#GameLevel8: Mengelola Keuangan Pasca Lebaran (Day 1-Bunsay Pranikah Batch #3)
Selama bulan Ramadan saya udah ngitung-ngitung tabungan karena honor freelance bulan Juni memang belum cair. Yeah, maklumlah kalau freelance baru dibayar jika proyeknya sudah selesai, hahaha. Jadilah saya ngambil dulu dari uang tabungan saya, tapi bakalan tergantikan sih dari honor di bulan Juni ini.
Sebelumnya, saya pun sudah mempresentasekan dari penghasilan saya untuk beberapa pos kebutuhan. Hanya saja bulan Ramadan dan Lebaran jadi semacam pengecualian gitu karena mendadak ada pengeluaran yang terjadi, salah satunya kabel charger laptop saya mendadak rusak padahal charger ini baru saya beli bulan sebelumnya.
Jadilah ini pengeluaran ini saya ambil dari tabungan, begitupun uang untuk bagi-bagi ke sepupu dan saudara, saya pake dulu dari uang tabungan. Lumayan terkuras banyak, sih. Tapi alhamdulillah pasca lebaran proyek freelance saya udah cair dan bisa menggantikan uang tabungan yang terkuras.
Maka pasca lebaran ini saya sangat menahan diri untuk nggak lirik-lirik toko online dan belanja, hahaha. Aduh, ini godaan tak tertahankan sebenarnya tapi saya selalu ngingetin diri kalau bulan sebelumnya sudah banyak pengeluaran---yang artinya harus lebih hemat lagi. Beli barang yang memang kebutuhan bukan keinginan.
Lembaran rupiah yang tersisa setelah bagi-bagi, haha |
Alhamdulillah lagi, mulai bulan ini saya bisa mendonasikan penghasil sampai 10% (semoga bisa terus meningkat lagi, Aamiin). Ini peningkatan banget buat saya dan alhamdulillah bisa donasi lebih banyak itu membahagiakan rupanya. Dulu saya masih agak acuh soal infaq dan sedekah ini, tapi setelah menyadari bahwa infaq dan shadaqah itu kewajiban bagi kita yang punya kelebihan harta serta menyadari bahwa sebenarnya kita lho yang butuh untuk infaq dan shadaqah ini.
Bandung, 280618
0 komentar