#BookReview : Tentang Cinta Yang Tak Terucap
Rectoverso |
Penulis : Dewi Lestari
ISBN : 978-979-96257-4-8
Penerbit : Good Faith Production
Editor/ Penyelenggara Kata : Hermawan
Aksan & Daniel Ziv
Desain Grafis : David,
Andriwuri, Agus, Dodi
Tanggal Terbit :
September 2008, Cetakan I
Harga : IDR 50.000
Tebal : 154 halaman
Rectoverso? Siapa sih
yang engga kenal sama buku ini?! Hello, kenal berarti kamu kudet. Iya, kudet
bangetlaaah. Wakakkaka, saya belaga kayak orang tergaul aja yah. Oke, pertama
kali saya pengen menjawab pertanyaan ini : “Duh
Gin, ketinggalan banget sih lu baru bikin book review Rectoverso tahun 2016!
Pliis deh, ini buku udah jadi film.. udah banyak yang nge-review juga. Ngapain
lu repot-repot bikin review?! Kudet banget sih lu !”
Itu, bagian dari diri
saya yang protes. Baik, bagian diri saya yang lain akan menjawab. Niat awal
saya bikin book review dari buku using (baca: buku terbitan lama), tidak lain
tidak bukan untuk mengasah skill nulis melalui pembiasaan. Setelah sekian lama
jadi kolektor buku, saya mulai tergerak untuk bikin review-nya. Maklum, selama
ini saya sebatas menikmati buku dengan cara baca, tamat, simpan.
Nah, biar lebih
bermakna untuk orang banyak.. saya pengen berbagai isi buku-buku yang saya
punya melalui book review ini. Saya juga termasuk orang yang selektif kalau
minjemin buku ke orang lain, soalnya saya punya pengalaman buruk waktu minjemin
buku mulai dari kertasnya pada lepas, bukunya kena tumpahan bumbu, dsb. Kan
sedih sekali benda yang kita rawat dan jaga dengan baik harus berakhir dengan
demikian. Hiks.
Oke, back to review…. Rectoverso adalah
kumpulan prosa dengan tema besar “Cinta
yang Tak Terucap” (menurut saya looh yaa). Karena kesepuluh prosa ini
mengisahkan cerita cinta dengan berbagai keadaan yang membuat cintanya tak
terucap kepada yang dicinta. Entah itu karena persahabatan, kematian, keadaan,
jarak, dan takdir. Semua keadaan itu diracik rapi oleh Dewi Lestari.
penampakan dalamnya |
Intinya Dee (nama pena
Dewi Lestari), menyajikan kisah cinta dalam rectoverso seolah hidup dan pembaca
dibawa baper dengan kisahnya. Lima
dari sebelas prosa dalam rectoverso sudah diadaptasi kedalam film. Saya paling
suka dengan prosa Grow A day older, Curhat buat sahabat, dan Hanya Isyarat.
Ketiga prosa itu bikin saya baper luar biasa. :p
Oh iya, selain dalam
bentuk tulisan dan film.. Dee juga membuat kesebelas prosa tersebut menjadi
lirik lagu dengan judul yang sama seperti prosanya. Aiih, buat saya ini jadi
karya yang paling menakjubkan ! Dari seluruh karyanya Dee, saya paling suka
dengan Rectoverso (meskipun karya yang lainnya juga saya sama sukanya).
Daan daan… dari
covernya, saya masih lebih suka dengan cover rectoverso versi sebelum
diadaptasi ke filmnya. Entah kenapa, desain cover yang simple namun mendalam
ini buat saya sangat cukup untuk mengilustrasikan isi dari Rectoverso. Selain
itu, covernya menggunakan hardcover bikin buku ini jadi semakin spesial.
So, saya berikan 5
bintang dari 5 bintang yang saya miliki. Wohooiiii !!!!!
0 komentar