#Ngajar : Rutinitas Lama
Hai, Phi … Apa kabar? Sepertinya
kamu semakin sibuk dengan kekasihmu (baca : MAHAPEKA) yang lagi DILATSAR selama
bulan November ini. Yap, apapun yang sedang kamu lakukan saat ini sukses selalu
ya.. Jangan lupa laporan job training juga harus diprioritaskan, belum lagi
proposal kamu … Hahaha. Kamu punya banyak PR rupanya. ;p
Oke, minggu ini saya pulang ke
rumah. Kepulangan kali ini rasanya berbeda dari sebelumnya. Dan ternyata memang
benar, seperti halnya hari ini, saya dapat tugas jadi guru pengganti di
Madrasah Diniyah. Kebetulan Mamah saya yang biasanya ngajar disana ada
keperluan mendadak. Alhasil saya yang seharian tadi cuma bengong depan netbook
jadi pelariannya.
Mengajar itu … seperti flashback ke beberapa tahun lalu. Eitss,
jangan salah loh, saya juga pernah jadi guru di Madrasah ini selama 3 tahun
lebiih. Dan kembali bertugas lagi rasanya seperti inilah .. Campur aduk antara
canggung dan bingung. Tapi dengan pendekatan ala-ala mahasiswa komunikasi
(Hahaha), anak-anak disini sangat menerima saya sebagai gurunya. Senang
sekaalii ^^. Terbukti, mereka sedang
mengerubuni saya yang lagi nulis kisah ini di sebuah buku. Anak-anak ini kepo
banget deh … Hahaha.
Anak-anak kelas 2 Diniyah |
Saya juga ga banyak kesulitan
tentang penyampaian materi, saya udah dapet paririmbon
dari Mamah tentang materi apa aja yang harus disampaikan hari ini. Jadi saya ga
perlu repot-repot cari bahan. Hhahha, saya kan cuma guru pengganti yaa.
Pelajaran hari ini Hisab dan Tarikh. Hisab itu semacam hitung-hitungan dalam
bahasa arab, sejenis matematika tapi bahasanya diuraikan dan diterjemahkan
dalam bahasa arab. Kalo Tarikh, itu tentang perjalanan Nabi Muhammad Saw sejak beliau
masih dalam kandungan sampai perjuangannya dalam menegakkan Islam di Mekkah,
Madinah, dan negara sekitarnya.
Phi, saya ngajar di kelas 2
diniyah. Rata-rata sekolah formal mereka antara kelas 3-6 SD. Kebanyakan sih
kelas 3 SD. Overall, mereka menyenangkan
… saya inget nama-namanya ada Refa, Aulia, Fitri, Azka, Firman, Shabrina,
Gilang, dan … siapa lagi yaa… saya lupa. Hahaha. Kecuali ada satu anak yang
bener-bener bikin saya jengkel sejak pertama kali masuk ke kelas. Dari awal
saya juga udah memprediksikan anak tersebuk memang lebih hyper dibandingkan anak lainnya dikelas ini.
Ruangan Kelas secara keseluruhan |
Prestasi-prestasi yang pernah diraih |
Namanya Refisal, satu-satunya
anak laki-laki yang usianya paling tua di kelas ini. Sekolah formalnya kelas 6
SD. Dan memang terlihat dia lebih berpotensi kenakalannya dibandingkan murid
yang lainnya. Konyolnya, waktu perkenalan …
dia langsung nanyain fb saya coba ! Hhaha. Belum lagi waktu dikasih soal
dia bener-bener ga mau mikir dan nyontek sama temennya. Astagaa, mau jadi apa
dia?
Saya dapet info dari anak-anak,
katanya dia anak pindahan, sekitar sebulan yang lalu dan punya prestasi yang
kurang baik. Asalnya di IQRO 3 karena kurang lancar dan masih buta hijaiyyah,
turun ke IQRA 2. Prihatin juga sih, mungkin keluarga dan lingkungannya ga
begitu peduli dengan keadaan dia. Hasilnya .. dia jadi anak yang seperti itu.
Tapi saya pikir, bentuk kenakalan dia adalah caranya untuk menarik perhatian
teman maupun gurunya. Mungkin faktor itu yang menjadikannya seperti saat ini.
Yaiiy, akhirnya saya melalui satu
setengah jam dengan sukses ! Meskipun agak gerah juga karena harus jadi
antagonis dengan negur anak-anak yang ga mau nurut. Tapi, saya ga jelek-jelek
amet untuk jadi guru .. Hahaha. Saya sadar ada perbedaan belum bisa saya manage, terkadang saya lupa gimana cara
ngajar buat anak-anak kecil, anak SD dan remaja. Sering kali saya menerapkan
sistem yang salah. Aah, saya harus lebih banyak belajar lagi … ^^
after teaching :D |
*Rumah, 091113
0 komentar