#GameLevel10: Tetap Rendah Hati, Ya (Day 6-Bunsay Pranikah Batch#3)

by - 7:26 PM


Berhubung beberapa terakhir ini di IP Bandung lagi mau ada Mini Leader Camp, jadi saya lagi kepikiran ide dongeng yang berkaitan dengan kerja sama tim. Pasti hampir dari kita semua pernah merasakan ada dalam satu tim. Baik itu saat sekolah, kuliah, berorganisasi, bahkan saat bekerja. 

Pernah juga dong, ragu atau mungkin meremehkan seseorang yang kelihatannya kurang kompeten? Nah, dari sinilah saya kepikiran untuk mendongeng ini, nih...

***

KERJASAMA ITU INDAH

Oleh: Agin Puspa

Jauh di dalam hutan yang penuh pepohonan dan udara yang begitu segar, sebagian binatang berkumpul untuk menghadiri perlombaan tahunan antar para binatang. Pada hari itu ada Ellie si Gajah beserta anaknya yang sudah datang sejak beberapa menit lalu, ada pula Moky si Monyet yang sudah bersiap untuk mengikuti perlombaan ini, dan beberapa binatang yang lainnya berturut-turut datang ke tempat perlombaan.

"Baiklah, perlombaan kali ini akan segera di mulai!" seru Shaggy si Macan yang akan memandu perlombaan hari ini. "Hari ini kita akan mengadakan lomba estafet lari yang pesertanya akan dipilih secara acak," lanjut Shaggy.

"Tim satu terdiri dari Moky, Lulu, Ola, dan Kero!" ujar Shaggy.

"Hei, kenapa harus Kero?!" protes Moky. Bagaimana bisa timnya menang jika ada kura-kura super lambat yang ada di dalam timnya.

"Maaf, ini sudah ketentuannya, Moky. Silakan membuat strategi untuk kemenangan tim kalian." Selanjutnya Shaggy melanjutkan pengumuman tentang tim kedua dan seterusnya.

Moky masih tidak terima kehadiran Kero di dalam timnya. Ia tidak banyak bicara saat keempat temannya sudah berkumpul untuk mendiskusikan strategi mereka.

"Aku rasa Kero harus di tempatkan di urutan kedua. Artinya, yang ada di urutan pertama, sebisa mungkin harus sangat cepat dan sampai di tempat Kero agar tim kita tidak terlalu ketinggalan," ujar Ola si kelinci.

"Dan yang ada di urutan ketiga harus lebih cepat mengejar tim lawan, jika nantinya kita ketinggalan. Gimana kalau urutan  adalah Ola, Kero, Moky, dan aku?" saran Lulu si burung unta.

Semuanya langsung mengangguk, kecuali Moky.

"Gimana, Moky?" tanya Ola.

Moky hanya menaikkan bahunya dengan acuh.

Melihat respon Moky yang demikian, Kero semakin tidak enak. "Teman-teman, mungkin sebaiknya aku mengundurkan diri saya, ya... Aku rasa, aku akan membuat tim ini kalah," ujar Kero murung.

"Kamu lupa, ya, peraturannya?!" suara Moky agak meninggi. "Peserta yang terpilih tidak bisa mengundurkan diri!"

"Moky! Suaramu tidak usah meninggi seperti itu," Lulu mengingatkan.

"Moky... Kamu pikir tim kita akan kalah gara-gara Kero yang lambat, kan?" Ola menunggu respon Moky.

"Tentu saja!" sahut Moky penuh keyakinan.

"Aku rasa kamu lupa, siapa saja yang ada di tim ini, Moky," balas Ola.

"Maksudmu?" Moky semakin heran, ia jelas tahu siapa saja anggota timnya.

"Coba lihat, ada kamu seekor Monyet yang bisa berlari dengan cepat layaknya manusia. Selanjutnya, ada Lulu si Burung Unta yang punya kaki panjang dan bisa berlari puluhan kali lebih cepat dari binatang yang ada di tim kita. Ada aku yang bisa melompat dengan tangkas, dan juga ada Kero yang bisa membantu kita melatih kesabaran dan kehati-hatian dalam lomba ini," jawab Ola dengan ramah.

"Ah, perkataanmu benar, Ola!" sahut Lulu yang mendengarkan dengan saksama.

"Terima kasih, Ola," Kero merasa kehadirannya sedikit berarti.

"Hmm, kamu benar, Ola...," gumam Moky. "Aku rasa, aku terlalu berpikir pesimis dan negatif dengan kehadiran Kero. Kero, maafkan aku, ya...," pinta Moky dengan tulus.

"Tidak apa-apa, Moky," Kero menjabat tangan Moky dengan perasaan yang bahagia.

"Yeaaay!" sorak Ola. "Selanjutnya, mari menangkan pertandingan hari ini!"

***

Bandung, 290818

You May Also Like

0 komentar

©