The Phi’s Side
Malam ini, saya kembali tergoda
untuk menulis. Menulis hal-hal yang sebenernya ga penting-penting amet, tapi
buat saya tentu aja penting. Malem ini saya ga bisa tidur, padahal badan saya
udah minta untuk istirahat tapi saya-nya malah enggan berbaring. Saya juga
ditemenin suaranya Sandy Sandoro sambil baca-baca buku Metode Penelitian –yang
sampai halaman ke 17 saya masih belum aja paham, haha-.
Tulisan saya yang judulnya
Tentang Phi, banyak mendapat apresiasi dari orang-orang sekitar saya. Terutama
temen-temen satu angkatan. Lucu memang, saya menuliskan kekhawatiran untuk
seseorang yang semula hanya jadi konsumsi pribadi. Tapi akhirnyaa … karena di
posting di blog otomatis cepat atau
lambat tulisan tersebut sampai kepada yang bersangkutan. Dan … benar saja,
Phi meninggalkan jejak berupa “like” melalui akun facebook-nya di tulisan saya
itu (disemua tulisan saya yang mejeng nama dia, Haha). Saya sempet shock dan speechless karena tokoh utama dalam tulisan akhirnya tahu. Haha,
maafkan saya Phi … :D
dari google |
Phi dalam perjalanan untuk
mendekat ke jalan yang sedang saya tapaki. Entah kapan dia akan sampai, yang
jelas saya masih menunggu di jalan yang sama. Meskipun saya sendiri tidak yakin
apakah dia akan benar-benar datang atau tidak. Lagi, saya tidak berani
berharap. Pengharapan yang terlalu tinggi jika tidak terjangkau akan jatuh kan?
Dan rasanya pasti sakit, terjatuh dari tempat tinggi …. Saya tidak ingin itu
terjadi pada diri saya. Saya harus mempunyai benteng kuat untuk pertahanan diri
saya. Yeep, kita tidak pernah tahu kapan serangan terhebat datang, bukan?
Pada akhirnya, waktu yang akan
menuntun saya. Waktu yang akan membuktikan apakah Phi datang atau tidak. Waktu
pula yang akan menjawab apakah kejujuran mampu mengalahkan ego. Waktu
senantiasa menunjukkan setiap inci prosesnya ….
Time, let me know the ending of this story … happy or sad … I ready to
see …
*kosan-rumah, 020313
0 komentar