#BookReview : Memaknai Kehidupan dari Si Beanie Abu

by - 8:55 AM



Judul Buku       : Magic Banana
Penulis              : Ninna Lestari
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : Pertama, 2016
Tebal                : 264 halaman; 20 cm
ISBN               : 978-602-03-3393-9

Dunia remaja yang penuh sukacita dan keceriaan mendadak redup dan berubah sendu saat Alfa kehilangan sebagian dari belahan jiwa yang sejak dalam kandungan Mamanya telah berbagi tempat dengannya. Belahan jiwa itu adalah Alfi—saudari kembar Alfa. Kematian Alfi karena sebuah kecelakaan menyimpan luka mendalam yang masih belum bisa ia relakan bahkan setelah dua tahun kepergiannya.

Sosok Alfa yang tadinya begitu penurut berbalik menjadi remaja yang sulit diatur dan pembuat onar. Alfa tidak begitu peduli dengan jam sekolah, keluar-masuk ruangan BP atau PR-PR, saat hatinya sudah merindukan Alfi. Alfa akan langsung mendatangi makam Alfi tidak peduli pagi, siang atau malam. Alfi adalah sosok adik, teman dan sahabat yang begitu Alfa sayangi selain Mamanya.

Belum lagi konflik internal yang terjadi dalam keluarganya. Luka, dan kebenciannya kepada Haykal—Ayah Alfa masih belum luntur dari hatinya. Kenyataan bahwa sang Ayah berselingkuh dan terlibat hubungan gelap dengan sahabat Mamanya—Tante Divi, membuat Alfa dan sang Mama semakin membenci Haykal dan Divi. Selama tujuh tahun lamanya, Alfa terus memendam perasaan dendam pada Ayahnya dan Tante Divi.

Inilah yang membuat Alfa semakin tertekan walaupun tidak pernah ia tunjukkan di depan Mamanya. Sosok Alfi sebagai saudari kembarnya mampu menguatkan Alfa dalam situasi sulit dan kenyataan bahwa keluarga mereka tidak utuh lagi. Namun, takdir berujar lain. Alfi harus pergi untuk selamanya dan membuat Alfa semakin terpuruk dengan keadaan tersebut.

Momen MOS (Masa Orientasi Sekolah) dijadikan Alfa sebagai ajang penghiburan, terutama saat ia menemukan seorang siswi baru bernama unik—Banana. Sifat jahil dan usilnya menguap ke permukaan, mulai dari menyuruh Banana mengambil kerikil di bawah terik matahari sampai mengejek Banana dengan sebutan Pisang Berjalan.

Banana tentu saja tidak terima diperlakukan semena-mena oleh kakak kelasnya. Banana digambarkan sebagai sosok remaja yang berani, kuat, bijak dan dewasa. Banana tidak segan-segan untuk membalas perlakuan Alfa yang  selalu tidak menyenangkan saat bertemu dengannya. Hubungan Alfa dan Banana ini digambarkan layaknya kelakuan Tom&Jerry.

Banana akhirnya bertanya kepada Alfa kenapa ia terus-menerus menindasnya di saat Banana tidak pernah sekali pun menganggu kehidupan Alfa sebelumnya. Alfa menanggapi dengan acuh dan mengatakan bahwa ia hanya ingin menjahili Banana saja. Banana kesal luar biasa karena alasan yang demikian dan semakin membenci sikap Alfa.

Sekali pun tidak pernah terlihat akur, Alfa sangat menikmati hubungan ‘aneh’ yang terjalin antara dirinya dan Banana. Banana mengingatkannya kepada Alfi. Mulai dari sifatnya yang pemberani sampai warna kesukaan mereka yang sama persis, yaitu kuning. Alfa seolah menemukan diri Alfi dalam sosok Banana, itu sebabnya Alfa sangat menikmati keterikatannya dengan Banana.

Kehadiran Banana dalam hari-hari Alfa lambat laun mampu mengobati setiap luka di masa lalunya. Apalagi sejak Banana tahu tentang masalah yang terjadi dalam keluarga Alfa. Banana sangat berempati kepada Alfa dan sebisa mungkin menjadi sahabat yang dapat membantu Alfa mengatasi perasaannya.

Setiap ucapan yang disampaikan Banana seolah memberikan kekuatan tersendiri bagi Alfa untuk berani memaafkan, dan berdamai dengan masa lalunya. Seperti salah satu ucapan Banana saat Alfa menceritakan tentang kemarahannya bertemu kembali dengan Ayahnya dan Tante Divi. “Berdamai dengan masa lalu itu emang sulit, tapi bukan berarti nggak bisa. Selama kita punya keinginan dan tekad kuat mengubah keadaan, masalah seberat apa pun pasti bisa dilewati. Percaya deh, hidup dengan menyimpan dendam itu nggak ada manfaatnya sama sekali.“(Hal. 193)     

Setiap tokoh yang muncul dalam novel ini memberikan kesan bagi pembacanya. Tokoh Alfa digambarkan dengan begitu khas karena selalu memakai jaket dan beanie berwarna abu-abu. Sedangkan tokoh Banana digambarkan sebagai seorang vegetarian yang sangat menyukai buah pisang dan aksesoris berwarna kuning yang identik dengan warna pisang. Inilah yang menjadi daya tarik dari Magic Banana, di samping kisah hidup para tokohnya.

Ninna Lestari mampu menggambarkan dunia remaja yang begitu dinamis dan penuh intrik. Ninna berhasil menyampaikan perasaan Alfa dan bagaimana ia harus menghadapi perasaannya setelah perceraian kedua orang tua dan kematian Adik kembarnya. Karakter tokoh Alfa tampaknya bukan hal yang asing lagi di era sekarang.

Ada banyak kasus perselingkuhan yang berakhir dengan perceraian, dan anak-anak menjadi korbannya. Anak sebagai korban dari ketidakharmonisan keluarga biasanya rentan bersikap buruk seperti yang tergambar dalam tokoh Alfa, terlebih lagi kehilangan seseorang yang ia cintai akan membuatnya semakin terpuruk. Dalam usia remaja, tokoh Alfa dipaksa untuk menghadapi setiap kesedihan dan keterpurukannya.

Adapun tentang tokoh Banana yang berasal dari keluarga penuh cinta-kasih dan harmonis, membuat Banana memiliki rasa empati dan sikap yang begitu bijaksana dalam membantu Alfa mengatasi kebencian dan kesedihan yang meliputinya. Pembaca dapat mempelajari nilai-nilai kehidupan melalui kedua tokoh utamanya yang memiliki latar belakangan keluarga yang begitu kontras.

Bandung, 200517

You May Also Like

0 komentar

©