Renungan di Pukul 08.00
Mentari Pagi Ini |
Langit terbentang luas
tanpa batas. Warnanya membiru, cerah dan berenergi. Bersih tanpa
gumpalan-gumpalan awan. Sang Surya tak mau kalah, memancarkan sinar
kehidupannya. Menghangatkan bagian bumi untuk mengiringi aktifitas manusia.
Hari seperti hari ini seharusnya pertanda baik bukan? Aaah, iya seharusnya
pertanda baik.
Seharusnya menjadi
langkah awal untuk kembali berjuang dan bertahan. Tapi saya malah selemah ini.
Terluka dan kecewa karena diri sendiri. Ternyata saya pun rapuh, selama ini
saya berusaha untuk tetap menjadi orang yang kuat dan tegar. Iya, saya bahkan
lemah hanya karena persoalan sepele soal kehidupan. Padahal diluar sana masih
ada yang jauh lebih terluka oleh kehidupan, tapi mereka tetap tegar dan berdiri
dengan gagah.
Sepertinya saya lupa untuk
bersyukur. Saya lupa dengan cara Tuhan dalam menyusun skenario-Nya. Padahal
sudah senikmat ini, sudah hidup selama 22 tahun dengan normal, punya beberapa
karya yang bisa dibanggakan, tapi masih saja merasa kecewa. Iya, saya lupa
bersyukur. Padahal itu satu-satunya cara yang bisa dilakukan manusia kepada
Tuhannya.
Baiklaah, Rabb… saya
belum ingin menyerah ! Saya masih sanggup untuk berjuang ! Saya masih mampu
untuk menggapai segala yang menjadi cita-cita saya. Setiap saya merasa terluka
dan kecewa, saya akan bangkit lagi, berdiri lagi, dan mulai berlari lagi.
Berapa kali pun saya terluka dan kecewa, saya akan selalu bangkit sebanyak itu.
Bahkan lebih banyak lagi. Seperti yang sahabat saya bilang, ”Semakin banyak usahamu, semakin banyak doa
terlontar, maka semakin banyak juga peluang itu. Percayalah … hanya menunggu
waktu,”
Tepat pukul 08.00
tanggal 24 November 2014, saya kembali bangkit ! Saya tidak peduli berapapun
seringnya terluka dan kecewa oleh apapun, saya harus kembali bangkit. Kembali
mengejar dan menggapai apa yang selama ini saya impikan. Suatu hari nanti, saya
pasti berhasil kan? Saya pasti akan membanggakan. Saya ga akan lagi lupa,
bagaimana cara untuk bersyukur menikmati kehidupan …
-Dalam kehangatan Sang
Surya, 241114
0 komentar