#PejabatKampus : PLAN FOR END

by - 5:11 PM



Sebulan lagi, tepatnya 13 Mei mendatang, maka amanah ini telah genap memasuki setengah perjalanannya. Huft, waktu rasanya merayap kalo inget tentang amanat yang diemban sejak lima bulan lalu. Terutama buat Nazmi sang Presma dan Mamih. Dua orang yang punya semangat tinggi untuk memanjukan BEM-J Jurnalistik.

Saya mengamati keduanya dengan seksama. Ada lelah disana, jenuh dan rasa ingin terbebas dari beban yang sedang dipikul keduanya. Tapi mereka selalu sadar akan satu hal : LOYALITAS dan TANGGUNGJAWAB. Dua hal yang melekat pada keduanya, dan itu sangat saya rasakan. Saya hanya pelengkap dari keduanya, hanya pengamat dan hanya orang yang kebetulan memiliki asa yang sama untuk memberikan yang terbaik bagi Jurnalistik sementara mereka berdua adalah penopang dan penanggungjawab  dari himpunan ini. Sehingga apapun yang terjadi, baik-buruknya, mereka yang harus bertanggungjawab.

Jadi, sangat nyata jika keduanya menanti tanggal yang sama enam bulan lagi. Saat ini, mungkin rencana yang ada di benak Presma untuk mempercepat hari kebebasan itu adalah kegilaan yang selalu di Amin-kan oleh Mamih. Hahaha.

Saya sangat paham jika keduanya dipenuhi kejenuhan bahkan dihantui pikiran-pikiran tentang BEM setiap mereka bangun pagi. Belum lagi kehidupan pribadi keduanya yang -nyaris- diobrak-abrik karena BEM. Aah, banyak hal yang terjadi pada keduanya untuk mereka sampai di setengah perjalanan ini.

Begitupun dengan saya, kehidupan yang asalnya terbilang ‘flat’ mulai berubah ketika keduanya hadir dalam kehidupan saya. Hahaha. Rasanya seperti menemukan kawan lama yang telah terpisah jutaan mil dan akhirnya dapat kembali berjalan beriringan. Meskipun saya harus rela separuh dari waktu saya tersita gara-gara BEM, tidak masalah. Saya kadung jatuh cinta pada BEM. Dan karena cinta saya rela memberikan apapun, termasuk waktu dan kehidupan saya selama saya mampu. Meskipun tugas-tugas kuliah saya agak terabaikan, wajah saya udah dipenuhi bintik-bintik jerawat dan mata panda akibat keseringan begadang ngerjain laporan, it isn’t problem. Saya senang melakukan hal tersebut. Hahaha.

Dan … ketika mendengar ‘rencana gila’ ini dari Mamih, ada sedikit kesedihan yang merambat ke dasar hati. Entah kenapa, saya berpikir ketika amanat ini berakhir maka kebersamaan yang kami bangun akan berakhir pula. Mungkin … tidak ada lagi Nazmi yang biasa kami sebut Presma dengan kekonyolan plus kejorokannya –sepertinya tidak perlu dijelaskan tentang jenis kejorokannya yaa, Haha- saat kami berkumpul, tidak ada lagi malam-malam yang saya dan Mamih lewati dengan kepala pusing akibat menghitung rancangan biaya dan LPJ, tidak ada lagi kesibukan menempel kwitansi dan membuat laporan keuangan yang bisa bikin saya lupa waktu bahkan lupa kegalauan -Haha-, dan tidak ada lagi beban-beban yang memberatkan kepala kami ketika membicarakan Jurnalistik.

Bagi saya tidak masalah jika rencana itu tetap berlangsung, akan jadi itu adalah keputusan terbaik bagi BEM kedepannya khususnya bagi kehidupan pribadi Presma dan Mamih. Ga bisa dipungkiri banyak hal yang telah berubah dari keduanya gara-gara dapet jabatan di BEM. Hahaha. Meskipun saya sendiri tidak tahu pasti apakah rencana ini benar-benar akan terjadi. Saya, selalu berdoa untuk kami agar tetap kompak dan saling menguatkan. Presma memberikan semangat kepada saya dan Mamih, Mamih yang menguatkan Presma dan saya waktu kejenuhan datang dan saya yang menjadi pendengar setia Mamih saat dia benar-benar stuck dengan berbagai pekerjaan yang kadang bikin cape hati.

Benar-benar pertemuan yang terlalu indah untuk segera diakhiri. Hhahaha. Tapi, kami tetap semangat dan optimis untuk BEM-J Jurnalistik … Yeeeiii, Jurnalistiiiik ? NU AING !!

*kosan, 190413
Waktu LPJ PDKT 2013 hampir rampung, dan mulai menggarap LPJ-LPJ lainnya. Ganbatte !!

You May Also Like

0 komentar

©