#Prosa: Kapal dan Mercusuar

by - 6:54 PM


Perjalanan panjang telah membawa sebuah kapal untuk segera mendarat, mendekat daratan. Tidak terhitung lagi berapa lama sang kapal terkatung-katung di samudera nan luas itu. 

Yang jelas, kapal tersebut telah melalui perjalanan cukup berat hingga akhirnya –dalam hitungan menit lagi- sang kapal segera menemukan daratan untuk menepi. 

Badai telah membuat layarnya kandas sejak lama. Hanya angin dan ombak laut yang menjadi navigasi alam, samapi keduanya mempertemukan sang kapal dengan daratan.

Langit malam itu terlalu gelap, kerlip bintang dan cahaya bulan tidak mampu menembus pekat malam menuju daratan. Sang kapal membutuhkan petunjuk ! Tanda ! Atau apa pun sejenis navigator yang dapat menuntunnya untuk menepi. 

Samar, setitik cahaya kekuningan entah dari mana menuntunnya untuk mendekat. Cahaya yang memancar lurus itu pasti berasal dari daratan. Di sana pasti ada air, remah roti atau apapun yang akan menghilangkan lelahnya.

Namun tampaknya kegelapan terlampau menguasai laut. Sampai titik cahaya pun turut meredup. Sang kapal tak bisa mencari dimana titik cahaya yang dilihatnya tadi. 

Sementara sang mercusuar dengan gagahnya terus memancarkan cahaya sekuat yang dia mampu untuk menyelamatkan sang kapal dari kegelapan. Keduanya berusaha mencari dengan cara mereka masing-masing.

Namun apa daya … Tuhan memiliki kisah tersendiri yang tak bisa digugat. Sang kapal harus karam karena menghantam karang. 

Sementara sang mercusuar harus kembali menyaksikan kapal yang karam akibat cahayanya tak mampu menembus malam. Tuhan pasti lebih tahu tentang kisah yang telah ditulis-Nya.

Bandung, 221118

You May Also Like

0 komentar

©