#EdisiTraveling : Curug Waru Beureum
Holaaaaah ! Akhirnya, saya
punya kesempatan buat nulis hasil penjelajahan seminggu yang lalu. Hahaha,
telat banget kayanya yaa. Oke, saya mau pembelaan dulu. Begini kawan-kawan,
keinginan buat nulis hasil penjelajahan ini udah saya niatin banget sepulang
penjelajahan. Namun beribu sayang, sehari setelahnya saya malahan tepar dan
sibuk ngejar BAB 2 saya *Hahaha*. Alhasil, review-nya malah terabaikan gitu
deh. But, it’s oke … hari ini saya
bayar lunaaas semuanya !. Monggo disimaak yaa …
Traveling
Dadakan
Kamis, 6 Februari 2014, saya
janjian sama Phi buat donor darah. Iya, awalnya kami mau donor darah di kampus.
Eeh, ga taunya yang ngajakin saya donor darah ini salah liat jadwal. Iya, tanggalnya
sama ternyata bulannya bulan Maret. *konyol, Hahaha*. Hasilnya kami terdampar
di kampus tanpa kegiatan. Tapi, bukan Phi namanya kalo dia cuma bisa diem aja.
Yap, orang yang mendeklarasikan dirinya sebagai orang tersibuk di dunia ini
engga kehabisan ide rupanya. Akhirnya kami berangkat ke daerah Kiarapayung
menuju satu tempat bernama Waru Beureum.
Kiarapayung terletak
disekitar kampus Unpad Jatinangor, pokonya ke atasnya lagi. Phi bilang, di
daerah Waru Beureum ada curugnya dan dia pernah ditunjukin jalan menuju ke
Curug itu. Jadi, tujuan traveling hari
ini adalah menaklukan Curug Waru Beureum, yeaah ! Akhir-akhir ini saya menjelma
jadi anak gunung gitu. Maenannya naik-turun gunung. –mungkin efek punya temen
temen anak pecinta alam kali yaa. Ikut kena imbasnya gitu-. Yang jelas saya
senenglah kegiatan outdor kaya gini. Bikin fresh.
Oke, karena tujuannya Waru
Beureum. Kami mengambil jalan yang biasa dilalui warga daerah tersebut.
Tujuannya biar gratis. Hahaha. Kalau lewatnya ke Kiarapayung kita harus bayar
tiket masuknya, mas-mba-bro. Jadi untuk menghindari hal itu, kami ngambil jalan
yang biasa dilalui warga. Sayangnya, akses jalan ga semulus jalan di
Kiarapayungnya. Masih banyak yang ga rata dan lubang dimana-mana.
Perjalanan dari Unpad
Jatinangor menuju Waru Beureum cukup jauh. Kalau ditempuh dengan jalan kaki
mungkin sekitar tiga jam. Tapi karena kami pake motor, cuma tigapuluh menit
kami sampai di lokasi. *Yeeee!!!* Meskipun ditanjakan yang cukup tinggi, saya
harus rela dikerjain sama si beat merah-nya.
Iya, saya harus jalan kaki gitu, soalnya si matic
ga kuat nanjak. Hahaha –mungkin karena badan saya harus dilangsingin kali yaa,
Haha-
Motor udah diparkir dan
dititipin ke Ibu warung. Saatnya penjelajahan. Oke, karena pada dasarnya kami
adalah orang-orang yang eksis –ntah kelewat narsis sih- kami beberapa kali
ngambil foto di lapangan hijau yang biasanya dijadiin tempat kemping. Begitu
sampai di lapangan luas itu, udara yang fresh
langsung memenuhi paru-paru dan otak. Beneran bikin fresh!
#selfie #alay #bukanuntukditiru. Ini awal perjalanan sebelum nyampe di Curug |
Phi bilang, tempat ini belum
terjamah sama banyak manusia. Belum banyak sampah yang berserakan. Oiya, Waru
Beureum ada di kaki gunung Manglayang. Iya, jadi tempat ini bagian lain dari
Manglayang. Dan tempat ini juga belum dikelola jadi objek wisata jadi kami
bener-bener gratis masuk ke Waru Beureum.
Sebelum berangkat ke Waru beureum, kami ketemu sama satu rombongan yang
mau muncak ke Manglayang, sempet ngobrol-ngobrol dulu bentar dan ngajak buat
jalan bareng. Tapi karena kami berbeda tujuan, jadi kami berpisah dengan
rombongan remaja yang berasal dari Sindanglaya.
Beginilah jalanan yang kami lewati. Penuh semak-belukar. |
Sebelum nyampe ke Curugnya. Kami udah disambut sama curug kecil niih. |
Setelah puas berfoto-foto,
kami melanjutkan perjalanan menuju Curug. Agak nanjak memang, tapi perjalanan
cuma tigapuluh menit. Dan cukup rimbun, karena jarang dilewatin orang. Tapi
perjalanannya keren. Iya, buat kalian yang seneng sama kegiatan outdor gini.
Wajib dicoba. Perjalanannya menantang dan kereeeen.
Sampai di curug kami langsung
maen air ! Hahaha. Untungnya saya bawa baju ganti sih, jadi setelah
basah-basahan yaa ganti baju. Seru aja. Dan tidak lupa foto-foto juga serta
bikin video. Mungkin setelah videonya diedit, nanti kami upload ke youtube yaa
biar bisa lihat secara langsung tempatnya *niat banget, haha*.
Curug Waru Beureum. *Abaikan saja para model geje itu* |
Keren kan? Asiklah, buat maen air. |
Curug Waru Beureum ga terlalu besar dan
tinggi. Ga seperti di Curug Cimahi. Mungkin debit airnya juga engga deras jadi
yaa, masih normal-lah. Suara alamnya sangat terasa sekali, belum lagi suara air
curugnya. Bener-bener tempat refreshing
yang paling oke !
Setelah puas maen air, kami
memutuskan untuk kembali ke dunia nyata. Yap, karena langit mulai redup dan
mulai rintik-rintik hujan. Sebelum pulang, kami juga foto-foto lagi di padang
rumput yang luas itu, sekaligus ngambil video sebelum pulang. Haha.
Traveling minggu lalu sangat
menyenangkan. Penjelajahan selanjutnya bisa jadi bukan hanya kami aja, mungkin
bisa bertambah jadi empat atau enam orang. Yang pasti, tunggu episode traveling
kami yaa. Terimakasih untuk trip dadakannya, Phi. Jangan berhenti sampe sini,
ya. Nanggung. Hahaha.
Selanjutnya #EdisiTraveling
kita kemana nih, Phi? Please waiting and see you. Byee … :D
*Sweethome, 150214
1 komentar
hayu,, kapan2 kita maen lg ea,, :)
ReplyDelete