#GameLevel10: Maafin Aku Bunda (Day 11-Bunsay Pranikah Batch#3)
Punya niat baik tapi malah mengacaukan? Nah, mungkin sebagian dari kita pernah ngalamin ini, tapi percayalah kalau niat kita baik biasanya orang pun lebih respect ke kita saat kita melakukan kesalahan. Yuk, simak dongengnya, yuk!
***
MAAFIN AKU, BUNDA
Oleh: Agin Puspa
"Bikin cake, ya, Bun?" tanya Aira dengan mata berbinar.
Bunda mengangguk dengan senyuman khasnya.
"Aku bantuin ya, Bun?" pinta Aira sambil bertepuk tangan.
"Tapi ada syaratnya!" ujar Bunda.
"Apa?" mata besar Aira terbelalak.
"Ganti dulu baju seragamnya, Sayang," sahut Bunda sambil menjawil pipi Aira.
"Ih, Bunda tangannya kotor, Haha," ujar Aira sambil memasang wajah cemberut namun tetap tidak dapat menutupi kebahagiannya.
Aira sudah bersiap dengan celemek dan kursi yang dipakaian agar ia dapat sejajar dengan meja dapur.
"Nih, Aira yang ngaduk adonan, Bunda yang nuangin putih telurnya, ya," kata Bunda memberikan instruksi.
"Bunda, ini nggak kayak putih telur, deh, masa berbusa gini?" tanya Aira heran.
"Ini putih telur yang dikocok pake mixer dan sudah mengembang, Aira. Kalau sudah mengembang jadinya kayak gini, kayak busa dan berwarna putih," jelas Bunda.
"Wah, ajaib, ya!" seru Aira sambil terus mengaduk, namun karena Aira tidak hati-hati, adonan yang ada di dalam wadah tumpah seketika.
Untungnya, Bunda dengan sigap membetulkan posisi wadah kembali. sehingga ada sebagian adonan yang masih terselamatkan.
"Maafin aku, Bunda...," ujar Aira menyesal karena tidak hati-hati.
"Nggak apa-apa, Aira.... Lain kali lebih ati-hati, ya, Nak," kata Bunda sambil memeluk Aira. Bunda tahu kalau Aira pasti sangat menyesal karena tidak sengaja menumpahkan adonan cake yang telah dibuat.
***
Bandung, 030918
0 komentar