Kenapa Kita Butuh Tidur Nyenyak?
Masih ingat gak, kapan terakhir kali tidur nyenyak? Tadi malam? Kemarin malam? Atau justru udah lama banget gak merasa tidur dengan nyenyak dan lelap?
Wah, kalau gitu udah harus warning dan gak boleh diabaikan. Karena, sebagai orang dewasa, kamu butuh 7-9 jam untuk tidur. Tidak hanya dari segi durasi tidurnya, kualitas tidur pun menjadi hal yang penting.
Proses seseorang untuk sampai pada fase tidur nyenyak akan melalui beberapa tahap. Tidur nyenyak ditandai dengan gelombang otak dan tubuh yang melambat. Jika sudah sampai di tahap tidur nyenyak, seseorang akan sulit bangun dan jika dipaksakan akan terasa pening.
Memang Apa Sih Manfaatnya Tidur Nyenyak?
Beberapa dari kita mungkin lupa, kalau tidur nyenyak punya efek yang luar biasa pada tubuh. Terutama hal ini dibutuhkan untuk kesehatan dan fungsi otak.
Tidur nyenyak membantu otak untuk beristirahat dan mengisi kembali energinya. Kondisi otak yang sejenak beristirahat ini akan membantu kita untuk menguatkan memori dan mengingat fakta.
Selain itu, tidur nyenyak berkontribusi dalam menyeimbangkan hormon, membantu jaringan dalam tubuh untuk meregenerasi sel.
Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), tidur yang berkualitas dapat membantu dalam:
- mengurangi frekuensi penyakit
- memperbaiki suasana hati
- menurunkan risiko maslaah kesehatan seperti diabetes atau penyakit jantung
- meningkatkan pengambilan keputusanmencegah kondisi demensia
Sebab itulah, seseorang yang tertidur nyenyak akan bangun dengan rasa segar dan penuh energi. Coba, ingat-ingat lagi deh, kapan terakhir kali bangun tidur dengan perasaan yang segar?
Berbagai Tahapan dalam Tidur
Momen saat tertidur terbagi dalam dua kondisi, yaitu REM (Rapid Eye Movement) dan non-REM. Tidur nyenyak berada pada fase terakhir dari tidur non-REM.
Seseorang yang kondisinya sehat, akan melalui tahapan tidur non-REM dan REM secara teratur saat mereka tertidur.
Kondisi tidur non-REM memilki 4 tahapan, yaitu:
Tahap 1
- Tahap ini berlangsung beberapa menit saat kita berpindah dari kondisi terjaga ke kondisi tidur.
- Kondisi detak jantung, pernapasan, dan gerakan mata mulai melambat.
- Otot-otot rileks, sesekali terasa berkedut
- Perlahan gelombang otak mulai melambat dari kondisi terjaga.
Tahap 2
- Tahap ini menyumbang sekitar 50% dari siklus tidur kita. Tahapan tidur inilah yang biasanya lebih sering kita alami daripada tahapan selanjutnya sepanjang malam.
- Kondisi tubuh semakin rileks dan terus melambat.
- Suhu inti dalam tubuh turun.
- Gerakan mata berhenti.
- Gelombang otak lambat namun masih ada aktivitas singkat.
Tahap 3 dan 4
- Tahap inilah fase kita mengalami tidur nyenyak.
- Detak jantung dan pernapasan sangat lambat karena kondisi otot-otot rileks.
- Gelombang otak pun menjadi paling lambat saat tidur.
- Sulit untuk terbangun walaupun dengan suara keras.
- Tidur nyenyak ini disebut juga dengan tidur delta.
- Tidur nyenyak ini berlangsung antara 45 sampai 90 menit.
Kondisi tidur REM termasuk dalam tahap ke-5. Ini terjadi sekitar 90 menit setelah melewati tahap tidur non-REM. Selama berada di tahapan ini, kondisi tubuh adalah:
- Mata bergerak cepat dari sisi ke sisi
- Mengalami mimpi saat aktivitas otak meningkat ke kondisi lebih terjaga.
- Detak jantung meningkat sampai mendekati kondisi terjaga.
- Pernapasan terkadang menjadi lebih cepat bahkan tidak teratur.
- Anggota tubuh mungkin terasa sulit digerakkan.
Saat mengumpulkan sumber tentang topik ini, kemudian menghimpunnya dalam bentuk tulisan.. Saya jadi semakin takjub, ternyata kita sebagai manusia benar-benar tidak berdaya kalau bukan atas kuasa Tuhan.
Bayangkan aja, saat kondisi tubuh melambat ini hanya Tuhan Sang Maha yang mampu menjaga dan senantiasa memberikan nikmat istirahat sejenak dari lika liku kehidupan dunia.
Maka, memang sudah seharusnya, kita berdoa sebelum terlelap dan saat bangun dari tidur. Semoga malam ini kita bisa tidur lebih nyenyak lagi, ya, agar seluruh organ dalam tubuh beristirahat sejenak setelah lelah bekerja~
Referensi:
https://www.sleepfoundation.org/stages-of-sleep/deep-sleep
https://www.medicalnewstoday.com/articles/325363#stages
0 komentar