Satu Malam Antara Braga dan Kami

by - 6:57 PM


How a wonderfull day. Have a nice dream …

Malam itu, saya pasang status demikian di Bebe. Saking banyaknya momen yang berkesan pas hari itu. Temen deket saya, Mamih langsung ‘ngecein’ lewat chat di Bebe karena tahu hari itu saya bersama siapa. Beberapa teman saya yang lain turut ‘ngecein’ juga karena kami bertemu dan berpapasan di tempat tersebut dan saya sedang bersama seseorang.
***

Kemarin, tanggal 28 September adalah perayaan ulangtahun Bandung ke-203 tahun. Happy birthday Bandung tercintaaa :D. Ulangtahunnya tepat tanggal 25 September, namun perayaannya berlangsung sejak tanggal 27-29 September di sepanjang Jalan Braga.

Kebetulan tanggal 28 September itu, saya punya agenda bareng sepupu-sepupu saya (Ipit, Ughen, T’Gita, T’Astri) untuk ikutan Talkshow 203 Tahun Kota Bandung yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika (MKAA), dan beberapa minggu sebelumnya saya ikutan perkumpulan Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika (SMKAA) yaitu komunitas pecinta museum KAA. Dan sebagai anggota baru, saya dipersilahkan untuk mengikuti acara Talkshow tersebut. –tentang SMKAA akan saya ceritakan secara terpisah yaaa-

Acara Talkshow MKAA
Acara tersebut berlangsung dari jam 09.00-15.00 WIB. Berhubung saya terlanjur bosan dan ngantuk, akhirnya saya janjian sama Iki untuk ketemu di Braga Festival –acaranya ga jauh dari MKAA-. Saya bergabung sama rombongan Iki dan Phi, kemudian kami ketemu M dan Gugum yang sedang mencari Agi. Ditengah perjalanan dalam mencari Agi, kami ketemu Memet dan rombongan kami semakin ramai. 

Agi berada di New Majestic –salah satu tempat bersejarah di Braga-.  Karena tempat job training saya ada di Jalan Braga, otomatis saya ketemu beberapa teman sesama jobtre disana. Saya juga ketemu Bu Betha, salah satu tim redaksi di Radio Pikiran Rakyat. Jadinya kami ngobrol-ngobrol sebentar dan saya tertinggal dari rombongan. Untungnya saya bareng Phi, dia nungguin saya yang lagi ngobrol-ngobrol sama temen-temen radio PR.

Konser Rock di New Majestic
Saya terus hubungin Iki, ternyata mereka ada di New Majestic menyaksikan musik rock –Entah dari band apaa-. Saya dan Phi masuk ke New Majestic yang sangat bising dengan suara vokalisnya serta kerlap kerlip lampu panggung warna-warni yang kurang enak terlihat—buat saya. 

Ini pertama kalinya saya nonton konser rock yang bener-bener memekakkan gendang telinga. Saya dan Phi beberapa kali mengomentari penampilan dan gaya sang vokalis. Dan ternyata, kami memang kurang cocok dengan aliran musik yang satu itu. Phi bilang, telinganya lebih cocok dengan lagu-lagu Sunda.

Rombongan kami selanjutnya menuju Braga panjang. Belum banyak orang yang berdatangan, jadi masih kondusif lah yaa … Saya juga mengabadikan karya-karya dari para seniman yang berjajar disepanjang jalan Braga. Ini dia, poto-poto yang sempet saya ambil …

Konser Biola dari Elfa Music School

Bule-bule menikmati sajian biola

Anak ini punya suara yang oke banget !

Sundanesse, salah satu grup musik di Kota Bandung yang biasa tampil di TV-TV Bandung
Braga Festival itu, event yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat kota Bandung dan turis mancanegara. Berbagai jenis aliran musik ada disini, berbagai karya seni berjejer dengan rapi. Saya hampir 2-3 kali bolak-balik Braga. Awesome ! Ga akan bosen pokoknya.

Salah satu lukisan yang di pajang di Braga Festival 2013

Ini stage-nya Radio Pikiran Rakyat, tempat saya jobtre. Haha.

Pameran Poto di salah satu gedung tua di Jalan Braga
Entah sengaja meninggalkan kami atau karena banyaknya orang sehingga kami tertinggal dari rombongan. Ya, terlebih lagi kami berhenti di beberapa tempat untuk menikmati karya-karya seni yang disajikan secara gratis dan kritis.

Proses pembuatan patung Harry Roesli


Akhirnya saya dan Phi menikmati Braga Festival ini bersama-sama, kami banyak ngobrol tentang berbagai hal. Sosoknya lebih hangat dan sanagt bersahabat. Saya senang bisa berbincang dengan Phi yang bersahabat tanpa rasa kaku. Dia beberapa kali mengacak-acak jilbab saya –Kalo di drama drama Korea, seorang pria yang ngacak-ngacak rambut wanitanya adalah tanda sayang si pria pada wanitanya. Hahhaa, saya kebanyakan nonton Korea :p -, tiap kali merasa tersindir atau saya sindir. Hahaha, benar-benar menyenangkan bisa beriringan dengannya.
Alat musik yang mereka gunakan dari bambu dan unik 

Para seniman ini sedang memoles karyanya

Meski ga tau maksudnya kemana, saya tetep suka menikmati seni lukis

Lukisan :D

Ini nih, lukisan yang bikin saya terkagum-kagum, ini baru setengah jadi. Hasilnya jauh lebih bagus dari ini.

Seni tradisonal Kuda Lumping

***

 Kedua kalinya kami berkeliling, Phi meraih tangan saya waktu kami nyebrang. Dan beberapa kali merangkul saya karena banyaknya orang dan takut kami terpisah. Seperti ada yang meletup-letup layaknya kembang api ! Saya hanya meliriknya sekilas dan tersenyum sendiri. Ini pertama kalinya, sungguh ! 

Yaa … pikiran logis saya bilang, mungkin keadaan saat itu yang membuat Phi menggenggam tangan saya dan melindungi saya. Tapi, hati saya bilang … We have the same feeling. Jadi secara refleks dia ingin melindungi saya. Entahlah, saya tidak tahu apa yang Phi rasakan. Samakah seperti saya? Atau dia pun melakukan hal serupa kepada teman perempuannya yang lain karena merasa harus melindungi seorang perempuan? 

Lagi, entahlah … saya hanya berharap pikiran logis saya salah. Saya pun tidak begitu peduli seandainya pikiran logis saya benar, saya cukup menikmati berada bersamanya, menggenggam tangannya dan lebih dekat dengannya. Meskipun disisi lain, saya berharap hati saya yang benar.

Malam itu juga, dia dengan baik hati mengantar saya pulang sampai terminal menuju rumah saya. Dia sangat-sangat baik, saya sangat berterimakasih Phi …. Saya berharapnya ga pernah ada malam hari ketika bisa bersama-sama dengannya. Pengennya waktu tiba-tiba berhenti seketika dan kami bisa terus bersama.
***

Malam itu benar-benar berkesan buat saya, sangat berkesan sampai-sampai tidak terwakilkan dengan kata-kata. Sungguh, rasanya … sangat membekas di hati saya. Meskipun malam itu juga, Phi kehilangan Bb-nya. Phiii, maafkan saya … saya turut merasa bersalah karena ketika Bb-nya hilang, dia bersama saya.

Kami saling memberi kabar ketika sampai di rumah masing-masing. Lega sekali, mendapat balasan dari dia bahwa dia sampai di rumahnya dengan utuh-- Haha. Jarak antara Banjaran-Rancaekek cukup jauh, terlebih lagi di tempuh pada malam hari dengan keadaan jalan yang tidak begitu bagus. 

Now, I have the wonderfull day for my memory with you … Phi. Semoga akan ada ‘the wonderfull day’ lainnya bersama Phi … :D
***
Sweethome, 290913

You May Also Like

0 komentar

©