#FF : Kamu Pasti Balik Lagi, Kan?
Ia mengacak-acak rambutku sambil tersenyum. "Iya,"
Jawabannya selalu sama dan singkat tanpa iming-iming apa pun. Entah mengapa rasanya tetap saja tidak tenang.
"Kamu yakin? Dua tahun itu lama. Ribuan kilometer itu jauh, lho!" sahutku terus mengekor dan tidak ingin menyisakan jeda barang sedikit pun.
Ia menghentikan langkahnya kemudian memutar tubuhnya sehingga kami saling berhadapan dan sejajar. "Sasya, kamu percaya aku, kan?"
Aku mengangguk pelan.
"Lama dan jauh itu relatif. Yang terpenting, kamu percaya aku sepenuhnya. Itu saja cukup," ucapnya sambil menyentuh kedua bahuku.
Aku hanya bergeming.
"Hei, aku harus segera naik ke pesawat," sahutnya setelah pengumuman mengaung beberapa kali.
Aku enggan menengadah dan melihat mata cokelat itu. Mata cokelat yang beberapa menit lagi akan pergi dari hadapanku.
Ia menarik tanganku dengan lembut dan menyambut tubuhku ke dalam pelukannya. "Kamu percaya sama aku, kan?" tanyanya sambil membelai rambut sebahuku.
Pelukan itu hanya berlangsung beberapa menit. Ia akhirnya benar-benar lenyap dari penglihatanku. Benarkah ia akan kembali? Hatiku tak kunjung membaik.
Ini bukan firasat buruk, kan?
Bandung, 181017
Sumber gambar : pinterest
0 komentar