Menyadari bahwa banyak perubahan yang terjadi, membuat saya semakin merasakan aura-aura penolakan dan pengasingan dari tempat itu.

"Itu udah jelas kan, karena kamu bukan lagi tim-nya mereka... Wajarlah kamu engga dilibatkan" kata doi.

Kurang lebih gitu yang doi bilang beberapa menit lalu, sebelum telfon kami berakhir karena paket nelfon udah habis dan doi ada kesibukan lainnya.

Perkataan doi emang bener sih, tapi saya kok merasa sedih yaa... Sedih karena bukan lagi bagian dari mereka. Saya pengen bareng bareng mereka, tapi ga mau ada di tempat itu. Gitu sih. Tapi kan keinginan cuma sebatas keinginan. Terkadang realita begitu jauh dari keinginan.

Pada titik ini saya kembali meneguhkan hati, dan membulatkan tekad. Saya memilih untuk berhenti karena ingin mengejar mimpi saya. Tetiba saya teringat perkataan (namun terkesan sebagai ultimatum -bagi saya-) doi :

"Entah gimana caranya kamu mesti ikutan kuliah online IELST PREPARATION tanggal 27 nanti."

Hiks. Sejujurnya saya pesimis, pesimis untuk ngatur waktunya dengan kondisi yang serba sibuk luaar binasa 24 jam.

Yaap, karena untuk mengejar mimpi yang satu perlu effort yang engga sedikit. Maka ini adalah salah satu jalan yang sedang saya tempuh sebelum melangkah pada tahapan selanjutnya.

Daan yaaa.... saya pasti akan banyak mengandalkanmu, Tuan Kura-kura. No protes. No bawel. And i love you.

Hujan waktu senja, 151115