#Ngajar : Rutinitas Lama

by - 9:38 AM



Hai, Phi … Apa kabar? Sepertinya kamu semakin sibuk dengan kekasihmu (baca : MAHAPEKA) yang lagi DILATSAR selama bulan November ini. Yap, apapun yang sedang kamu lakukan saat ini sukses selalu ya.. Jangan lupa laporan job training juga harus diprioritaskan, belum lagi proposal kamu … Hahaha. Kamu punya banyak PR rupanya. ;p

Oke, minggu ini saya pulang ke rumah. Kepulangan kali ini rasanya berbeda dari sebelumnya. Dan ternyata memang benar, seperti halnya hari ini, saya dapat tugas jadi guru pengganti di Madrasah Diniyah. Kebetulan Mamah saya yang biasanya ngajar disana ada keperluan mendadak. Alhasil saya yang seharian tadi cuma bengong depan netbook jadi pelariannya.

Mengajar itu … seperti flashback ke beberapa tahun lalu. Eitss, jangan salah loh, saya juga pernah jadi guru di Madrasah ini selama 3 tahun lebiih. Dan kembali bertugas lagi rasanya seperti inilah .. Campur aduk antara canggung dan bingung. Tapi dengan pendekatan ala-ala mahasiswa komunikasi (Hahaha), anak-anak disini sangat menerima saya sebagai gurunya. Senang sekaalii ^^.  Terbukti, mereka sedang mengerubuni saya yang lagi nulis kisah ini di sebuah buku. Anak-anak ini kepo banget deh … Hahaha.

Anak-anak kelas 2 Diniyah
Saya juga ga banyak kesulitan tentang penyampaian materi, saya udah dapet paririmbon dari Mamah tentang materi apa aja yang harus disampaikan hari ini. Jadi saya ga perlu repot-repot cari bahan. Hhahha, saya kan cuma guru pengganti yaa. Pelajaran hari ini Hisab dan Tarikh. Hisab itu semacam hitung-hitungan dalam bahasa arab, sejenis matematika tapi bahasanya diuraikan dan diterjemahkan dalam bahasa arab. Kalo Tarikh, itu tentang perjalanan Nabi Muhammad Saw sejak beliau masih dalam kandungan sampai perjuangannya dalam menegakkan Islam di Mekkah, Madinah, dan negara sekitarnya.
Phi, saya ngajar di kelas 2 diniyah. Rata-rata sekolah formal mereka antara kelas 3-6 SD. Kebanyakan sih kelas 3 SD. Overall, mereka menyenangkan … saya inget nama-namanya ada Refa, Aulia, Fitri, Azka, Firman, Shabrina, Gilang, dan … siapa lagi yaa… saya lupa. Hahaha. Kecuali ada satu anak yang bener-bener bikin saya jengkel sejak pertama kali masuk ke kelas. Dari awal saya juga udah memprediksikan anak tersebuk memang lebih hyper dibandingkan anak lainnya dikelas ini.

Ruangan Kelas secara keseluruhan

Prestasi-prestasi yang pernah diraih
Namanya Refisal, satu-satunya anak laki-laki yang usianya paling tua di kelas ini. Sekolah formalnya kelas 6 SD. Dan memang terlihat dia lebih berpotensi kenakalannya dibandingkan murid yang lainnya. Konyolnya, waktu perkenalan …  dia langsung nanyain fb saya coba ! Hhaha. Belum lagi waktu dikasih soal dia bener-bener ga mau mikir dan nyontek sama temennya. Astagaa, mau jadi apa dia?

Saya dapet info dari anak-anak, katanya dia anak pindahan, sekitar sebulan yang lalu dan punya prestasi yang kurang baik. Asalnya di IQRO 3 karena kurang lancar dan masih buta hijaiyyah, turun ke IQRA 2. Prihatin juga sih, mungkin keluarga dan lingkungannya ga begitu peduli dengan keadaan dia. Hasilnya .. dia jadi anak yang seperti itu. Tapi saya pikir, bentuk kenakalan dia adalah caranya untuk menarik perhatian teman maupun gurunya. Mungkin faktor itu yang menjadikannya seperti saat ini.

Yaiiy, akhirnya saya melalui satu setengah jam dengan sukses ! Meskipun agak gerah juga karena harus jadi antagonis dengan negur anak-anak yang ga mau nurut. Tapi, saya ga jelek-jelek amet untuk jadi guru .. Hahaha. Saya sadar ada perbedaan belum bisa saya manage, terkadang saya lupa gimana cara ngajar buat anak-anak kecil, anak SD dan remaja. Sering kali saya menerapkan sistem yang salah. Aah, saya harus lebih banyak belajar lagi … ^^

after teaching :D
*Rumah, 091113

You May Also Like

0 komentar

©