#BookReview : Bahasa Cinta Mint Ice Cream

by - 10:49 AM



Judul              : The Mint Heart
Penulis            : Ayuwidya
Penyunting     : Pratiwi Utami
Halaman         : 326
Penerbit          : Bentang
Tahun Terbit : Maret 2013, Cetakan 1

Cinta adalah bahasa unik yang selalu mengiringi kehidupan manusia. Topiknya tidak pernah habis dimakan zaman, dan tetap abadi dengan berbagai kisahnya. Begitupun dengan kisah yang terpatri dalam The Mint Heart. Novel seri #LoveFlavor dari Penerbit Bentang ini  menyajikan rasa cinta melalui Mint Ice Cream dengan bahasanya yang manis kemudian beranjak pahit.

Novel ini menghadirkan tokoh Lula dan Leon yang terlibat cinta lokasi melalui proyek Wherever You Want yang digagas oleh majalah, tempat keduanya bekerja. Bagi Lula, Leon adalah mint ice cream-nya yang dingin namun begitu ia nikmati. Selain menghadirkan kisah cinta kedua tokoh utama, The Mint Heart pun sukses menggambarkan destinasi wisata yang ada di Indonesia. Meskipun novel ini tidak termasuk kategori novel traveling, namun pada beberapa bagian, panorama alam Indonesia turut dihantarkan kepada pembacanya. Ini jadi satu nilai plus untuk novel The Mint Heart. 

The Mint Heart memang bukan novel traveling, karena ceritanya hanya berfokus pada kisah Lula dan Leon. Namun Ayuwidya (penulis The Mint Heart) berhasil mendeskripsikan panorama alam Indonesia di beberapa bab dalam novelnya, meskipun tidak cukup mendetail. Namun saya rasa itulah salah satu daya tarik novel ini dibandingkan novel romantis mainstream pada umumnya. 

Kisah cinta Lula dan Leon tentu saja tidak mulus begitu saja. Ada beberapa konflik yang menghalangi mereka untuk bersatu. Mulai dari orang ketiga, orang masa lalu sampai konflik batin yang mendera keduanya. Pembaca diajak untuk terlibat dalam konflik-konflik tersebut dan ikut merasakan lika-liku perjalanan keduanya untuk menemukan cinta yang sesungguhnya. 

Tidak dipungkiri, bahwa akhir dari The Mint Heart sudah bisa ditebak dengan jelas. Yap, hal ini dikarenakan The Mint Heart menganut aliran novel romantis mainstream. Sehingga sebagian besar pembaca sudah dapat memastikan ending-nya seperti apa. Tentu saja bagi penikmat kisah romantis, tiap bab-nya menyajikan adegan romantis antara Lula dan Leon yang akan membuat Anda meleleh ! Serta pembaca dibawa pada suasana gemas dengan tingkah Lula dan Leon yang salah membuat kesimpulan tentang keduanya. 

Disajikan dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dicerna pembacanya, novel ini sangat direkomendasikan bagi Anda penikmat kisah romantis, meskipun bagi saya pribadi belum cukup memuaskan. Namun saya sangat menikmati setiap adegannya, terutama suasana yang penulis deskripsikan tentang panorama alam Indonesia. Novel ini layak dibaca sambil menikmati semangkuk Mint Ice Cream yang manis, dingin dan selalu berakhir pahit kemudian.

Beribu rasa menyergap dalam satu waktu.
Bahagia karena ia menyatakan rasa yang bahkan tak berani
kuharapkan.
Namun, rasa dipermainkan juga mencuat. Mengapa ia
menyatakan itu sekarang?
saat ia akan pergi dengan yang lain
dan aku harus melupakannya.
 (The Mint Heart, Halaman 282)

You May Also Like

0 komentar

©