#BookReview : Galette by Fenny Wong
Penulis :Fenny Wong
Penyunting : Rabiatul Adawiyah
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2016
Jumlah Halaman : 248 halaman
Harga : IDR 58.000 (Tokopedia)
ISBN : 9786020330976
ISBN : 9786020330976
Goodreads link : https://www.goodreads.com/book/show/32325376-galette?ac=1&from_search=true
Blurb
Blurb
Odile tahu bahwa
keluarganya di ambang kebangkrutan dan harus menjual segala aset untuk
bisa bertahan. Tapi ia menolak menyerah pada keadaan.
Ganesh tahu hatinya selalu dipenuhi dendam dan prasangka terhadap ayah yang telah menitipkannya di tengah keluarga Odile. Dendam yang membuatnya selalu marah pada keadaan dan memutuskan pergi ke Paris untuk mencari jawaban.
Kirana tahu bakat seni sang ayah mengalir kental dalam darahnya. Tapi ia tidak tahu harus berbuat apa. Sifat penakut, pemalu dan kikuk telah menyembunyikan potensinya rapat-rapat.
Ketiganya tumbuh bersama, menghabiskan masa kecil hingga remaja di taman kecil di belakang kafe Galette. Namun seiring waktu, masalah di kampus, problem cinta, dan pencarian jati diri membuat jarak di antara mereka semakin menganga. Ketika kafe Galette terancam dijual dan hanya ada satu kesempatan untuk mempertahankannya, ketiga sahabat itu akhirnya melihat di mana hati mereka berada.
Ganesh tahu hatinya selalu dipenuhi dendam dan prasangka terhadap ayah yang telah menitipkannya di tengah keluarga Odile. Dendam yang membuatnya selalu marah pada keadaan dan memutuskan pergi ke Paris untuk mencari jawaban.
Kirana tahu bakat seni sang ayah mengalir kental dalam darahnya. Tapi ia tidak tahu harus berbuat apa. Sifat penakut, pemalu dan kikuk telah menyembunyikan potensinya rapat-rapat.
Ketiganya tumbuh bersama, menghabiskan masa kecil hingga remaja di taman kecil di belakang kafe Galette. Namun seiring waktu, masalah di kampus, problem cinta, dan pencarian jati diri membuat jarak di antara mereka semakin menganga. Ketika kafe Galette terancam dijual dan hanya ada satu kesempatan untuk mempertahankannya, ketiga sahabat itu akhirnya melihat di mana hati mereka berada.
Ulasan Cerita
Kisah Galette dibuka dengan peliknya hubungan keluarga Ganesh yang akhirnya membuat Pratama Ayasuta--Ayah Ganesh memutuskan untuk mengirim Ganesh kembali ke Indonesia dan menitipkan Ganesh kepada Thierry--sahabat Pram yang tinggal di Bandung. Ganesh yang saat itu berusia tujuh tahun tentu saja tidak berdaya untuk menolak, sekalipun ia tidak setuju karena harus berpisah dengan Ayahnya.
Kejadian itu membuat Ganesh berpikir bahwa Ayahnya telah membuangnya dan menitipkannya kepada keluarga lain yang tidak pernah ia kenal sebelumnya. Di saat Ganesh kecil merasa hidupnya tidak lagi membahagiakan, seorang gadis kecil bernama Odile yang menyebut dirinya sebagai Peri Tutu justru terus menganggu Ganesh dengan cara memanggilnya Pangeran Kodok, mengekornya kemanapun, sampai berlarian sesuka hati dan Ganesh tidak bisa mengabaikan Odile karena khawatir terjadi sesuatu terhadap gadis kecil itu.
Pertemuan pertama Odile, Ganesh, dan Kiran terjadi di kebun belakang rumah Kiran gara-gara Odile bersikeras ingin melindungi bibit bunga yang terdapat di halaman belakang rumah Kiran dengan sebuah terpal besar. Kiran dengan malu-malu menunjukkan dirinya dan menunjukkan karya pertamanya yang terbuat dari kelopak kering mawar yang membentuk sosok seorang wanita muda kepada Ganesh dan Odile, wanita itu adalah ibu Kiran yang telah meninggal setahun lalu.
Persahabatan ketiganya berlangsung hingga dewasa, konflik pun terjadi, mulai dari perasaan Odile kepada Ganesh, kepergian Ganesh ke Paris, Kiran yang masih bermasalah dengan dirinya dan hasil karyanya, hingga gosip tentang kedekatan Ganesh dengan seorang akris bernama Nadine Lemuel. Sayangnya, Galette tidak bisa menunggu lebih lama untuk menunggu kehidupan ketiga sahabat itu kembali normal. Galette terancam ditutup jika tidak kembali ramai ! Maka, ketiganya kembali pulang dan bersama-sama memperjuangkan Galette---tempat dimana kenangan masa kecil mereka terukir dengan indah.
Review
Novel Galette punya daya pikat pertama dari covernya yang cantik! Yap, sejujurnya cover Galette manis sekali dan saya pun terpikat pada pandangan pertama dengan novel ini. Setelah melihat blurb-nya, cukup penasaran juga dengan kisah yang terjadi diantara ketiga tokohnya. Oh iya, Galette ini termasuk dalam novel ber-genre Young Adult--novel remaja namun dengan alur cerita yang lebih rumit dari genre teenlit.
Alur ceritanya berjalan agak lambat bagi saya, dan sempat merasa bosan karena merasa kalau cerita yang ada di Galette tuh drama banget. Dramanya lebih ke arah film-film FTV masa kini. Apalagi saat Ganesh harus terkibat gosip sebagai pacar artis, Galette diliput oleh sebuah acara TV dan berakhir dengan keributan, dllnya. Saya pribadi agaknya kurang cocok aja dengan konflik-konflik seperti itu.
Selain itu, di halaman
179-180, penggalan sebuah berita tentang Nadine Lamuel--yang diceritakan
dilihat oleh Odile dan Kiran lewat ponsel Tatya, harus tercampur dengan
dialog tokoh yang sedang terjadi antara Tatya-Odile-Kiran yang berada di
Galette.
Namun, menjelang halaman akhir, saya kembali bersemangat menikmati kisah Galette karena alur cerita berjalan sesuai ritmenya. Btw, ada yang tahu Galette itu apa? Galette itu semacam kue pai khas Prancis, untuk lebih detilnya kalian bisa baca kisah Galette ini. Nah, inilah salah satu yang jadi daya tarik lain dari buku ini, asal-usul nama cafe Galette dan budaya orang-orang Paris dalam menikmati kue pai bernama Galette.
Galette berakhir dengan happy ending! Tokoh yang paling saya suka adalah Leon, sekalipun bukan tokoh utama tapi Leon--salah satu pekerja di Galette adalah orang yang bersikap cuek namun cukup peka memahami situasi yang terjadi di Galette. Terbukti saat adanya ketegangan di Galette, Leon malah asik memainkan gitarnya dan bernyanyi seolah tidak terjadi apapun.
Quote
"Galette itu memori, Galette itu kenangan ..." - Hal. 86
Rating
Cover : 4/5
Tema : 3/5
Karakter : 3/5
Plot : 3/5
Gaya Bahasa : 4/5
Rating Galette : 4.25/5
0 komentar