#OnlineSharing: Menulis Workbook Anak dengan Ilustrasi, Sulitkah?

by - 3:04 PM


Bagi saya, kosakata di dalam KBBI yang paling menarik dan jatuh ke hati adalah kata baca, tulis, dan buku. Tiga kata ini yang bikin mata saya melek dan hati saya tergugah untuk akhirnya menggerakkan jari jemari untuk menari dengan lincah di atas tuts keyboard laptop.

Hari jumat adalah sesi kulwap di WAG #ODOPfor99days, karena ini komunitas perempuan pecinta baca-tulis-buku-blogging jadi tamu yang hadir pun nggak jauh-jauh dari empat kosa kata tersebut. Yap, tamu yang mampir hari jumat lalu adalah teh Mira Humaira, penulis buku anak Little Muslim Jilid 3: Syahadat & Shalat terbitan Familia Kreativa.

Kira-kira selama kulwap ngobrolin apa aja, ya, sama teh Mira ini? Simak ulasan #JumatKulwapODOP bersama saya, karena ada tips menarik yang dibagikan teh Mira untuk para penulis pemula yang ingin menulis cerita anak.

Kulwap bersama Teh Mira

Yuk, Kenalan Sama Little Muslim!

Little Muslim adalah proyek buku anak pertama yang digarap oleh teh Mira Humaira bersama penerbit Familia Kreativa. Familia Kreativa adalah penerbit yang konsen menerbitkan buku edukatif untuk anak, tidak hanya berupa bacaan saja namun menyajikan worksheet yang dapat dikerjakan anak bersama orangtuanya. 

Little Muslim Jilid 3 : Syahadat & Shalat adalah workbook yang berisi aktivitas anak untuk mewarnai, menggambar, menghitung, mencocokkan, mencari perbedaan, dot to dot, maze, dan banyak lagi lainnya. Buku Little Muslim adalah sarana edukatif untuk mengenalkan nilai-nilai keislaman melalui berbagai aktivitas.

Tentunya, buku Little Muslim akan sangat membantu para orangtua dalam upaya menghadirkan home education di rumah masing-masing. Anak-anak dijamin nggak bakalan bosen karena kehabisan aktivitas. Hayo, lho, mulai ngiler sama bukunya nggak, sih? Saya yang belom nikah dan punya anak aja udah langsung berbinar gini. Hahaha.

Nah, ternyata buku Little Muslim yang ditulis teh Mira adalah seri terakhir dari dua buku sebelumnya, yaitu Little Muslim : Haji & Qurban dan Little Muslim : Shaum & Zakat. Hal lain yang menarik dari buku ini adalah kehadiran komik pendek, Asmaaul Husna, dan tuntunan shalat yang tentunya mudah dipahami untuk anak-anak.

Buku Little Muslim Jilid 3

Proses Nulis Workbook Anak, Gimana, Sih?

Ini dia bagian yang paling dinantikan dalam sesi #JumatKulwapODOP, teh Mira mendapatkan tawaran langsung dari owner Familia Kreativa untuk menulis Little Muslim Jilid 3. Familia Kreativa sudah menerbitkan 10 buku anak yang sebelumnya ditulis oleh ownernya sendiri, yaitu pasangan suami-istri Kak Yanuar dan Teh Devi.

Ada cerita unik dibalik penulisan Little Muslim Jilid 3 ini. Menurut teh Mira, saat pertama kali ditawari untuk menulis buku Familia Kreativa, teh Mira langsung meng-iya-kan tanpa tahu terlebih dahulu buku seperti apa yang akan ditulisnya. Setelah bertemu langsung dengan pihak Familia Kreativa, barulah teh Mira tahu bahwa nantinya ia akan menulis buku Little Muslim dengan tema Syahadat & Shalat untuk anak usia 1-7 tahun.

Teh Mira dibebaskan untuk membuat kerangka cerita dan uraian isi dari buku Buku Little Muslim 3 dengan berpedoman dari buku Little Muslim sebelumnya. Meski sempat merasa deg-degan dan berat karena akan menulis buku anak bertema agama, teh Mira menuturkan jika proses riset dengan cara membaca banyak referensi dan menelaah buku pembanding, jauh lebih lama dibandingkan proses menulis naskahnya.

Apa sih bedanya workbook dan buku biasa? Menurut teh Mira, pembuatan workbook ini mirip dengan penggarapan picbook, dengan ciri  ilustrasi yang lebih dominan. Format penulisan naskahnya pun sama, terdiri dari no. halaman, teks, dan deskripsi ilustrasi.  Hanya di workbook, penulis harus lebih detil dalam mendeskripsikan ilustrasi untuk aktivitas yang dimaksudkan. Tentunya, konsep aktivitas harus sesuai dengan sasaran usia anak, yaitu 4 - 7 tahun.

Penampakan Daleman Buku Little Muslim

Menulis Workbook Anak Nggak Selalu Harus Bisa Menggambar

Teh Mira yang sudah cukup berpengalaman dalam menulis buku anak, sebelumnya ia menulis tiga buku antologi anak bersama Wonderland Creative. Saat mengerjakan projek buku Little Muslim Jilid 3, teh Mira hanya fokus untuk menulis sementara urusan ilustrasi dikerjakan oleh orang lain yang sudah bekerjasama dengan pihak Familia Kreativa.

Umumnya, saat menulis buku untuk anak dengan dominan gambar ilustrasi memang penulis tidak perlu menyertakan gambar atau ilustrasi. Penulis cukup fokus saja pada penulisan naskahnya. Jadi, untuk menulis buku anak nggak usah terbebani dengan ketidakmampuan bikin gambar, ya.

Begitu juga dalam urusan biaya produksi atau penjualan buku, itu sepenuhnya diurus oleh Familia Kreativa. Asyik, ya, jadi penulis buku? Iya, asyik banget! Kalau buat teh Mira, proyek ini adalah ajang untuk latihan menulis agar lebih fokus. Urusan royalti yang akan diterima seberapa banyak dan bukunya laku atau nggak, bener-bener nggak terlalu dipikirin. Intinya, fokus untuk menulis dulu.

Urusan ilustrasi buku, biasanya ditentukan oleh penerbit karena penerbit punya selera dan ketentuan sendiri. Penulis sebenarnya bisa saja mengajukan ilustrator pilihannya, namun risikonya penulis harus bayar fee ilustrator di awal. Namun, jika ilustratornya dipilih oleh penerbit otomatis urusan fee menjadi tanggungjawab pihak penerbit.

Soal harga ilustrasi per halamannya sangatlah relatif, tergantung kesepakatan dengan ilustratornya. Tapi berhubung buku anak atau workbook lebih dominan dengan gambar tentu harganya bisa sangat tinggi. Kalau kata teh Mira sih, mantap banget kalau kita bisa ngegambar ilustrasinya dan nulis sendiri naskahnya.

Poin Penting Menulis Workbook Anak Bagi Penulis 

  1. Lakukan riset mendalam tentang tema yang diangkat, apalagi jika tema yang berkaitan dengan agama. Pastikan membaca banyak referensi dengan sumber yang jelas dan mengkajinya lewat buku-buku pembanding.
  2. Sebelum menulis, pastikan kita tahu segmentasi pembaca. Karena penulis workbook harus membuat deskripsi ilustrasi sedetil mungkin maka jenis gambar yang cocok untuk usia pembaca 0-2 tahun, 3-5 tahun, sampai 6-8 tahun (pembaca pemula) tentulah akan berbeda. Termasuk dari pemilihan kata atau diksinya.
  3. Untuk kasus teh Mira, ia menyerahkan draft pointer terlebih dahulu dan menunggu acc dari penerbit kemudian barulah menulis naskahnya.
  4. Alokasikan waktu khusus untuk menulis. Untuk kasus teh Mira yang saat ini memiliki dua anak balita, ia baru benar-benar fokus untuk menulis di tengah malam saat kedua anaknya sudah tertidur lelap.
  5. Penulis hanya fokus untuk menulis naskah, tidak perlu memikirkan biaya produksi atau penjualan buku karena ini sepenuhnya diatur oleh pihak penerbit. (Ini untuk kasusnya teh Mira, dan buku-buku yang lolos dipenerbit Mayor)
Gimana, udah ada pencerahan tentang menulis workbook anak, dong? Saya pribadi, sih, makin tertarik, ya. Impian banget bisa nulis buku dan di cover bukunya ada nama saya. Nulis buku memang nggak instan, butuh konsistensi tinggi. Jadi, nge-blog adalah hal paling dasar untuk melatih diri agar terbiasa untuk menulis. Gimana mau bisa nulis buku, latihan nulis di blog aja bolong-bolong, iya kaan?

Profil Mira Humaira

Ibu rumah tangga dan ibu dari dua anak balita bernama Izz Ali dan Shidqia Ali. Memiliki minat di dunia pendidikan anak dan menulis cerita anak. Karyanya tersebar di berbagai antologi mulai dari 33 Me Time Story, 43 Dongeng Amazing, 55 Tokoh Dunia (sedang proses terbit), dan Dongeng Kekayaan Fauna di 34 Provinsi Indonesia (sedang proses terbit). Sedangkan, karya kolaborasi bersama Familia Kreativa, yaitu Little Muslim Jilid 3: Syahadat & Shalat, dan Komik Aluna & Hanami (coming soon).

Giveaway #JumatKulwapODOP

You May Also Like

0 komentar

©