuskan script-nya. Awalnya aku n Aank rada beda pendapat sih tentang penafsiran ceritanya Cicha, si Aank juga sempet keukeuh dengan pendapatnya dan aku keukeuh ga setuju dengan pendapatnya. Iyalaah ... wong yang nulisnya juga aku ! Harusnya gimana aku ! --- si ego lagi merajalela.

Tapi, dari sini aku belajar tentang menerima-menghargai pendapat. So, disana aku jadi pendengar dan berusaha agar si ego ini ga merajalela lagi. Nih, aku liatin dokumentasi pembuatan script yang bikin puyeng ini ..........:

Script terus digodok !!
Proses pembuatan script berlangsung sekitar 2 mingguan (kalau ga salah). Aku cuma dibantu Aank dalam mengembangan ide cerita plus bimbingan dari Abdu (soalnya aku masih newbie dalam pembuatan script). Dan wow ... !!!!! ternyata memang sulit deng jadi script writer itu. Bener-bener harus mem-visualisasikan sebuah kata-kata ke keadaan real-nya, ckkcck. 

Kesulitan utama aku dalam membuat script :
1. Menginterpretasikan bahasa cerpen (karena ide ceritanya diangkat dari sebuah cerpen) kedalambahasa script (film). Karena bahasa cerpen dan bahasa film itu sangat sangat beda. Untuk bahasa script, sang script writer bener-bener dituntut untuk dapat menulis secara konkrit setiap adegannya.
2. Istilah-istilah dalam skenario. Karena memang masih newbie dalam hal tulis-menulis script ini. Jadi aku rada-rada merangkak gitu dalam pembuatannya. Malahan pas awal-awal nulis script masih bingung ngebedain scene-shoot-take. Tapi karena terus diasah dan tanya sana-sini. Jadilah sedikitnya bisalaah .... ^^. Nih, aku kasih penjelasan tentang istilah-istilah dalam skenario (di copas dari sumber lain, lupa lagi ,,hehe) :

BIG CLOSE UP (BCU) = pengambilan gambar pada jarak sangat dekat. Misalnya, dalam gambar orang hanya terlihat bibirnya saja. Contoh pemakaian dalam skenario, untuk menunjukkan sebuah cincin di jari manis tokoh, kita bisa pakai BCU untuk cincin. Namun jika ini sudah diperjelas dalam deskripsi, tidak perlu ditulis BCU lagi, sebab ini adalah tugas sutradara.

CLOSE UP (CU) = Pengambilan gambar pada jarak dekat. Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja. Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan ekspresi tokoh. Namun, penggunaan CU sebisa mungkin untuk hal-hal yang sangat penting saja, misalnya menegaskan sebuah lirikan mata dan senyum sinis A pada B. Jika tidak terlalu penting, jangan gunakan tanda CU ini karena masalah shot adalah wilayah sutradara.

COMMERCIAL BREAK = Jeda dalam tayangan sinetron yang diisi iklan. Biasanya penulis skenario juga harus memperhitungkan saat jeda ini, dengan memberikan suspense pada cerita–sebelum commercial break–agar penonton tetap menunggu kelanjutan cerita kita, tanpa berpindah ke channel lain.

CREDIT TITLE = Penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta semua orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron/ film tersebut.

CUT BACK TO = Transisi dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan/ lokasi yang telah dilihat sebelumnya. Contoh penggunaannya dalam skenario, misalnya seorang anak menangis karena terpisah dari ibunya di mal, CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya dengan gelisah di sudut yang lain, maka ketika akan kembali ke gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini mungkin sudah dibantu satpam, transisinya kita pakai CUT BACK TO.

CUT TO = Transisi/ peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya untuk menggambarkan kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau juga kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama.

DISSOLVE TO = Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back, membayangkan sesutau yang akan terjadi.

DIALOG = Kalimat yang diciptakan oleh penulis skenario, yang nantinya diucapkan oleh seorang aktor. DIALOG harus mewakili peran, karakter, dan perasaan si tokoh dalam cerita.

DURASI = waktu tayang di televise sudah termasuk commercial break. Durasi yang umum: 30 menit, biasanya untuk sinetron serial komedi. Durasi 60 menit, biasanya untuk sinetron serial drama, durasi ni paling umum kita lihat di televise. Durasi 90 menit, biasanya untuk sinetron cerita lepas, semacam telesinema dan FTV.

ESTABLISHING SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan dari jarak jauh sehingga gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita ingin memasuki setting sebuah kamar dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu ESTABLISH gedung rumah sakit secara keseluruhan. Namun, jika tempat itu sudah diperlihatkan secara keseluruhan, tidak perlu ada ESTABLISH berulang kali.

EXT. Singkatan dari EXTERIOR, biasanya dalam scenario ditulis pada deretan judul scene, untuk menunjukkan keterangan tempat di luar ruangan. Tulisan EXT. dan INT. bisa digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang menunjukkan adegan di jalanan/ dalam mobil. Bisa juga gabungan itu dipakai jika menunjukkan adegan pada teras sebuah rumah.

FADE OUT = Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara lambat.

FADE IN: Transisi gambar dari gelap ke terang dengan cara lambat. Dalam scenario, penulisan FADE OUT dan FADE IN biasanya bersamaan untuk transisi yang menujukkan perubahan waktu, bisa dari malam ke pagi, atau dalam hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Selain menujukkan perubahan waktu, bisa juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.

FLASH BACK = Bisa diartikan sebagai kilas balik. Cerita yang kembali pada waktu sebelum kejadian berlangsung. FLASH BACK bisa menunjukkan kemunduran waktu beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam waktu beberapa saat sebelumnya.

FREEZE = Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan. Dalam penulisan scenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, di mana gambar berhenti mengakhiri  sebuah cerita.Akhir cerita ini pada sinetron serial biasanya diambil gambar yang paling menegangkan sehingga akan terjadi suspense bagi penonton. FREEZE umumnya untuk gambar tokoh sentralnya.

INSERT: Sisispan adegan pendek dan singkat tapi penting, di dalam sebuah scene. Misalnya, pada adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Meskipun setting berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip itu, cukup dengan INSERT saja.

INTERCUT = Perpindahan dengan cepat, dari satu adegan ke adegan lain yang berada dalam satu kesatuan cerita. Misalnya adegan telepon, dua setting yang bergantian ditampilkan, maka kita bisa menggunakan INTERCUT untuk pergantian cepat setiap dialog si penelepon dan orang yang ditelepon.

INT. = Singkatan dari INTERIOR, penulisannya dalam scenario sama dengan EXT., t5api ini untuk menujukkan keterangan tempat di dalam ruangan.

LONG SHOT (LS) = Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang harus terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang akan terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya. Namun, jika tak terlalu penting jangan cantumkan LS dalam scenario karena sama seperti CU dan BCU, ini juga wewenang sutradara.

MAIN TITLE = Judul cerita pada sebuah tayangan sinetron/ film. Dalam penulisan scenario biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Dan dilanjutkan dengan penayangan credit titles.

MONTAGE = Beberapa gambar yang menujukkan adegan berkesinambungan dan mengalir, bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian. Dalam penulisan scenario, misalna seorang sedang putus cinta, maka ia mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal ini kita pakai MONTAGE dengan menampilkan beberapa adegan indah anatara si tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka sedang berkejaran di pantai, lalu kita tampilkan juga saat mereka berduaan di taman bunga, lalu saat mereka saling menukar barang kenangan, dsb.

RATING = Ini kita istilahkan sebagai survey jumlah penonton yang menyaksikan tayangan di televise, dalam hal ini termasuk tayangan sinetron yang cerita dan skenarionya kita tulis. Survei ini dilakukan oleh sebuah lembaga bernama AC NIELSON, yang sudah diakui kredibilitasnya oleh masyarakat pertelevisian di Indonesia. Setiap minggunya pihak ini akan memebrikan lembaran hasil surveinya ke semua stasiun televise dan PH, di lembaran itu akan terlihat urutan tayangan mulai dari yang terbanyak penontonnya, hingga yang paling sedikit. RATING sampai saat ini masih menjadi tolok ukur tayangan di Indonesia. RATING tinggi berarti tayangan dianggap laku dan secara bisnis menguntungkan PH/ Broadcast, sehingga diproduksi terus, sebaliknya bila RATING rendah maka tayangan akan cepat dihentikan agar tidak merugikan produksi.

SCENE = Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dari sebuah cerita.

SCENARIO = Artinya sama dengan scenario, hanya masalah perbedaan bahasa saja, penulisan menggunakan “K” karena sudah diindonesiakan.

SCREENPLAY = Artinya juga sama dengan Scenario/ Skenario.

SCRIPTWRITER = Orang yang kerjanya membuat/ menulis scenario atau disebut juga Penulis Skenario.

SEQUENCE = Kata lain dari Babak, yaitu kumpulan dari beberapa adegan.

SLOW MOTION = Gerakan yang terlihat lebih lambat dari biasanya. Hal ini biasanya digunakan untuk menampilkan adegan yang sangat dramatis. Misalnya, adegan seorang tokoh ditembak dari belakang. Saat si tokoh jatuh, gerakan bisa saja dibuat SLOW MOTION agar lebih terkesan dan menyentuh perasaan penontonnya.

SOUND EFFECT = Biasanya dalam penulisan digunakan istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara mausia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan, dsb.

SPLIT SCREEN = Dua adegan berbeda yang muncul pada satu layer. Bisa kita pisahkan dengan garis vertical atau horizontal. Pada penulisan dalam scenario bisa kita pakai saat ingin menggambarkan adegan telepon yang menampilkan ekspresi kedua tokoh secara bersama-sama.

TEASER = Adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/ awal cerita, yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita di belakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene/ adegan baru yang diciptakan oleh penulis scenario, bisa juga cuplikan adegan paling menarik/ konflik utama yang sudah ada dalam scenario.

VOICE OVER (VO) = Dialog yang terdengar tapi tidak tampak di gambar, misalnya terdengar orang berbicara dari ruang sebelah. Atau, bisa juga orangnya tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat berbicara dalam hati.

Okei, sepertinya segitu dulu. Sebenernya ingin lanjut cerita ... tapi nampaknya kalau terlalu panjang jadi bosen juga yaa ... Script aku udah jadi lhoo, tapi nantilah aku cerita lagi ... sekarang sedang pembuatan izin produksi ke bagian TU Fakultas. Rencananya setelah dapat izin, kami akan langsung ke tahap produksi film , yeeahahh ! Doakan kami, yaa ... ^.^

Action dulu, sebelum lanjut bikin script ! hhaha
Tim penghibur ketika mulai puyeng
bikin script .. *uhuii






You May Also Like

5 komentar

©