Session Life | Found Your Inspiration

Pengumuman Penguji SUPS

Sepanjang bulan Mei-Juni 2014 ini saya dipusingkan dengan berbagai macam ujian sebagai syarat menjadi sarjana #ciee. Iya, tahun ini saya harus lulus. Tugas akhir berwujud skripsi, Alhamdulillah selesai diwaktu yang tepat. Yap, akhir Mei itu saya telah menyelesaikan skripsi dibawah dosen pembimbing Pak Yusuf Rahmat Allolagi, MM dan Pak Dono Darsono, S.S, M.Ag.

Sejak pengajuan proposal sampai selesainya bab terakhir menghabiskan waktu selama lima bulan. Saya rasa, saya bisa mengerjakan lebih cepat lagi sebenarnya. Tapi karena terhambat oleh Kuliah Kerja-nyata Mahasiswa (KKM) dari kampus, akhirnya saya harus vacum ngerjain skripsi selama sebulan lamanya. Kalau di total-total sih, saya ngerjain skripsi selama tiga bulanan.

Proposal yang udah di-Acc

Seperti inilah perjalanan skripsi saya :

1. Januari (minggu terakhir) : Saya ikut ujian SUPS/UP (Seminar Usulan Proposal Skripsi), seharunya UP ini bisa lebih cepat lagi, tapi karena nilai mata kuliah Medote Penelitian Jurnalistik sebagai syarat mengikuti UP belum keluar, alhasil UP saya dan beberapa teman seangkatan harus diundur ke akhir bulan.

2. Februari (minggu pertama) : SK (Surat Keputusan) yang berisi dosen pembimbing skripsi keluar lebih cepat. Alhamdulillah, proses pengerjaan skripsi saya sangat dipermudah. Sejak minggu pertama saya mulai bimbingan ke dospem 2 yang kebetulannya adalah penguji saat UP. Jadi minggu selanjutnya saya bisa lanjut ke BAB 2. Sedangkan dospem 1 minta saya untuk bimbingan terlebih dahulu dengan dospem 2, setelah rampung sampai BAB 4 dengan dospem 2 baru saya bimbingan dengan beliau.

3. Februari (minggu kedua-keempat) : Saya bener-bener ngebut ngerjain revisian BAB, ngerjain BAB 2 dan angket penelitian. Engga ketinggalan juga dengan bimbingan tiap minggu ke dospem 2, sampai Bapaknya bilang “Ada apa lagi?”. Tapi untungnya beliau engga keberatan direcokin saya sama setiap minggu-nya. Hasilnya BAB 1, BAB 2 dan angket selesai di bulan Februari.

4. April (minggu pertama) : Menginjak bulan ini saya mulai ngebut lagi, setelah liburan di tempat KKM selama bulan Maret. Minggu pertama saya mulai dengan melakukan penelitian kepada subjek penelitian saya, dengan cara membagikan angket.

5. April (minggu kedua) : Memasuki fase stres dengan menghitung validitas dan reliabilitas data.

6. April (minggu ketiga-keempat) : Makin stres setelah membuat tabulasi, cooding sheet dan menghitung korelasi beserta regresinya. Alhamdulillah, dengan perjuangan tanpa kenal lelah BAB 3 selesai dengan tepat waktu. Selama bulan April saya jadi penghuni kamar yang keluar kalau makan dan ke toilet aja. Haha. Saya juga sekalian ngerjain BAB 4 yang isinya paling gampang sedunia. Yap, bab kesimpulan dan saran.

7. Mei (minggu pertama-kedua) : Saya mulai bimbingan sama dospem 2 untuk BAB 3 dan BAB 4. Setelah seminggu mengendap di dospem 2, akhirnya saya dapet acc dan beliau nanya kapan saya mau sidang. Saya jawab dengan mantap bulan Juni. Beliau dengan berbaik hati meminta saya untuk datang lagi jelang sidang, katanya untuk memantapkan presentasi di sidang nanti.

8. Mei (minggu ketiga-keempat) : Setelah menyerahkan hasil penelitian saya dari BAB 1-BAB 4 kepada dospem 2, giliran dospem 1 yang mengoreksi skripsi saya. Skripsi mengendap satu minggu, dengan beberapa revisi terkait teknik penulisan akhirnya skripsi saya di acc. Yap, saya dapat persetujuan beliau untuk mengikuti sidang skripsi. Yeaah!

Skripsi saya selesai sesuai target, Alhamdulillah! Satu beban mulai terangkat, saatnya saya konsentrasi untuk beberapa ujian lainnya sebagai persyaratan mengikuti ujian Munaqosyah (ujian Skripsi).

-to be continute-

*Kosan, Agustus 2014

12:28 PM No komentar

Waterboom

Agenda traveling hari ini adalah berenaaang. Horeee, saya sampe jingkrak jingkrak kesenengan diajakin berenang. Padahal bulan ini saya lagi disibukin sama persiapan ujian Komprehensif, ada-ada aja kan? Ckck. Oke, sejujurnya saya lagi suntuk dan ketika datang ajakan dari Phi beserta teman-teman KKM-nya, langsung saya iya-kan. Haha.

Kami berangkat dengan tiga motor, total ada enam orang yang ikut. Saya, Phi, Dea, Danis, Eca dan Adul. Kami konvoi motor dari Cibiru (kampus) sampai Kopo (tempat berenangnya). Saya lupa lagi nama tempatnya, yang jelas di daerah Kopo dan kolam renang ini punya waterboom-nya loh. Sayaangnya, waterboom yang paling tinggi malah engga jalan coba. Aaah, kami semua hanya bisa menikmati waterboom yang rendah deeh.

Oh, saya perkenalkan dulu ya temen-temen seperjalanan ini –selain Phi tentunya-. Pertama ada Dea, cewek cantik nan kece ini adalah temen sekelas saya yang juga temen KKM-nya Phi jadi kami sangat dekatlah secara emosi. Haha. Lalu ada Danis, nah… Danis adalah teman KKM-nya Phi yang pertamakali diperkenalkan kepada saya. Danis ada di fakultas yang sama dengan saya, malahan jurusan kami masih satu rumpun tapi saya baru kenal dia sekarang.

Selfie dulu yee

Kemudian Ecaa, nama aslinya Reztsa, cowok pendaki yang kece ini adalah pribadi yang unik. Saya engga terlalu kenal memang, tapi Phi banyak cerita tentang kehidupan Eca yang luar biasa. Yap, saya salut denger cerita tentang Eca, dan senang sekali bisa mengenalnya secara langsung –Dulu saya sempet ngepoin website sama sosmed nya Eca karena tulisannya pernah dimuat di lembaga pers kampus-. Terakhir ada Adul, Adul adalah sosok cowok yang asik. Pertama kali kenal Adul dia teman yang mudah akrab. Terlebih lagi, salah satu teman sejurusannya adalah teman SMP saya juga. Jadi kami banyak bertukar cerita.

Kami sampai di lokasi secara terpisah, saya dan Phi yang paling dulu nyampe. Eca dan Adul harus beradegang dorong-dorong vespa-nya Eca yang ternyata kemps. Alhasil, Adul diturunin di pinggir jalan sambil nunggu Eca nyari-nyari tambal ban yang punya kunci untuk vespa-nya. Alhasil, saya nyampe duluan dan harus nunggu mereka karena Phi balik lagi buat ngejemput Adul sementara Eca nyari tukang tambal ban. Sedangkan Danis dan Dea yang selanjutnya nyampe, setelah saya, Phi dan Adul masuk duluan ke kolam renang.

Jelang Penutupan Kolam Renang

Kolam renang ditutup sekitar pukul 18.00 dan pada saat itulah kami pun mengakhiri traveling hari ini. Tapi belum selesai sampai disana, kami singgah di rumah Eca terlebih dahulu. Mengabiskan sisa hari itu dengan berbagai cerita. Sebenarnya sih saya engga terlalu paham dengan pembicaraan mereka berhubung yang mereka ceritakan adalah momen-momen KKM-nya. Saya cuma jadi pendengar yang baik seperti biasanya, Hehe. Tapi untungnya mereka anak-anak yang asik sih jadi sesekali juga nanya-nanya saya tentang banyak hal.

Kami membubarkan diri tepat pukul 23.00, dan pulang dengan menumpang motor Phi. Yess, malam itu karena Adul juga harus pulang ke kosannya, jadi kami bertiga naik motor yang sama yaah ala cabe-cabean. Untunglah saat itu sudah malam dan jalanan sepi, Haha.

*Kosan, 160514

11:46 AM No komentar

“Tak mampu melepasnya

walau sudah tak ada

batinku tetap merasa masih memilikinya

Rasa kehilangan, hanya akan datang

Jika kau pernah merasa memilikinya…”

-Letto, Memiliki Kehilangan-

Mungkin hari kemarin adalah puncaknya. Puncak dari pertemuan tak terduga, perjalanan panjang penuh liku dan perpisahan yang tak pernah tahu kapan akan kembali. Segalanya berjalan dan bergulir dengan cepat. Nampaknya waktu terlalu membuat nyaman sehingga tanpa sadar, tahu-tahu semua berlalu sangat cepat.

Empat tahun perjalanan memasuki dunia perkuliahan, baru terasa banyak kenangan berharga yang tak pernah disesali. Kenapa dulu memilih kampus UIN, kenapa harus jurusan Jurnalistik, kenapa bertemu orang-orang gila dengan tingkat kegilaannya masing-masing. Selanjutnya, akan kemana lagi perjalanan ini?

Mendadak, saya jadi sangat melankolis setelah ditinggalkan dua orang gila itu. Ya, Mamih dan Nazmi. Dua orang sahabat yang tidak pernah saya duga kehadirannya, dua orang setengah waras yang tahu-tahu datang dan menyeret saya dari kehidupan kampus yang biasa-bisa menjadi luar biasa. Ayolah, saya mendadak pengen nangis begitu ingat kenangan sama mereka. Sumpah!

Kemarin saya menyaksikan keduanya melangkah melalui jalan yang berbeda. Iya, saya menyaksikan kedua orang yang saya amat cintai itu pergi meninggalkan kenangan yang pernah kami torehkan bersama sama. Saat itu, saat menyaksikan kepergian mereka, saya menjelma menjadi sosok yang -seolah- baik-baik saja. Tanpa kesedihan, tanpa air mata. Namun -saat ini- ketika menulis dan mengingat kembali tentang mereka, seketika saya merasa seperti patah hati. Nampaknya, ditinggalkan sahabat jauh lebih sakit rasanya. T_T.

Melepaskan Keduanya

Subuh-subuh, pasca sahur dan shalat subuh tanggal 8 Juni 2014 mobil avanza berwarna hijau itu telah terparkir tidak jauh dari kosan saya. Di dalamnya ada Joyo dan Mamih yang sudah beruraian air mata diiringi isak tangis.Ya, hari itu, hari kepulangan Mamih ke Aceh. Kepulangan yang tidak pernah diinginkan orang-orang sekitarnya maupun dirinya sendiri. Baginya, Bandung adalah tempat yang penuh kenangan. Tempat yang menjadikannya sosok wanita amat kuat.

Itulah yang membuatnya berat untuk meninggalkan Bandung, sahabat-sahabatnya, anak-anak Pondok Kuning dan kami (Saya dan Nazmi). Sepanjang perjalanan dari Bandung menuju Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) kami (Saya, Nazmi, Pitiw dan Joyo) berusaha terus menghiburnya. Apalagi Nazmi dengan kegejean dan kekonyolan yang membuat Mamih sesekali tersenyum, tertawa kemudian kembali terdiam.

Saat itu, saya pun hanya beberapa kali menanggapi obrolan yang terjadi di dalam mobil. Saya memilih untuk lebih banyak diam. Entahlah, rasanya mengantarkan dan menyaksikan orang yang biasanya selalu bersama, selalu berbagi dan selalu berkumpul membuat saya tidak rela untuk melepasnya. Harusnya saya punya kekuatan buat menghentikan waktu. Ya, andai saya punya. Sayangnya, saya hanya manusia biasa. Jadi saya hanya bisa menyaksikan segalanya berjalan dengan seharusnya.

Sampai di Bandara, kami menyempatkan untuk foto bersama. Yaa, sejenis narsis di Bandara-lah yaa. Hahaha. Dan mengantarkan Mamih sampai menghilang di balik pintu Bandara. Saya berdiri agak lama setelah menyaksikan Mamih pergi, sampai akhirnya saya kembali menuju mobil untuk pulang ke Bandung. Saya hanya berbisik : Kelak, kehidupanmu disana harus lebih bahagia ya, Mamih… Jangan lupakan Bandung dengan setumpuk pahit-manisnya. September kita harus ketemu lagi !

Miss you, Mamih :*

Di hari yang sama, tepatnya pukul 20.00 WIB, saya kembali menyaksikan satu orang gila lainnya pergi untuk belajar di Pare, Jawa Timur. Gila yaa, kedua orang gila itu tega ninggalin saya sendiri di Bandung ! Dan saya kembali merasakan kehilangan. Sepanjang perjalanan menuju Statsiun Kiaracondong, saya was-was, takut tidak bisa menyaksikan kepergian Nazmi.

Tepat lima belas menit sebelum keretanya berarngkat, saya sampai di Statsiun. Disana, Nazmi hanya ditemani Nyonya -pacarnya-. Kami ngobrol-ngobrol sebentar sampai akhirnya ada pengumumang bagi para penumpang untuk segera menuju kereta. Tidak ada isak tangis memang, walaupun beberapa kali Nazmi sempat khawatir dengan perjalanannya ketika sampai di Pare nanti.

Ya, saya menyaksikannya melangkah dengan pasti menuju kereta. Saya, kembali menyaksikan sahabat saya itu menggendong cariernya untuk melakukan perjalanan panjang tanpa kawan, sahabat dan saudara. Selamat jalan, Pa Nazmi … Semoga perjalananmu menyenangkan. Bandung menantimu untuk kembali pulang…

Seperti inilah akhirnya, saya menjadi satu-satunya TheThreeMusketeers yang masih belum move on dari Bandung. Menjadi satu-satunya yang menyaksikan kedua musketeers gila itu pergi melalui jalannya masing-masing. Semoga waktu masih mengizinkan kami untuk berkumpul kembali suatu saat nanti. Ya, suatu saat nanti. Dan sampai saat itu tiba, mari kita sama-sama berjuang untuk kesuksesan di masa depan. I’ll miss borth of you. Love you, guys !

the three musketeers, yeah !

Bandung, 090714

Salam kangen dari Bandung, gengs :*

11:36 AM No komentar

1:12 PM No komentar

Heiii Hoooo !

Selamat siang menjelang sore, hari ini saya kembali melakukan perjalanan. Aah, Bandung masih menyimpan sejuta pesona yang bikin rindu. Yap, ceritanya saya kan baru pulang bertugas nih yaa (baca: KKM), dan untuk merayakan kepulangan kembali ke Bandung, Kami punya setumpuk schedule perjalanan yang akan segera kami taklukan. Perjalanan hari ini tidak bertambah makhluk hidup, masih kami dua orang petualang yang gemar bermain dan tidak lupa skripsi. Hahaha. Tetep pantau edisi traveling kita yoo, heiihooo……

Pesona Cartil

Jadi ternyata, kawan-kawan … Cartil itu sejenis tempat wisata diatas bukit. Dari atas sini kita bisa lihat indahnya Kota Bandung dan segarnya udara pegunungan. Walaupun perjalanannya ekstra tenaga dan peluh bercucuran (Hahaha). Ga jauh beda kaya naik gunung, cuma kali ini engga jalan kaki tapi pake motor. Jadi engga terlalu cape laah.

Dari Atas Bukit

Amaziiiing!

Seperti biasa beat merah-nya lagi-lagi ngerjain saya, tau aja nih kalo saya overload pasca KKM, Hahaha. Alhasil, saya harus jalan disetiap tanjakan tinggi. Bener deh, harus ada pengecilan berat badan nih. Saya juga ga banyak foto-foto, karena sangat menyadari hasil fotonya ga begitu bagus akibat overload itu.

Here is MOKO

Tapi-tapi …. Cartil emang indah. Ini pertama kalinya, kami dateng ke tempat yang udah terkenal dikalangan anak-muda Bandung. Semakin sore semakin rame. Sayangnya cuaca hari ini ga mendukung, belum nyampe jam 6 sore, kabut udah dateng. Sangat kurang beruntung ga bisa lihat pesona Bandung lebih lama.

Kabut-kabut pergilaaah

Sepanjang perjalanan kami disuguhkan dengan lukisan alam yang terbentang luas dan indah. Perpaduan warna hijau yang bermacam-macam bikin seger mata. Belum lagi bukit-bukit disekitarnya. Aah, kalo saya bisa ngelukis udah dibawa aja kayanya kanvas segede apapun. Hahaha.

Setengah enama sore kami memutuskan untuk pulang, karena udah gelap dan kabut udah agak tebel, menghindari segala kemungkinan maka kami segera balik arah dan pulang menuju peradaban. Lagi, saya dikerjain sama si merah beat. Di turunan yang curam saya harus turun, karena ternyata rem motornya ga pakem. Hahaha, hari ini si merah beat bener-bener abis ngerjain saya, ckckck. But overall today is happy day … :)

Pose ^.^

Sampai di kosan, kami kembali bergegas menuju kampus untuk menghadiri acara Coffee Night ‘Harmony’ yang diselenggarakan Paduan Suara Mahasiswa UIN Bandung. Konyolnya, gara-gara nonton konser ini, Phi absen rapat dari organisasinya dan langsung ditegur lewat akun twitter organisasinya. Hahaha.

Yang jelas, hari ini ditutup dengan konser musik dipelataran gazebo kampus. So complete day, and nice day ..

Please waiting for next destination … We have an amazing places for our traveling … ^^

-Kosan, 020414-

12:23 AM No komentar

INSPIRING QUOTE

About me

LET'S BE A FRIEND

Popular Posts

COMMUNITY

Sitemaps

©