Satu Malam Antara Braga dan Kami
How a wonderfull day. Have a nice
dream …
Malam itu, saya pasang status
demikian di Bebe. Saking banyaknya momen yang berkesan pas hari itu. Temen
deket saya, Mamih langsung ‘ngecein’ lewat chat
di Bebe karena tahu hari itu saya bersama siapa. Beberapa teman saya yang lain
turut ‘ngecein’ juga karena kami bertemu dan berpapasan di tempat tersebut dan
saya sedang bersama seseorang.
***
Kemarin, tanggal 28 September
adalah perayaan ulangtahun Bandung ke-203 tahun. Happy birthday Bandung
tercintaaa :D. Ulangtahunnya tepat tanggal 25 September, namun perayaannya
berlangsung sejak tanggal 27-29 September di sepanjang Jalan Braga.
Kebetulan tanggal 28 September
itu, saya punya agenda bareng sepupu-sepupu saya (Ipit, Ughen, T’Gita, T’Astri)
untuk ikutan Talkshow 203 Tahun Kota Bandung yang diselenggarakan oleh Museum
Konperensi Asia Afrika (MKAA), dan beberapa minggu sebelumnya saya ikutan perkumpulan
Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika (SMKAA) yaitu komunitas pecinta museum
KAA. Dan sebagai anggota baru, saya dipersilahkan untuk mengikuti acara
Talkshow tersebut. –tentang SMKAA akan saya ceritakan secara terpisah yaaa-
Acara Talkshow MKAA |
Acara tersebut berlangsung dari jam
09.00-15.00 WIB. Berhubung saya terlanjur bosan dan ngantuk, akhirnya saya
janjian sama Iki untuk ketemu di Braga Festival –acaranya ga jauh dari MKAA-.
Saya bergabung sama rombongan Iki dan Phi, kemudian kami ketemu M dan Gugum
yang sedang mencari Agi. Ditengah perjalanan dalam mencari Agi, kami ketemu
Memet dan rombongan kami semakin ramai.
Agi berada di New Majestic –salah
satu tempat bersejarah di Braga-. Karena
tempat job training saya ada di Jalan Braga, otomatis saya ketemu beberapa
teman sesama jobtre disana. Saya juga ketemu Bu Betha, salah satu tim redaksi di
Radio Pikiran Rakyat. Jadinya kami ngobrol-ngobrol sebentar dan saya tertinggal
dari rombongan. Untungnya saya bareng Phi, dia nungguin saya yang lagi
ngobrol-ngobrol sama temen-temen radio PR.
Konser Rock di New Majestic |
Saya terus hubungin Iki, ternyata
mereka ada di New Majestic menyaksikan musik rock –Entah dari band apaa-. Saya
dan Phi masuk ke New Majestic yang sangat bising dengan suara vokalisnya serta
kerlap kerlip lampu panggung warna-warni yang kurang enak terlihat—buat saya.
Ini pertama kalinya saya nonton
konser rock yang bener-bener memekakkan gendang telinga. Saya dan Phi beberapa
kali mengomentari penampilan dan gaya sang vokalis. Dan ternyata, kami memang
kurang cocok dengan aliran musik yang satu itu. Phi bilang, telinganya lebih
cocok dengan lagu-lagu Sunda.
Rombongan kami selanjutnya menuju
Braga panjang. Belum banyak orang yang berdatangan, jadi masih kondusif lah yaa
… Saya juga mengabadikan karya-karya dari para seniman yang berjajar
disepanjang jalan Braga. Ini dia, poto-poto yang sempet saya ambil …
Konser Biola dari Elfa Music School |
Bule-bule menikmati sajian biola |
Anak ini punya suara yang oke banget ! |
Sundanesse, salah satu grup musik di Kota Bandung yang biasa tampil di TV-TV Bandung |
Braga Festival itu, event yang
paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat kota Bandung dan turis mancanegara.
Berbagai jenis aliran musik ada disini, berbagai karya seni berjejer dengan
rapi. Saya hampir 2-3 kali bolak-balik Braga. Awesome ! Ga akan bosen pokoknya.
Salah satu lukisan yang di pajang di Braga Festival 2013 |
Ini stage-nya Radio Pikiran Rakyat, tempat saya jobtre. Haha. |
Pameran Poto di salah satu gedung tua di Jalan Braga |
Entah sengaja meninggalkan kami
atau karena banyaknya orang sehingga kami tertinggal dari rombongan. Ya,
terlebih lagi kami berhenti di beberapa tempat untuk menikmati karya-karya seni
yang disajikan secara gratis dan kritis.
Proses pembuatan patung Harry Roesli |
Akhirnya saya dan Phi menikmati
Braga Festival ini bersama-sama, kami banyak ngobrol tentang berbagai hal.
Sosoknya lebih hangat dan sanagt bersahabat. Saya senang bisa berbincang dengan
Phi yang bersahabat tanpa rasa kaku. Dia beberapa kali mengacak-acak jilbab
saya –Kalo di drama drama Korea, seorang pria yang ngacak-ngacak rambut wanitanya
adalah tanda sayang si pria pada wanitanya. Hahhaa, saya kebanyakan nonton
Korea :p -, tiap kali merasa tersindir atau saya sindir. Hahaha, benar-benar
menyenangkan bisa beriringan dengannya.
Alat musik yang mereka gunakan dari bambu dan unik |
Para seniman ini sedang memoles karyanya |
Meski ga tau maksudnya kemana, saya tetep suka menikmati seni lukis |
Lukisan :D |
Ini nih, lukisan yang bikin saya terkagum-kagum, ini baru setengah jadi. Hasilnya jauh lebih bagus dari ini. |
Seni tradisonal Kuda Lumping |
***
Kedua kalinya kami berkeliling, Phi meraih
tangan saya waktu kami nyebrang. Dan beberapa kali merangkul saya karena
banyaknya orang dan takut kami terpisah. Seperti ada yang meletup-letup
layaknya kembang api ! Saya hanya meliriknya sekilas dan tersenyum sendiri. Ini
pertama kalinya, sungguh !
Yaa … pikiran logis saya bilang,
mungkin keadaan saat itu yang membuat Phi menggenggam tangan saya dan
melindungi saya. Tapi, hati saya bilang … We
have the same feeling. Jadi secara refleks dia ingin melindungi saya. Entahlah,
saya tidak tahu apa yang Phi rasakan. Samakah seperti saya? Atau dia pun
melakukan hal serupa kepada teman perempuannya yang lain karena merasa harus
melindungi seorang perempuan?
Lagi, entahlah … saya hanya
berharap pikiran logis saya salah. Saya pun tidak begitu peduli seandainya
pikiran logis saya benar, saya cukup menikmati berada bersamanya, menggenggam
tangannya dan lebih dekat dengannya. Meskipun disisi lain, saya berharap hati
saya yang benar.
Malam itu juga, dia dengan baik
hati mengantar saya pulang sampai terminal menuju rumah saya. Dia sangat-sangat
baik, saya sangat berterimakasih Phi …. Saya berharapnya ga pernah ada malam
hari ketika bisa bersama-sama dengannya. Pengennya waktu tiba-tiba berhenti
seketika dan kami bisa terus bersama.
***
Malam itu benar-benar berkesan
buat saya, sangat berkesan sampai-sampai tidak terwakilkan dengan kata-kata.
Sungguh, rasanya … sangat membekas di hati saya. Meskipun malam itu juga, Phi
kehilangan Bb-nya. Phiii, maafkan saya … saya turut merasa bersalah karena
ketika Bb-nya hilang, dia bersama saya.
Kami saling memberi kabar ketika
sampai di rumah masing-masing. Lega sekali, mendapat balasan dari dia bahwa dia
sampai di rumahnya dengan utuh-- Haha. Jarak antara Banjaran-Rancaekek cukup
jauh, terlebih lagi di tempuh pada malam hari dengan keadaan jalan yang tidak
begitu bagus.
Now, I have the wonderfull day for my memory with you … Phi. Semoga
akan ada ‘the wonderfull day’ lainnya bersama Phi … :D
***
Sweethome, 290913
0 komentar