dapet dari google.com nih |
Pagi ini
mendadak saya seperti dibawa ke masa-masa sebelumnya. Entah karena saya lagi
PMS jadi serba terkenang, entah saya lagi ngantuk jadi serba terbayang, entah
karena saya lagi suntuk jadi serba teringat. Jadi jawabannya entahlah.
Katanya,
cinta itu berproses. Sama halnya untuk melupakan. Selama tiga bulan ke
belakang, saya disibukan dengan setumpuk aktivitas akademik di kampus mulai
dari skripsian plus bimbingannya, sidang komprehensif, ujian tahfidz sampai
sidang munaqosyah (sidang skripsi). Baru akhir-akhir ini saya tergugah untuk
kembali ngisi blog. Hehe, kemarin-kemarin saya lagi males-malesan pasca sidang
skripsi.
Yaa,
hikmahnya dari banyak kesibukan itu proses untuk move dari ‘kegalauan’ semakin terbantu. Walaupun tetep aja sih,
kalo ketemu sama yang bersangkutan ada perasaan-perasaan yang –yaah,
begitulah-. Tapi kami tetap menjalin pertemanan yang baik sampai saat ini.
Benar-benar harus melepaskan. Aah, tapi saya mulai bisa berdamai dengan hati
saya. Hati saya bisa berkompromi nampaknya.
Terlebih
lagi, saya telah melunasi hutang saya setahun yang lalu. Hutang yang seharusnya
udah saya lunasi 6 Agustus 2013 lalu. Akhirnya, tepat 10 Juli lalu dengan
segenap ketidak-maluan dan keberanian yang tersisa saya dapat melunasi hutang
tersebut kepadanya. Awalnya, saya berharap dia -setidaknya- akan bertanya
tentang apa yang saya berikan. Nyatanya, sampai saat ini saya belum sekalipun
menerima pesannya. Ya, tak apalah… mungkin benda tersebut hanya salah satu yang
tidak penting dalam hidupnya. Hehe, saya sangat mengerti.
Well
saatnya menatap masa depan lebih cerah, yeaaah ! ^^
*Kosan,
Agustus 2014