#BookReview : Bahasa Cinta Mint Ice Cream
Judul : The Mint Heart
Penulis : Ayuwidya
Penyunting : Pratiwi Utami
Halaman : 326
Penerbit : Bentang
Tahun
Terbit : Maret 2013, Cetakan 1
Cinta
adalah bahasa unik yang selalu mengiringi kehidupan manusia. Topiknya tidak
pernah habis dimakan zaman, dan tetap abadi dengan berbagai kisahnya. Begitupun
dengan kisah yang terpatri dalam The Mint Heart. Novel seri #LoveFlavor dari
Penerbit Bentang ini menyajikan rasa
cinta melalui Mint Ice Cream dengan bahasanya yang manis kemudian beranjak
pahit.
Novel
ini menghadirkan tokoh Lula dan Leon yang terlibat cinta lokasi melalui proyek Wherever You Want yang digagas oleh
majalah, tempat keduanya bekerja. Bagi Lula, Leon adalah mint ice cream-nya yang dingin namun begitu ia nikmati. Selain
menghadirkan kisah cinta kedua tokoh utama, The Mint Heart pun sukses
menggambarkan destinasi wisata yang ada di Indonesia. Meskipun novel ini tidak
termasuk kategori novel traveling,
namun pada beberapa bagian, panorama alam Indonesia turut dihantarkan kepada
pembacanya. Ini jadi satu nilai plus untuk novel The Mint Heart.
The
Mint Heart memang bukan novel traveling,
karena ceritanya hanya berfokus pada kisah Lula dan Leon. Namun Ayuwidya
(penulis The Mint Heart) berhasil mendeskripsikan panorama alam Indonesia di
beberapa bab dalam novelnya, meskipun tidak cukup mendetail. Namun saya rasa
itulah salah satu daya tarik novel ini dibandingkan novel romantis mainstream
pada umumnya.
Kisah
cinta Lula dan Leon tentu saja tidak mulus begitu saja. Ada beberapa konflik
yang menghalangi mereka untuk bersatu. Mulai dari orang ketiga, orang masa lalu
sampai konflik batin yang mendera keduanya. Pembaca diajak untuk terlibat dalam
konflik-konflik tersebut dan ikut merasakan lika-liku perjalanan keduanya untuk
menemukan cinta yang sesungguhnya.
Tidak
dipungkiri, bahwa akhir dari The Mint Heart sudah bisa ditebak dengan jelas.
Yap, hal ini dikarenakan The Mint Heart menganut aliran novel romantis
mainstream. Sehingga sebagian besar pembaca sudah dapat memastikan ending-nya seperti apa. Tentu saja bagi
penikmat kisah romantis, tiap bab-nya menyajikan adegan romantis antara Lula
dan Leon yang akan membuat Anda meleleh ! Serta pembaca dibawa pada suasana gemas dengan tingkah Lula dan Leon yang
salah membuat kesimpulan tentang keduanya.
Disajikan
dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dicerna pembacanya, novel ini
sangat direkomendasikan bagi Anda penikmat kisah romantis, meskipun bagi saya
pribadi belum cukup memuaskan. Namun saya sangat menikmati setiap adegannya,
terutama suasana yang penulis deskripsikan tentang panorama alam Indonesia.
Novel ini layak dibaca sambil menikmati semangkuk Mint Ice Cream yang manis,
dingin dan selalu berakhir pahit kemudian.
Beribu rasa menyergap dalam satu
waktu.
Bahagia karena ia menyatakan rasa
yang bahkan tak berani
kuharapkan.
Namun, rasa dipermainkan juga
mencuat. Mengapa ia
menyatakan itu sekarang?
saat ia akan pergi dengan yang lain
dan aku harus melupakannya.
(The Mint Heart, Halaman 282)
0 komentar