Surat untuk Stiletto Book

by - 11:28 AM






Dearest Stiletto Book,


Hai, apa kabar? Rasanya agak sangsi tiba-tiba menulis surat cinta untukmu sementara keadaanku justru masih buta untuk mengenal apapun tentangmu. Aah, mungkin aku lancang. Namun, melalui surat inilah aku ingin mengenalmu lebih dekat. Membuat jarak kita semakin merapat hingga aku mampu mengatakan pada dunia bahwa hadirmu telah menginspirasi banyak wanita untuk lebih mengenal, menghargai dan menikmati kehidupannya dalam setiap alur cerita.

Entahlah rasanya kehadiranmu memang ditakdirkan untuk para wanita, terutama untuk mereka yang telah gagah berani untuk menghadapi kehidupannya sepahit apapun. Dan bagi para wanita hebat yang tanpa sungkan berbagi kisahnya melalui Stiletto Book. Walaupun aku baru mengenalmu, dapat kusimpulkan bahwa kehadiranmu memang amat dinantikan para wanita. Agar mereka tahu, bahwa kehidupan ini bukan untuk ditakuti, bukan untuk dihindari. Hadirmu bagai oase bagi para wanita sepertiku untuk sejenak bersandar dan menikmati rehat dari ruwetnya alur kehidupan.

Sayangnya, detik berikutnya aku kehabisan kata. Menulis surat cinta untukmu seolah memutar waktu kembali ke tujuh tahun yang lalu saat aku pertama kali menulis surat cinta untuk seseorang. Campuran antara rasa senang, bahagia, ragu dan bingung hingga berpadu menjadi rasa yang sulit diterjemahkan. Agak berlebihan mungkin, namun begitulah setiap rasa yang mereka sebut cinta. Cinta membuat segala aktivitas yang dijalani terasa ringan dan penuh kebahagian. Sama halnya seperti Stilleto Book yang menghadirkan cinta bagi para pembacanya, khususnya mereka para wanita.

Stilleto Book, sebagai seorang wanita, akupun merasa terpanggil untuk lebih mengenal tentangmu. Banyak kabar burung yang mampir ditelingaku tentang betapa keren dan bagusnya setiap buku yang berhasil muncul dalam katalogmu. Namun aku termasuk wanita yang terlalu pemilih, terutama untuk masalah bacaan. Sebelumnya aku memang tidak tertarik karena mengeneralisir semua buku terbitanmu hanya kisah termehek-mehek dan penuh air mata. Ternyata aku salah. Setelah mengamatimu melalui berbagai media, barulah aku dapat melihatmu dengan jelas. Masih banyak kisah inspirasi lainnya yang kamu sajikan bagi para pembaca selain kisah termehek-mehek tadi. Aah, rupanya aku terlalu cepat menyimpulkan tentangmu. Maaf ya, Stilleto Book :).

Jika ada kesempatan ingin sekali menjadi pembaca pertama buku-buku terbaru yang lolos dari meja redaksimu. Bolehkan, Stilleto Book? Aku dengan senang hati akan me-review buku-buku tersebut tanpa kamu minta. Hehe. Tentunya, jika ingin mengenal seseorang kita harus mengetahui pula cerita dan berbagai hal tentangnya, bukan? Sama halnya jika ingin mengenalmu, maka aku harus menjadi pembaca karya-karya dari penulis hebat yang berhasil kamu temukan. Stilleto, mungkinkah aku menjadi salah satu penulis hebatmu? Hmm, saat ini aku masih berandai-andai tentang yang satu itu. Semoga ada kesempatan bagiku, untuk mengenalmu lebih dekat melalui buku-buku terbitanmu.

Aah, kenapa aku baru sadar sekarang ya? Tampaknya takdir telah mengantarku untuk mengenalmu melalui surat ini. Maafkan aku Stilleto Book, saking ingin mengenalmu sampai-sampai aku menghabiskan sepertiga malam untuk merangkai, menyusun dan membaca kembali surat yang kutulis. Begitupun ketika surat ini selesai, ada keraguan yang membelenggu : Haruskah kukirimkan surat ini padamu?. Namun kuyakinkan, bahwa surat ini akan mengantarku untuk seinci lebih dekat denganmu, Stiletto Book.

Stiletto Book, aku terlalu bawel ya? Hehe, sepertinya surat ini harus kuakhiri. Semoga di lain waktu ada kesempatan yang dapat mengantarkanku untuk lebih dekat denganmu lagi selain melalui surat ini tentunya. Sehat selalu ya, Stiletto Book dan jangan pernah bosan menyajikan kisah-kisah inspirasi bagi para wanita. Sebagaimana filosofi yang menjadi jadi dirimu : Strong women wear their pain like stilettos, no matter how much it hurts, all you see is the beauty of it.”


With love,

Your Rookie Reader’s Agina



P.S Jangan lupa untuk mampir mengunjungi website Stilleto Book disini.
Agina Puspanurani. Email : gien.poespa@gmail.com. 

Stiletto, ini tiga buku yang pengen aku baca :)


You May Also Like

0 komentar

©