#BookReview : Jawaban dari Pulau Dewata
Seven Days by Rhein Fathia |
Judul Buku :
Seven Days
Penulis : Rhein Fathia
ISBN : 978-602-9225-72-3
Penerbit : Qanita
Editor/ Penyelenggara Kata : HP. Melati
Desain Cover :
Adithia Satyaghara
Layout Isi :
Nono
Tanggal Terbit :
Februari 2013
Harga : (lupa, yang jelas masih under 50K)
Tebal : 296 halaman
Yooyoyyoii! Selamat
hari Rabu… saya kembali hadir untuk me-review buku (baca: buku koleksi yang nangkring
di lemari). Hari ini saya mau me-review buku dengan genre romance *suit suuitt suit*. Yap, karena ternyata
stok buku romance yang saya punya lumayan juga sih. Hahahaha. Yuuk aahh check this out beibeeehh !
Seven Days bercerita
tentang sepasang sahabat, Shen dan Nilam, yang tumbuh bersama sejak usia TK.
Hubungan mereka sangat dekat layaknya saudara kandung. Tetiba semua berubah
ketika Reza hendak melamarnya, ada rasa enggan yang sulit Nilam tafsirkan untuk
menjawab lamaran Reza. Apalagi setelah melihat respon Shen yang hanya diam
tanpa bereaksi apapun setelah mendengar perkataan Nilam.
Salam perpisahan dari
Shen disampaikan melalui perjalanan di Pulau Dewata selama tujuh hari. Shen dan
Nilam berkeliling ke banyak tempat di pulau ini, bahkan beberapa kejadian
menggiring mereka untuk saling bertanya pada hatinya, apakah mereka saling mencintai?. Perjalanan selama tujuh hari
memberikan dampak yang luar biasa bagi Nilam. Nilam seolah terombang-ambing
antara Reza dan Shen. Perjalanan selama tujuh hari itu semakin menguatkan Nilam
untuk memilih salah satu diantara keduanya.
Naah, buku bergenre
romance ini, salah satu hasil karya dari Rhein Fathia. Novel ini menjadi
pemenang pertama dari lomba penulisan Penerbit Qanita (yang masih satu grup sama Mizan). Menurut
saya sih, Seven Days memang layak jadi juara 1 dibandingkan dengan novel juara
kedua (saya belum baca novel juara 3-nya, hihi).
Alur cerita yang
dibangun oke punya, belum lagi sentuhan setiap tempat yang disajikan cukup
detail membuat novel ini tidak sekadar menyuguhkan cinta-cintaan tapi sensasi travelling-nya
juga ngena. Dari segi ide cerita memang biasa aja, tentang cinta segitiga.
Namun Rhein mengemasnya dengan begitu renyah, sampai-sampai saya engga pengen
berhenti untuk baca novel ini.
Pemilihan warna untuk buku ini, saya rasa sudah oke. Meskipun covernya kurang merepresentasikan cerita dari novel tersebut. Jadi, aura perjalanannya kurang greget aja. Layout dalam buku ini juga cantik, menurut saya. Tuh, coba lihat bagian dalam novel di foto selanjutnya. Novel semakin oke kalau layout sebagai pendukungnya juga cantik.
Oh iya, ini seriusan tahu, saya jadi semakin yakin
bahwa kekuatan penulis dalam mengolah kata memang harus dahsyat. Sehingga ide
cerita yang sudah biasapun tetap jadi luar biasa karena penyampaian ceritanya
yang asik. So, menurut saya tidak heran kalau novel ini menjadi juara
pertamanya, karena memang penuturannya bikin pembaca ketagihan.
Bagian dalam dari Seven Days |
Tapi saya agak kecewa
sih, karena ternyata ada lembaran yang hilang dari Seven Days yang saya punya.
Halaman yang tidak tercetak dari halaman 25-36. Cukup banyak ya.. jadi cukup
mengganggu ke-asyik-an saya ketika
membaca buku ini. Agak kecewa memang, tapi untunglah Rhein menyuguhkan bacaan
yang renyah jadi mood saya cukup membaik untuk menyelesaikan novel ini.
Ketika membaca novel
ini, entah kenapa, saya teringat dengan novel Perahu Kertas. Mungkin karena ada
kesamaan konflik antar tokonya kali ya (konflik cinta segitiga), saya jadi
berasa sedang membaca Perahu Kertas namun dengan nama tokoh yang berbeda. Atau
mungkin saya aja yang belum bisa move on dari
Perahu Kertas yaa. Hahahaha.
So
far, novel ini sukses bikin saya ketagihan baca sampai
habis dalam waktu yang sesingkat singkatnya ! Saya benar-benar larut dalam
kisah Shen dan Nilam, sekaligus ikut merasakan kegalauan Nilam ketika harus memilih Shen atau Reza. Sangat recommended bagi kamu yang gemar membaca novel bergenre romance dan
traveling, wuuhuuuu ! Daaaan…. saya berikan nilai 4 bintang dari 5 bintang
untuk novel Seven Days.
Rabu Semangat, 020316
0 komentar