Pengantar : Untuk Pertemuan yang Tertunda
Hei, cantik ... sahabat sepanjang masa ..
Setelah beberapa
hari lalu saling mengomentari status dan mengirimkan wall melalui jejaring sosial, rasanya kok aku makin kangen kamu,
Heiii !!! Tidak bisa bertemu kamu itu menyebalkan. Kenapa? Karena kamu selalu sibuk ! Proses
jadi guru PAI sama jadi jurnalis memang sibuk banget yaa? Yeaaah, intropeksi
diri cantik.. Hahaha.
Tapi ga masalah
sih, toh memang jarak-waktu-aktivitas masing-masing sangat menyita waktu kita.
Iya kan? Ya... ya .. i know and
understand, Iiim ... Tapi masalahnya mengapa kita harus terpisah demikian
jauh (padahal cuma dari cibiru-setiabudi) hingga tidak dapat bersuaaa??! Oooh,
Tuhan ... aku rindu makhluk (yang katanya) cantik ini !!
Cantik, aku
cemburu kamu begitu akrab dengan kawan-kawanmu disana (terutama setelah melihat fotomu yang di-tag ke aku, haha). Tapi aku mengerti kamu
juga harus punya teman dekat, kan? Aku senang melihatmu bahagia. Aku juga punya
teman dekat, namun tidak seintim denganmu. Entahlah, seperti katamu ... mereka
bisa cerita apapun tapi untuk menceritakan masalahku ... biarlah hanya aku yang
tahu. Begitu kan?
Seperti saat
ini, aku seperti berjalan tanpa arah. Setidaknya jalanku tidak akan sepi jika
ada kamu. Kamu bisa membuatku lebih baik, apalagi jika kamu terus berceloteh
(walaupun ga jelas = geje) tapi itu lebih baik. [Heii, aku makin rindu niih !!]
Semoga wujudmu segera muncul dalam jalanku yang mulai redup ditelan malam.
Aku yakin, kita
punya setumpuk cerita dengan berbagai rasa. Baik aku ataupun kamu, kita
memiliki kehidupan dengan alur yang berbeda. Pasti akan banyak cerita yang
mengalir deras ketika kita bertemu. Menangis bersama adalah kegiatan yang
paling aku rindukan [Hahahaa, :p]. Rasanya bisa lebih bebas bergerak setelah
meluapkan segalanya padamu. Inilah ilustrasi dari perasaanku.
ilustrasi bimbang (pas di-search kata 'bimbang' di mbah google, gambar ini yang muncul, wkkwwk) |
Banyak sekali
... kejadian dan ketidakmengertian yang sulit aku terjemahkan dalam kehidupan.
Entah karena aku terlalu rumit berpikir atau bahkan aku sama sekali tidak
berpikir? Ohh, sepertinya aku beranjak tua, Iim !! Beneran, alur pemikiranku
sulit diuraikan. Kamu tahu? Harusnya kita memilih untuk tetap jadi anak-anak
jangan pernah mau menjadi dewasa !
Pengantar untuk
pertemuan kita yang tertunda [entah untuk kurun waktu berapa lama], aku sedang
bimbang. Jadi, bisakah kita bertemu untuk saling berbagi? Tenang saja, kita
sesuaikan dengan jadwalmu juga jadwalku yaah ... Semoga sang waktu berkenan
untuk mengizinkan kita bertemu ...
[Hoaaamm, ngantuk ciin ... aku harus segera terlelap
... Have a nice dream, lalalalallalalalala]
Kosan, 150312
11:05 pm
0 komentar