Hola, My Passion

by - 12:43 PM

Pagi tadi saya mampir dulu ke tempat fotocopy-an. Pagi itu sekitar pukul 09.00, fotocopy-an dekat rumah (bukan jaraknya sih, tapi yaa.. Masih belum keluar jalan raya sih... Jadi masih dikategorikan dekatlaah. Hahaa). Tempat fotocopy-nya dekat SMP Negeri di daerah saya.

Lalu, yang bikin jadi saya tersipu sipu adalah respon si ibu fotocopy begitu saya menyerahkan beberapa lembaran koran untuk di fotocopy...

"Eeh... Ini foto Neng-nya ya?" tanya si Ibu sambil melirik saya campuran wajah heran, kagum dan seneng. (Wuaahaa, pede banget yaa sayaa.. Seengganya aura seperti itulah yg terpancar dari si Ibu)

"Iya.. Hehe" jawab saya malu malu.

Kemudian Ibu fotocopy mulai melipat lipat koran, ngepasin ukuran korannya karena koran yang isinya artikel saya masih dalam bentuk lembaran kertas ukuran kertas koran.

"Neng punya kolom sendiri di koran ini?" tanya si Ibu sambil terus sibuk fotocopy.

"Engga bu, itu kebetulan aja.. Saya kirim artikel ke korannya terus dimuat" sahut saya sedikit menjelaskan.

"Kalau tulisannya ada di koran itu dapet uang ga neng?"

"Dapet buuu"

"Berapa kalau boleh tau?" si Ibu makin kepo aja. Hahaa.

"Seratus ribu per tulisan"

"Ooh... " jeda beberapa detik si Ibu melanjutkan "Ibu mah bangga banget ngeliat anak muda yang punya karya kaya si Neng gini" sahutnya sambil melempar senyuman ke saya.

Saya ga begitu bisa mendefinisikan respon si ibu kali ini, antara ungkapan tersirat "Ooh..murah banget ya bayarannya" atau mungkin "Si Neng ini hebat bangetlaah pokonyaaa". 

Tapi saya masih merasakan respon yang positif dari si Ibu. Dan saat menulis ini, saya jadi teringat buku yang lagi saya baca judulnya Passion without creation Is Nothing karya Rene Suhardono & Team Impact Factory, disana disebutkan...

 Passion terletak pada aktivitas yang membuat Anda merasa berdaya. Passion juga adalah segala hal atau subjek yang Anda sukai, nikmati dan senangi. Passion adalah suatu dorongan yang sudah ada dengan sendirinya.

Saya merasakan apa yang dibilang Rene, saat saya menulis. Yap, saya merasa berdaya ketika saya menulis. Saya merasa menikmati ketika saya menulis. Dan saya merasakan suatu dorongan yang sudah ada dengan sendirinya ketika saya menulis.

Dan saat ini, setelah merasakan respon si Ibu fotocopy saya semakin merindukan aktivitas menulis. Yaa.. meskipun saya masih sesekali menyempatkan waktu untuk menulis di blog seperti saat ini. Tapi ya, rupanya ini saya tidak cukup. Saya menginginkan target saya tercapai : Menerbitkan Buku di Penerbit Besar yang ada di Indonesia.

Kemudian disaat yang bersamaan saya merasakan apa yang Rene bilang ... Passion sudah ada di dalam diri. Passion sudah ada dalam diri. Passion tidak akan hilang, tidak berubah, tapi sangat mungkin memudar atau lebih tepat lagi, tidak pernah dikenali, tidak pernah digali, dan tidak pernah dipahami.

Maka dari itulah saya mulai mendekati kembali passion saya, saya mulai kembali memanggil passion saya. Saya mulai kembali mendalami passion saya dengan mengikuti beberapa workshop dan seminar kepenulisan. Memunculkan si Passion yang saya rada mulai memudar karena aktivitas saya yang begitu padat. Maaf ya, Passion... tinggal beberapa minggu lagi kok, setelah itu saya ga mau jauh-jauh dari kamu lagi... :'(

Oh iyaa... balik lagi sama si Ibu Fotocopy, sesaat sebelum saya beranjak dari tempat fotocopy-an, si Ibu bilang sama dua orang anak SMP yang saat itu mau fotocopy juga "Nah, Neng-neng juga harus hebat dan pintar kaya si Teteh ini..."

Hahaha... saya cuma senyum aja menanggapi ucapan si Ibu, apalagi anak-anak SMPnya mungkin terheran-heran, ngomong apa si Ibu.... Tapi begitulaah .... kemudian saya melanjutkan perjalanan menuju Kantor Pos dengan harapan amplop coklat berisi dokumen ini sampai kepada orang yang saya tuju.

Sabtu pagi, 121215

You May Also Like

0 komentar

©