Pagi ini saya dapat kabar duka, kakek dari Papa saya meninggal dunia. Kakek yang akrab dipanggil Aki itu memang sudah sakit sejak lama kurang lebih sekitar 1,5 tahun sakit nggak bisa ngapa-ngapain hanya bisa berbaring di atas kasur. Bahkan sampai empat entah tiga bulan terakhir, karena sudah lama berbaring di atas tempat tidur, beberapa bagian tubuhnya jadi lecet dan luka basah. Kondisi Aki memang sudah memprihatinkan.

Saya memang jarang banget dateng langsung nengokin Aki, tapi lewat Papa Mama saya, saya tahu kalau kondisi Aki sebulan terakhir ini memburuk. Kalau kata perawat yang ngerawat Aki sih tanda-tanda Aki udah mau meninggal (secara medis) udah ada. Makanya Papa saya insiatif untuk ngumpulin anak-mantu Aki di rumah Aki dan saling mengungkapkan perasaannya terutama kalau selama Aki hidup pernah bikin nggak enak.

Kadang, saya pribadi masih suka mikir... Kira-kira jatah umur di dunia ini berapa lama lagi sih? Menyaksikan orang-orang terdekat kembali kepada Tuhan bener-bener ada ketakutan tersendiri buat saya. Aki meninggal di usianya yang ke-91 tahun. Sementara saya pribadi masih belum tahu kapan jatah hidup diputus.

Hm, kalau direnungkan lebih mendalam lagi daripada fokus dengan berapa jatah umur di dunia bukankah lebih baik fokus dengan melakukan hal yang diridhai Allah selama hidup di dunia? Iya, kan? Lama atau sebentarnya di dunia nggak berarti apa-apa kalau kita nggak melakukan hal yang diridhai Allah. 

Seenggaknya, hal ini yang saya pelajari hari ini. Semoga setiap hal yang kita lakukan di dunia ini adalah hal-hal yang selalu diridhai Allah SWT. Aamiin.