The Twiligt with Phi
Senja itu, saya tertahan di
gedung kuliah. Selain karena hujan deras, saya punya tugas ngurusin formulir
temen-temen untuk workshop LA Indie Movie tanggal 16 Maret. Kebetulan
panitianya –yang kebetulan senior saya di Rumput- dateng langsung ke kampus
untuk ngambil formulir itu. Jadi, senja hari itu saya cukup sibuk-lah untungnya matakuliah terakhir ga
masuk. lalalala, I’m free … bisa
fokus ngurusin formulir-formulir ini.
Selesai ngurusin
formulir-formulir itu, niatnya saya langsung pulang ke kosan. Tapi … karena
hujan masih deras dan Feny minta ditemenin karena nunggu Uphil, akhirnya saya stay disana ikut nunggu kelas uphill
bubaran. Seperti lumrahnya cewek-cewek kalo ngumpul, saya dan Feny cerita
banyak hal yang terjadi sama lovelife
kami masing-masing. Cukup seneng, denger ceritanya yang semakin lancar dengan
pilihan hatinya. Wabendum saya ini, hanya tinggal diyakinkan saja dan
dimantapkan sama sang pilihan hati. Widiiih, mantep kan? Saya ditikung sama
asisten Bendum deh … Hahaha.
Begitu bubaran kelas Uphil, saya
bagi-bagiin tiket workshop ke anak-anak kelasnya yang tadi udah ngisi formulir.
Dan seperti biasa, temen saya yang super ganteng bernama Iki mulai
nyerita-nyerita tentang buku lama dan buku barunya. Perkembangan dengan buku
baru yang semakin lancar atau dia bilang let
it flow like water, serta buku lama yang seringkali bikin dia gaslow luar
biasa.
Mamih, Aneu, Icot sengaja pulang
duluan padahal arah pulang kami sama. Feny dan Uphil juga sama. Saya masih
ditahan sama Iki yang masih curhat. Ga enak juga kan, dia lagi asik nyerita
saya nya malah pulang. Tapi dia janji pulangnya bakal nganterin saya sampai
kosan. Jadilah sore itu sambil nunggu hujan …. saya kembali menjadi pendengar
setia.
Akhirnya, hujan berenti. Iki
nyuruh Phi buat nganterin saya karena ban motornya kempes dan ga bisa dipake
boncengan. Rada ga enak sebenernya, apalagi Phi termasuk kategori orang super
sibuk. Tapi Phi bilang ga apa-apa. So, saya berusaha bersikap serileks mungkin.
Ini pertama kalinya saya dianterin pulang sama objek tulisan yang biasanya
diamati dari jauh. Hahaha, konyol …
Selama perjalanan itu kami
ngobrol banyak hal terutama tentang ‘kami’.
Phi banyak sekali nanya ke saya tentang obrolan apa aja yang saya
bicarakan dengan Iki dan Mamih. Juga tentang tulisan-tulisan saya yang selalu
mejeng nama dia. Sumpahnya, dibelakang punggung dia saya cuma bisa speechless ga tau mesti jawab apa.
Ibaratnya saya lagi ditodong sama perampok !
“I afraid, I’ll hurt
you if we’re together”
Tuhan, jelas sekali saya
mendengar pernyataannya. Saya bingung menanggapinya bagaimana saat itu, saya cuma
jawab dengan Oooh- aja. Sejujurnya,
saat itu saya bener-bener bingung harus bagaimana. Namun, malam ini saya
kepikiran sama pernyataan Phi. Dan menemukan tanggapan untuk pernyataannya :
“Bersama atau tidak
nyatanya rasa sakit itu pasti ada.
Kita hanya
perlu memilih ingin bersama atau berpisah untuk menemukan jalan lain?”
Saya paham dengan keadaan Phi dan
segudang kegiatannya. Saya mengerti dengan ketakutan dia jika nantinya kami bersama.
Atau mungkin jika dia tidak bisa menjadi apa yang saya inginkan. Tapi, bukankah
kami dapat belajar untuk memahami satu sama lain?
Phi masih tidak percaya kalau
yang ada di tulisan itu adalah dirinya. Ayoolah, Phi … it’s you ! Yang merenggut sebagian kewarasan saya dan bikin saya
serba-salah sama perasaan kaya gini bahkan bikin gaslow atau badmood sepanjang hari.
“Cerita tentang Phi
hampir mendekati final”-katanya.
Saya sebisa mungkin mencerna
pertanyaannya kali ini. Saya lagi-lagi cuma diam, bingung harus menanggapi.
Final seperti apa yang dimaksud? Diantara sekian banyak kemungkinan, pasti ada peluang terburuk di akhir cerita. Aah,
cuma Phi yang tau seperti apa akhir dari cerita ini. Saya hanya seorang penulis
yang kebetulan terlibat dalam kisahnya.
Percakapan senja itu berakhir
dengan sampainya saya depan kosan. Phi bilang dia akan lanjutkan di sms sekitar
jam delapan malam.
Dan sekarang hampir lewat tengah
malam. Aah, saya seperti orang bodoh … haruskah saya menunggu lebih lama lagi?
We’ll see …
*kosan, 140313
0 komentar