Mencintai Kekurangan
gambar dari google.com |
Mencintai, sebuah kata
kerja yang mewakili sekian banyak kata kerja yang mampu dilakukan bahkan jauh
dari ekspektasi si pecinta. Diantara sekian banyak ekspresi rasa, mungkin rasa
yang satu ini bikin semua makhluk merasa mabuk, linglung, berdaya, semangat dan
berbagai rasa yang meletup hebat.
Mencintai memang
perkara yang susah-susah gampang. Tapi bagi saya sih, perasaan yang satu ini
susah memang. Saya harus menunggu kurang-lebih empat tahun untuk kembali
menemukan chemistry yang pas dengan
seseorang. Percaya atau tidak, buat saya chemistry
ini jadi tolak ukur seberapa cocok saya dengan orang tersebut. Yeah, tidak
ada perhitungan logis. Hati yang berbicara.
Mencintai memang candu.
Bikin bahagia dan meletup-letup. Namun apakah akan sama jadinya jika yang harus
kamu cintai adalah kekurangan? Saya pun sempat dibuat bimbang, bukankah saya
bisa mencintai seseorang yang memiliki lebih banyak kelebihan. Tapi yakinlah,
tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang sempurna –bersih, mulus tanpa
cacat-.
Saya kembali berpikir,
kelebihan adalah anugerah Tuhan yang dititipkan dan tentu saja itu
membanggakan. Namun kekurangan adalah ujian Tuhan untuk membuktikan seberapa
kuat kita mampu melawan ujian itu. Bagi saya, mencintai kekurangan adalah
menerima semua hal yang ia sembunyikan dari dunia luar. Dengan mencintai
kekurangannya maka saya sepenuhnya mencintai ia dalam kondisi apapun. Kelebihan
hanyalah bonus yang tersemat dan tak perlu diperbincangkan karena sudah pasti
kita bisa menerimanya.
Saya memang sedang
jatuh cinta, tepatnya jatuh cinta berkali-kali pada orang itu. Apa tepatnya
yang membuat saya jatuh cinta? Entahlah, saya pun tidak mampu menjelaskan apa
tepatnya yang membuat jatuh cinta. Tapi diantara sekian ketidak-jelasan tentang
jatuh cinta ini, dia mampu untuk jujur tanpa tuntutan, bahkan tanpa diminta.
Mungkin juga ini yang menjadi alasannya dan akhirnya membuat saya mencintai
kekurangannya. Mencintai dalam arti menerima dan terus mendampinginya untuk
menjadi seseorang yang lebih baik lagi.
Siang dipenghujung
tahun, 311215
For
my future husband, I love you somuch :*
0 komentar