#GameLevel1 : One Afternoon with Daddy (Day 12-Bunsay Pranikah Batch #3)
Karakter merupakan kombinasi kualitas yang membedakan seseorang dari yang lainnya. Kualitas ini membentuk siapa kita di dalam, bukan di bagian luar yang biasanya dibuat-buat. Nah, dalam The Art of Communication dibahas juga tentang karakter positif dari seorang komunikator.
Saya, sih, jadi belajar kalau menjadi komunikatir tuh bukan hanya secara verbal aja yang menggunakan kata-kata posotif. Namun dalam kepribadiannya juga terpancar karakter positif seperti dapat dipercaya, jujur, respek, dan empati. Keempat karakter positif inilah yang dimiliki oleh seorang komunikator andal.
Saat berkomunikasi dengan siapa pun—apalagi kepada anak-anak, sangat nggak bener kalau kita masih punya sifat-sifat negatif seperti sok tahu, suka berdebat, nggak mau mendengarkan, seneng bergosip, mengeluh, mencari-cara kesalahan orang lain, suka berbohong, atau pemarah. Yaa, lawan bicara mana pun siapa sih yang mau jika harus berkomunikasi dengan orang negatif macem gini, ya, kan?!
Basic human needs. Sumber : pinterest.com |
Hujan baru saja akan turun saat saya dan Papa berencana untuk membeli kebutuhan dapur seperti minyak, air mineral, dan sebagainya. Sebenernya ini di luar rencana, sih... Tadinya kami mau ke Griya Yogya karena di tempat itu baru saja membuka sebuah gerai pizza dengan harga miring. Terus Papa—yang padahal baru pulang dari survei tempat untuk sebuah acara di daerah Pangalengan, langsung ngajak saya berangkat lagi setelah ashar.
Sebenernya sekalian mau ngejemput Mama yang lagi di luar, tapi karena Mama bilang pulangnya sekitar Maghrib, jadi kami putuskan untuk belanja aja tanpa menunggu Mama. Baiklah, selama perjalanan menuju Griya Yogya, Papa semangat banget bercerita tentang keuntungan dari Koperasi yang dikelolanya.
“Papa mah heran, ya... Para pejabat di Koperasi kok malah nggak mau dapet keuntungan sampai 20% di tahun ini,” ujar Papa. Suasana di luar mobil mulai rintik-rintik.
“Lho, kenapa emangnya?” tanya saya. Saya sebenernya nggak begitu ngerti tentang per-koperasi-an tapi kalau yang namanya keuntungan harusnya seneng dong.
“Jadi tuh, Teh... Kalau kata mereka keuntungan tahun 2016 dan 2017 itu selisihnya mencapai 11%. Nah, kenapa para petinggi itu akhirnya menetapkan keuntungan untuk tahun ini hanya 11,8% aja—yang padahal setelah Papa hitung untuk tahun ini tuh bisa mencapai 20% karena mereka khawatir kalau tahun depan jumlah nasabah yang melunasi hutangnya akan berkurang karena Pemerintah akan mewajibkan semua PNS guru punya ATM,” jelas Papa sambil sibuk nyetir.
“Memang kalau semua PNS guru masuk ke ATM mereka pribadi, gimana Pa?” Saya jadi kepo, deh, abis Papa ngejelasin.
“Iya, kan biasanya gaji PNS itu masuk ke lembaga dulu. Dan koperasi bisa langsung motong gaji untuk membayar hutangnya si PNS guru ini. Sementara, kalau gajinya langsung mereka terima lewat ATM... Otomatis kewajiban untuk bayar hutang jadi semaunya mereka. Yang akhirnya berpengaruh terhadap keuntungan koperasi di tahun 2018. Para petinggi itu nggak mau kalau di tahun 2018 keuntungannya turun dengan anjlok,” kata Papa.
One day with Papa :* |
“Padahal Papa udah menghitung segala macam kemungkinan dan untuk tahun init uh bisa dipastikan keuntungan bisa mencapai 20%. Tapi karena alasan itu, akhirnya Papa ngitung lagi dan sampailah di angka 11,8% untuk di tahun 2017,” lanjut Papa.
“Nah, terus kalau ternyata di tahun 2017 ini real-nya nyampe 20% gimana dong?” tanya saya sambil curi-curi foto Papa buat dipasang dalem postingan ini, wkwk.
“Itu dia, makanya Papa mesti ngitung lagi, Teh... Padahal pengennya Papa mah udah aja yang real-nya, ya... Biar lebih enak juga ke kitanya tapi yaa yang berwenangnya nggak mau. Jadi kalau pun realnya mencapai 20% dan yang ditargetkan hanya 11,8%, sisanya akan masuk ke kas cadangan,” sahut Papa.
“Wah, Papa keren, ya, ngatur-ngatur keuntungan di koperasi. Nggak apa-apa, Pa, mungkin para pengurus pengen koperasi tetep stabil makanya ngatur-ngatur keuntungan biar nggak terlalu jomplang dari tahun ke tahun,” puji saya yang kemudian disambut dengan anggukan dan senyuman dari Papa.
Ini bener-bener hari yang langka buat saya pribadi. Bisa nge-date sama Papa di sore hari itu kejadian luar biasa, hahaha. Semoga ada sore-sore lain yang bisa saya lewati bareng Papa lagi. Sehat-sehat terus, Pa !
#hari12 #gamelevel1 #tantangan10 hari
#komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip
Bandung, 111117
Sumber bacaan :
Materi 1 Komunikasi Produktif-Kelas Bunda Sayang Batch #3
The Art of Communication, Mukhlis Anwar
0 komentar