#GameLevel1 : Keep My Promies To Them (Day 9-Bunsay Pranikah Batch #3)

by - 6:21 AM

Yeay, sudah hari kesembilan dan saya mulai males nulis coba *Adaw, huushuss malaaas!. Hoaah, bener-bener, ya, konsistensi diuji banget di level Bunda Sayang ini. Baiklaah, hari ini saya mempraktikkan materi Komunikasi Produktif kepada murid-murid saya.

Jadi, selain sebagai Freelance Writer, saya pun ikut membantu sebuah Madrasah Diniyah di daerah saya untuk mengajar. Meskipun nggak setiap hari, saya punya jadwal ketemu anak-anak ini setiap hari Senin dan Rabu. So, saya mau sedikit cerita tentang kejadian sore ini saat menerapkan Komunikasi Produktif.

Hari rabu adalah jadwal pelajaran Bahasa Arab. Kelas seperti biasa diawali dengan berdo’a bersama kemudian saya mulai membuka pertemuan mereka dengan ngobrol-ngobrol santai. Nggak lama dari situ anak-anak langsung diminta untuk menulis cerita “Fil Fashli”.

Sambil menulis, salah satu anak yang bernama Ojan langsung menagih janji saya.

“Bu, hadiah dibagiin sekarang aja, dong!” seru Ojan penuh semangat. Soalnya hari senin lalu saya janji ke mereka untuk ngasih hadiah kepada yang menang saat Games minggu sebelumnya.

The Colorfull Gift
Saya yang lagi nulis di papan tulis langsung membalikkan badan.

 “Oh, iya... Hari ini pembagian hadiah, ya... Tapi dibagiinnya nanti sebelum pulang, ya. Sekarang, kalian belajar dulu,” jawab saya sambil memasang senyum cantik bukan cuma buat Ojan tapi buat semuanya.

Selesai menulis cerita, pelajaran berlanjut dengan latihan soal karena materi Bahasa Arab untuk semester ini sudah habis. Saya kembali menulis soalnya di papan tulis. Ojan kembali membuka suara.

“Bu, yang menangnya siapa, Bu?” tanya Ojan lagi. Dia bener-bener penasaran sama hasil Games minggu lalau.

“Nanti diumumin, ya,” sahut saya setelah menoleh sesaat kepada Ojan.

Selesai menulis soal, saya langsung speak up ke mereka.

“Oke, kalau semuanya sudah selesai mengerjakan soal ini. Hadiahnya akan dibagikan. Tapi harus semuanya selesai, ya...,” ujar saya menerapkan Kaidah 7-38-55 lewat instruksi yang saya berikan.

“Yeeeeiiiiii!!!” sebagian besar dari ketujuhbelasan murid yang hadir hari ini bersorak gembira, termasuk Ojan yang paling semangat.

“Nah, Kalau ada satu orang yang belum selesai, kita nunggu dulu,” lanjut saya lagi.

“Waah, lama dong, Buuuuu,” seru Ido—salah satu murid di kelas saya yang selalu cepet ngerjain tugasnya dan selalu bener.

Wajah-wajah happy campur malu-malu :*
“Yaa, jadi yang merasa lama mengerjakannya... Ibu harap untuk fokus, ya... Nggak diselingin ngobrol atau bercanda dulu. Kan kasian, temen-temennya pada nungguin,” ujar saya lagi.

Setelah 40 menitan berlalu, akhirnya semua murid selesai mengerjakan! Wuah, mereka bener-bener jadi semangat gegara hadiah atau reward ini. Tapi saya bener-bener seneng, dong. Jadi, nggak berlama-lama... Saya langsung umumkan pemenang Games-nya.

Kabar baiknya, semua murid adalah pemenang dalam Games minggu lalu! Saya sengaja memberlakukan seperti ini karena saya melihat usaha mereka saat Games merangkai kalimat dengan bahasa Arab minggu lalu. Padahal minggu lalu saya nggak menjanjikan hadiah, sih. Games-nya dadakan banget karena sikon kelas yang nggak teraliri listrik (akibat kena pemadaman bergilir setiap hari Rabu). Alhasil, kegiatan belajar-mengajar pindah ke teras masjid.

Keep your promises. Sumber : pinterest.com
Oh, iya menepati janji kepada anak-anak itu wajib hukumnya, lho*wkwk, udah kayak sholat aja, ya :p. Hal ini untuk mendapatkan kepercayaan anak-anak kepada kita. Biasa orang tua kepepet menjanjikan anaknya sesuatu tapi lupa untuk menepatinya. Ini PR banget buat para orang dewasa, ya~

Selain itu, menepati janji kepada anak-anak itu akan mendorong mereka untuk bersikap jujur. Istilahnya, kita mengajarkan ‘berbuat jujur’ sambil menunjukkan bukan sekadar menceritakan saja. Yang terpenting lainnya adalah dengan menepati janji, orang dewasa atau orang tua akan menunjukkan kalau mereka peduli kepada anak-anaknya.

The power of Promises, luar biasa kan, ya? Yuk, kita biasakan untuk berjanji jika mampu menepatinya dan tidak berjanji jika sekiranya tidak mampu menepatinya kepada siapa pun, apalagi kepada anak-anak.




#hari9 #gamelevel1 #tantangan10 hari
#komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip



 Bandung, 081117

Sumber bacaan :
Materi 1 Komunikasi Produktif-Kelas Bunda Sayang Batch #3
How To Understand Child's Psychology?

You May Also Like

0 komentar

©