#GameLevel2 : Hujan-hujan Pergilah (Day 3-Bunsay Pranikah Batch #3)
Hari ini langitnya redup. Beberapa hari ini di tempat saya memang diguyur hujan, hujan nggak tanggung-tanggung dari semalam sampai siang atau bahkan sorenya. Bikin kita jadi malas beraktivitas, ya, pengennya selimutan mulu, hehe.
Untuk menyulutkan semangat, saya sengaja nyeduh kopi sambil terus mantengin layar laptop juga. Yap, sejak subuh saya udah mengalokasikan waktu untuk nulis laporan untuk kelas Bunsay Pranikah dan sesekali mengerjakan artikel yang udah pending dari sejak Senin lalu, hahaha. Aduh, moody writer banget nih saya mah.
Langit mendung pagi ini |
Tapi seriusan, deh. Hari ini memang malesin, tapi meskipun dingin-dingin gini saya punya kewajiban yang harus ditunaikan. Posting rekapan tantangan Game Level 2 di kelas Bunsay-Bandung 2, bikin jadwal Jum’at Hangat dan mengubungi para pengisinya, sampai nge-moderatorin sesi Jumat Hangat dari jam 11.00-16.00 WIB. What the hectic day!
Sebenernya tugas di Jumat Hangat memang bukan jobdesc saya. Namun disaat yang bersamaan teh Puspa—Ketua Kelas Bunsay Bandung 2 sedang mengalami kendala teknis karena hpnya rusak kemudian sering eror. So, yeah, nggak mungkin Jumat Hangat-nya nggak berjalan, kan? Jadilah saya berinisiatif untuk menghubungi pengisi dan nge-moderatorin Jumat Hangat.
Kopi, penghangat di pagi yang dingin |
Di saat yang bersamaan saya juga nggak pengen ketinggalan Kulwapp dari Mak Shintaries—pendiri komunitas Blogger Perempuan yang hadir di grup WA #ODOPfor99Days dari pukul 13.00-14.00 WIB. Aih, hari ini so special banget lah pokoknya buat saya. Berasa jadi orang terrr-sibuuk sealam dunia, hahaha. Di sela-sela nge-moderatorin, saya tetiba ingat belum ngerjain tantangan Game Level 2. Bukan posting laporannya, tugasnya yang belum dikerjain, hahaha.
Jadi, di saat sesi tanya-jawab berlangsung dengan sang narasumber di kelas Bunsay-Bandung 2. Saya agak melipir sekitar 30 menit ke tempat setrikaan. Awalnya menatap tumpukan baju kemudian sesegera mungkin menyortir baju-baju saya dan siap untuk digosok sampai licin. Karena beberapa hari ini hujan nggak berenti, alhasil pakaian yang hanya dijemur di teras rumah nggak kering seutuhnya. Untungnya, ada kekuatan mesin cuci sehingga pakaian bisa setengah kering dan nggak meninggalkan bau apek walaupun nggak dijemur di bawah sinar matahari.
Gosok-gosok sampai licin :p |
Saya merasa kualitas setrikaan saya masih kurang rapi. Akhirnya coba-coba cari informasi yang berkenaan dengan tips menyetrika baju dengan rapi, karena saya sempat juga menyetrika bahan kaos ehh malah seret! Untungnya saya segera nyadar kalau suhu setrikanya terlalu panas, coy! Hahaha. Kemudian baru ngeuh kalau saya tuh masih belum begitu paham soal bahan-bahan pakaian. *wkwk, wanita macam apa akuuh :p
Website Molto bilang, kalau pakaian perlu disetrika menggunakan suhu yang berbeda-beda, karena hal ini akan mempengaruhi urutan pakaian yang akan disetrika. Suhu panas rendah untuk pakaian bahan sintesis (poliester, nilon, akrilik), suhu panas sedang untuk bahan campuran (katun, campuran wol dan poliester katun), dan suhu panas tinggi untuk bahan lembut (linen dan 100% katun). Jadi, menyetrika baju pun ada ilmunya, ya. Nggak bisa sembarangan. Ahh, saya makin mengagumi para Ibu Rumah Tangga yang multitalent dan multitasking ! Ngerjain pekerjaan rumah nggak mudah ternyata.
Well done ! |
#Harike-3 #Tantangan10Hari #Level2
#KuliahBunSayIIP #MelatihKemandirian
Bandung, 011217
Sumber bacaan :
0 komentar