Bersyukur. Itu yang pertama kali saya lakukan setiap bangun pagi. Bersyukur karena masih punya kesempatan untuk bernafas dan menikmati kehidupan.

Bersyukur. Karena saya masih mempunyai kesempatan untuk mengejar cita yang sempat tertunda atau mungkin tersesat di antah-berantah.

Jalan menuju cita memang berliku, likunya sedang saya rasakan, dan baper-nya sedang saya nikmati. Memang beginilah adanya, tapi alhamdulillah masih dianugerahi rasa bahagia.

Bersyukur. Orang tua selalu mendukung apa yang jadi cita saya dan engga pernah memaksakan segala sesuatu sesuai kehendak mereka. Iya, sangat bersyukur mempunyai mereka.

Bersyukur. Ada seseorang di tempat nun jauh yang selalu mendukung bahkan tanpa saya minta. Seseorang yang walaupun super perfeksionis, super ribet, super skeptis, kadang kadang bikin kesel karena ke-super-perfeksionis-nya dia tapi di balik itu semua dialah yang dengan nyata ada bersama saya.

Ah, begitu banyak yang harus saya syukuri sampai terlalu panjang jika harus dijabarkan satu per satu. Intinya adalah terima kasih Allah, Tuhan Semesta, Tuhan Kami Semua.

Subuh, 260516