Tentang Pilihan

by - 9:14 PM



Menyadari bahwa apapun yang kita lakukan tidak akan mengubah keadaan adalah hal yang menyakitkan. Iya, karena meskipun kita telah sangat berusaha ataupun tidak sama sekali, keadaannya akan tetap sama. Tidak ada yang akan berubah.

Jawabannya akan tetap sama. Jadi, mungkin apa yang sahabat saya bilang tentang pilihannya ada benarnya :

Apa yang kamu anggap stagnan saya anggap jalan keluar atas apa yang saya rasakan terhadapnya ...

Aah, sahabat saya yang satu ini juga sama. Kisahnya hampir sama dengan saya. Begitulah, ceritanya... kami berbagi kisah menyakitkan ini. Dan dia sepenuhnya akan mendukung saya apapun keputusan yang saya buat.

Ada terlalu banyak rasa takut dan ragu yang berkecamuk. Yang membuat saya hanya bisa stagnan dan menunggu. Yang membuat saya seolah merasa terombang ambing, jatuh-bangun bahkan jungkir balik seperti naik coaster. Sampai saya tersadar, bahwa saya telah terseret arus yang amat deras dan saya hanya bisa bertahan untuk tetap hidup.

Namun, haruskah saya bertahan lebih lama lagi? Sampai saya benar-benar mati? Ataukah menyambut pertolongan yang datang untuk menyelamatkan saya? Haruskah saya memilih bertahan untuk seseorang yang justru tidak pernah ingin peduli dengan apa yang saya lakukan?

Ayolah, apapun yang saya lakukan tidak akan mengubah keadaan bukan? Iya, tidak akan pernah mengubah keadaan dia yang membisu seribu bahasa. Dia yang bersandiwara seolah semuanya baik-baik saja. Dia yang tidak pernah peduli tentang rasa, hati dan keadaan yang saya rasakan.

Dan, kalimat terakhir dari sahabat ini cukup membuat saya kembali berpikir dan terus berpikir. Bukankah sudah jelas sampai detik ini siapa yang telah berusaha cukup jauh? Haruskah saya pun berhenti, Phi?

“Jika keduanya saling suka, maka keduanya akan saling berusaha. Namun jika hanya kamu yang berusaha, berarti hanya kamu yang suka”



*Cibiru-Banjaran, 110114



You May Also Like

0 komentar

©