Sebelum Terjun Berbisnis, Pahami Dulu Design Thinking Process agar Semakin Sukses!

by - 2:19 PM

Sumber: Pexels.com/Fauxels

Berencana memulai bisnis tapi bener-bener gak tahu harus mulai dari mana atau bener-bener gak tahu harus menjual produk apa? Wih, pas banget dong. Saya pun sering terlintas pemikiran seperti ini. 

Solusinya adalah membuat design thinking! Yap, design thinking adalah sebuah filosofi atau tools yang membantu marketer untuk mengatasi masalah costumer secara kreatif. Ibarat kata, design thinking ini adalah sebuah cara untuk mengindari kita dari kerugian.

Pengusaha mana pun pasti gak mau rugi, kan? Itu sebabnya, kehadiran sebuah produk atau campaign itu bertumpu pada sebuah data: berdasarkan kebutuhan customer. Cari ekosistemnya dulu, baru hadirkan produknya. Bukan sebaliknya.


Kenapa Harus Design Thinking?

Sumber: Digital Marketing Bootcamp by dibimbing.id

Design Thinking berada dalam ketiga komponen seperti desirability (value apa yang dicari costumer?), viability (apakah secara finansial costumer dan perusahaan mampu?), feasible (apakah inovasi yang dibuat perusahaan sudah memudahkan costumer?).

Design Thinking hadir untuk menjadi jawaban atas tiga kompenen tersebut, yang nantinya lahir sebagai sebuah inovasi yang tentu saja akan memudahkan atau sesuai dengan kebutuhan customer.

Alasan mengapa proses design thinking ini menjadi penting karena hampir 80-90% produk baru atau strategi baru yang diluncurkan mengalami kegagalan. Hal ini terjadi karena produk atau inovasi yang perusahaan buat ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen.


Bagaimana Memulai Design Thinking?

Sumber: Digital Marketing Bootcamp by dibimbing.id

Proses design thinking dimulai dengan Emphathy, Define, Ideate, Prototype, Test. Kelima proses ini adalah bagian penting yang nantinya memunculkan sebuah inovasi berdasarkan kebutuhan costumer. 

Hal paling pentingnya terletak di langkah pertama, yaitu Emphathy. Tahapan ini adalah saatnya kita menggali data costumer yang nantinya dapat dipetakan dalam Emphaty Map yang berakhir dengan hasil berupa Costumer Persona

Proses emphathy dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti interviews dan observation. Pastikan tidak melakukan judgemental saat melakukan interview kepada costumer, karena tujuan kita adalah menggali informasi sedetail mungkin tentang apa yang benar-benar costumer butuhkan.

Pada akhirnya, proses design thinking ini adalah sebuah strategi yang wajib banget ditempuh para pebisnis demi menghasilkan produk/konten yang tepat sesuai kebutuhan target marketingnya. 

Jadi gak heran ya, perusahaan raksasa macem Apple, Nike, Airbnb, dan lainnya seolah inovasinya gak abis-abis dan kok ya laris teros. Yaaa, karena tim costumer researcher perusahaan mereka selalu menerapkan design thinking process sebelum meluncurkan produk-produk yang inovatif.

Yok, bikin dulu design thinking sebelum memulai bisnis!


Tulisan ini dikembangkan dari materi Introduction to Design Thinking dengan pembicara Siti Noviandini – Costumer Researcher Specialist OLX dalam acara Digital Marketing Bootcamp by dibimbing.id 

You May Also Like

0 komentar

©