Kenapa Suami atau Istri Bisa Selingkuh? Ini Jawaban dari Para Ahli!

by - 8:55 PM



Ngomongin isu perselingkuhan, rasanya memang bukan hal yang baru. Gak cuma dari berita yang viral akhir-akhir ini, bisa jadi di lingkungan sekitar kita pun pernah terjadi.

Saya tentu berdiri di garis yang jelas, apapun alasannya, perselingkuhan tidak bisa dibenarkan dan bukan cara yang baik untuk pasangan suami-istri.

Islam sudah menghadirkan cara terbaik dengan adanya poligami, bukan? Begitupun tata caranya sudah lebih rinci dalam hadits-hadits Rasulullah.

Jadi, selingkuh bukanlah opsi yang pantas dilakukan oleh siapapun, apalagi pasangan yang sudah menikah.

Tapi, sebenarnya kenapa sih ada orang-orang yang kepikiran buat selingkuh dari pasangannya? Oke, kalau mungkin ada problem yang sedang terjadi antara si suami dan istri. Tapi, kalau adem ayem bahagia aja, kok.. masih selingkuh, sih?

Untuk pembahasan ini, saya akhirnya ngubek-ngubek berbagai artikel nih. Karena, saya kan bukan ahlinya, ya, jadi sebatas menyampaikan temuan apa saja terkait isu ini. Yuk, langsung aja kita kupas~

Kenapa Sih, Ada Orang yang Bisa Selingkuh?

Kalo kata seorang  sex therapist bernama Vanessa Marin, dia memiliki cara pandang tentang perselingkuhan yang hitam-putih namun menegaskan juga bahwa sebagai terapis perlu melihat nuansa abu-abu yang ada dalam permasalahan ini.

1. Merasa terjebak dengan hubungan yang sedang dijalani

Menurut American Association for Marriage and Family Theraphy (AAMFT), banyak orang yang selingkuh karena ingin keluar dari hubungan saat ini.

Misalnya saja, seseorang yang terjebak dalam rumah tangga yang tidak sehat seperti mengalami KDRT dalam bentuk verbal/fisik, tidak puas secara seksual, atau hal-hal yang membuat salah satunya merasa tidak cocok lagi saat bersama.

Jika melihat hal ini, rasanya perselingkuhan terjadi kepada pasangan yang tidak bahagia, ya? Tapi, menurut Vanessa, urusan perselingkuhan ini jauh lebih rumit, bahkan pasangan yang berbahagia pun tidak menutup kemungkinan untuk berselingkuh.

2. Merasa ada yang hilang dalam dirinya

Seseorang yang berselingkuh sebenarnya bukan mencari apa yang hilang dalam hubungannya, melainkan mencari apa yang hilang dalam dirinya.

Mulai dari merasa kehilangan harga diri, perasaan malu, atau tidak berharga. Menurut Vanessa, orang yang berselingkuh merasa tersesat dan tidak terhubung dengan bagian dari dirinya kemudian mengisi kekosongan dalam dirinya melalui perselingkuhan.

 

3. Merasa tidak didengarkan dan dihormati oleh pasangan

Memiliki komitmen seumur hidup dengan satu pasangan memang tidak akan lepas dari lika-liku.

Menurut beberapa konselor dan terapis, beberapa kasus perselingkuhan terjadi karena kurangnya komunikasi, kebosanan, dan ketidaknyamanan yang kian memburuk.
 

Perselingkuhan Bisa Mengakhiri atau Menguatkan Hubungan

Menurut para ahli, perselingkuhan tidak selalu berakhir dengan perceraian meskipun memang urusan ini menjadi salah satu alasan banyak pasangan untuk bercerai.

Ada juga pasangan yang kembali utuh kemudian saling berbenah diri sehingga hubungan keduanya menjadi lebih intim dan kuat.

Semoga kita dan pasangan selalu dipersatukan dalam ikatan yang utuh, saling memahami, dan saling memaklumi selama menjalani ibadah terpanjang bernama pernikahan. Aamiin~

 

Referensi:


You May Also Like

0 komentar

©