Ngerumpi Lagi Bareng RB Literasi Bandung
Mengawali aktivitas Rumah Belajar Literasi Bandung pasca libur Ramadan yang cukup panjang, akhirnya kami ngelmu bareng lagi dalam acara bedah buku di selasar Masijd Pusdai Bandung. Nggak banyak aktivitas yang ada di sekitar masjid Pusdai, jadi suasana cukup kondusif. Yaa, paling Emak-emak yang rerata bawa bocah cilik sambil meleng sana-sini untuk mengawasi gerak-gerik sang anak.
Diantara delapan orang Mamak-mamak cuma saya si single yang nyempil ikutan ngerumpi. Btw, saya baru nyadar akhir-akhir ini... Keknya saya lebih nyaman bergaul sama Mamak-mamak penuh inspirasi ini, bahhahaha. Hebatnya, setiap kali ngumpul sama mereka ada aja ilmu baru yang bisa saya bawa pulang. Emak-emak yang demen nongkrong sambil ngobrilin buku-buku keren ini memang kece!
Emang Ngapain Aja, Sih, Kegiatannya?
Oke, sebelum saya jelasin kegiatannya, saya pengen ngenalin dulu kalau Rumah Belajar Literasi adalah rumah passion yang berada di bawah naungan komunitas Ibu Profesional Bandung. Rumah belajar ini hadir untuk mewadahi emak-emak atau calon emak-emak yang suka gosipin buku dan hal-hal terkait literasi.
Kegiatan di Rumah Belajar Literasi meliputi Jelajah Museum, Workshop Literasi, dan Bedah Buku+Book Crossing. Nah, sabtu lalu kami ngerumpi lagi nih untuk ngebedah buku-buku yang sudah dibaca selama Ramadan atau buku yang lagi dibaca saat ini. Tapi sebenernya bukan hanya itu yang kami rumpiin, ada kalanya kami berdiskusi terkait topik tertentu yang berkaitan dengan buku yang dibedah oleh salah satu member.
Rumpian hari ini |
Hal yang pasti bisa saya dapatkan dari setiap pertemuan dengan Rumah Belajar Literasi adalah rekomendasi bacaan keren yang akhirnya berujung dengan tekad gue juga harus baca buku itu! Apalagi buat saya yang masih single ini, rasanya makin banyak ilmu yang harus saya cari dan gali sebagai bekal mendidik anak-anak di masa depan.
Seriusan, sejak masuk Ibu Profesional saya makin sadar kalau mendidik anak itu nggak bisa ngasal dan nggak bisa asal punya anak aja terus gimana nanti aja urusan mendidiknya. Jadi, udah nggak risau lagi urusan kapan nikah karena yang paling utama adalah apa yang sudah kamu persiapkan untuk menikah dan mendidik anakmu kelak?.
Rasanya, inilah yang seharusnya lebih diutamakan. Urusan mau nikah kapan atau kenapa belum menikah, biarlah jadi misteri sampai kehendak Tuhan bilang inilah waktu yang tepat. Setuju, kaan? *ini ngapain malahan curhad, hahahhaha
Oh, iya selain masing-masing member membedah buku yang dibacanya, kami pun ada sesi Book Crossing alias pinjam-meminjam buku. Saya lagi penasaran sama buku Groningen Mom's Journal yang ditulis oleh Teh Monika Oktora yang pernah ngisi kulwap di WA ODOP beberapa bulan lalu.
Buku ini direkomendasikan Teh Shanty---Manajer ODOPfor99days yang kemaren ikutan ngerumpi juga. Btw, ini Teh Shanty bela-belain dateng ke acara bedah buku RB Literasi padahal di hari yang sama ada acara yang harus ia datangi juga. Memang nih ngerumpi sama yang se-passion itu semacam ada narkoba-nya, hahhaha.
Sudahkan Budaya Literasi Hidup dalam Keluarga?
Buku yang dibedah |
Pastinya, ini PR banget buat Ibu-ibu yang pengen budaya Literasi hidup di dalam keluarganya. Sebenernya, kegiatan Rumah Belajar Literasi adalah solusi untuk menghidupkan budaya literasi dalam lingkup terkecil yaitu keluarga. Mengapa demikian? Saya yakin banget, sepulangnya dari acara Rumah Belajar Literasi selalu ada semangat untuk kembali membaca berbagai macam buku keren yang direkomendasikan teman-teman RB.
Untuk yang nggak suka baca buku, minimal jadi punya keinginan untuk membaca buku tententu yang berkaitan dengan kebutuhannya saat itu. Sedikitnya, emak-emak yang ikut ngumpul jadi punya kesadaran mendalam kalau keluarganya memerlukan kemampuan berliterasi, terutama buat anak-anaknya. Pastinya, anak-anak akan melihat kebiasaan dari Emaknya toh?
Ini yang hasil foto Echa---putrinya Teh Gita |
Kalau Emaknya demen pegang buku, baca buku, apalagi rutin dongengin anaknya, bisa dipastikan si anak pun akan meniru kebiasaan Emaknya. Jadi, sebenarnya lagi-lagi kegiatan berliterasi akan sulit diterapkan dalam keluarga jika Ibunya tidak begitu suka kegiatan membaca. Saya bukan bilang nggak bisa, lho, tapi sulit. Apalagi kalau refreshing Emaknya dengan cara nonton sinetron unfaedah kayak di televisi itu. Haduuh, ini sih bakalan sulit banget.
Begitulah, kesan saya setiap ngikutin acara dari RB Literasi. Biar kata jarak yang harus ditempuh jauh banget, saya merasa banyak insight yang saya dapatkan setiap ngumpul sama Mamak-mamak ini. Lebih salut lagi sama Mamak-mamak yang pada bawa anak-anaknya di bawah lima tahun, ini keren banget lah, anak-anak bukan halangan untuk sang Ibu mencari ilmu.
Bandung, 15 Juli 2018
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 14 Juli 2018 di Masjid Pusdai Bandung.
4 komentar
Aah.. Salam kenal Agin.
ReplyDeleteAku boleh yaa.. Panggil nama aja..
Serru banget pasti kemarin yaa..
Heuu~
Sayang Allah belum mengijinkan hadir kemarin.
Semoga acara RB Literasi yang berikutnya, aku bisa hadiirr..
Love.
Haiiiii, Teh Lendy.... Boleh banget dong :D
DeleteBiasanya tiap ngerumpiin buku sama RB Literasi selalu seru, ada aja ilmu baru yang bisa dibungkus dan dibawa pulang, hehehe
Aamiin, biar bisa ketemu lagi ya, Teh... Pasti makin seru kalau ada teh Lendy :*
Hai Kaka Agin!
ReplyDeleteMakasih yaaa udah nulis. Muach!
Makasih kemarin udah datang dan ngeramein walaupun jauh banget. Huhu..
I love YOUUUU..
ReplyDeleteSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)