#GameLevel1 : Misi Sukses! (Day 15-Bunsay Pranikah Batch #3)
Beberapa hari terakhir ini Bandung tepatnya daerah saya di Kabupaten Bandung digugur hujan setiap pagi, sampai-sampai akses jalan ke kota harus menerjang air yang tumpeh-tumpeh ke jalanan. Tentunya wilayah Bandung Selatan mulai dari Kamasan, Baleendah, Dayeuh kolot, Bojong Soang, dsb menjadi daftar wilayah yang selalu langganan kena banjir saat musim penghujan.
Alhamdulillah, pagi ini agak cerah. Mudah-mudahan nggak turun hujan lagi biar jemuran cepet kering dan nggak numpuk di teras belakang rumah. Pagi ini ada surprise yang cukup mengejutkan saat lihat ke depan rumah. Yap, akhirnya Papa berhasil konsisten ‘nyarungin’ mobilnya! Sebenernya baru beberapa hari ini, sih, konsistennya.... Tapi Alhamdulillah, kan, ya?
Padahal malemnya saya nggak ngingetin Papa, beberapa hari lalu sempat bawel supaya Papa mau nyarungin mobilnya. Tapi saya malah cape sendiri karena kebawelan saya seolah dianggap lalu. Nah, makanya surprise banget pagi ini saat nengok ke depan rumah, mobil dalam keadaan rapi tertutupi kain. Good job, Papa!
Happy Daddy and His Daugther. Sumber: pinterest.com |
“Mobilnya rapi, ya, ditutup pake sarung gitu,” kata saya sambil lewat ke meja kerjanya Papa. Meja kerja Papa ada di ruang depan, satu ruangan dengan ruang tamu.
“Iya, dong... sorenya kan sempat di mandiin dulu jadi kalau udah bersih gitu mah, memang harusnya ditutupin pake sarungnya,” sahut Papa.
“Good job, Pah!” seru saya mengapresiasi Papa yang udah konsisten ‘mengamankan’ mobilnya.
Saya seneng, ya... Efek dari komunikasi produktif ini begitu banyak. Entah buat saya pribadi maupun orang-orang di sekitar saya. Seenggaknya—meskipun terkadang ada yang belum berhasil, materi ini sudah memberikan saya pencerahan dalam cara berkomunikasi yang nggak bisa lepas dalam kehidupan kita.
Pemandangan pagi ini di depan rumah |
Kesalahpahaman terjadi karena ada miss dalam pesan yang disampaikan komunikator atau yang sampai kepada komunikan. Ada banyak faktor yang membuat kesalahapahaman ini terjadi, tapi yang terutama adalah bisa jadi semua itu bermula karena komunikator yang kurang tepat dalam menyampaikan pesannya sehingga terjadi kesalahan.
Saya pribadi masih merasa butuh banyak latihan dalam melakukan komunikasi produktif ini. Jadi, ya, itu, selama lima belas hari terakhir ini semakin banyak belajar kalau berkomunikasi produktif mungkin nggak akan langsung berhasil dalam sekali percobaan—faktornya bisa beragam tergantung sikon saat berkomunikasi. Tapi skill ini nggak akan berhasil tanpa adanya latihan dan pengulangan secara kontinyu.
So, itulah mengapa saya merasa perlu untuk terus belajar di Institut Ibu Profesional. Bagaimana denganmu?
#hari15 #gamelevel1 #tantangan10 hari
#komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip
Bandung, 141117
Sumber bacaan :
Materi 1 Komunikasi Produktif-Kelas Bunda Sayang Batch #3
0 komentar