Tahun 2024 ini bener-bener jadi tahun yang seru. Seru karena sejak akhir tahun 2023 saya bertekad untuk kembali mendaftar Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP) agar bisa mengikuti challenge-nya menulis selama satu tahun penuh dan di akhir tahun akan ada skripsi atau tugas akhir yang akan menentukan kelulusan challenge di KLIP.

Challenge-nya gak setiap hari banget, kok. Minimal tiap bulan bisa posting 10 tulisan (bisa di google doc, media sosial, atau blog/website) dengan jumlah kata tertentu sekitar 300-500 kata. Boleh bolos tiga bulan tapi gak boleh berturut-turut. Inti dari challenge-nya ini tuh untuk melatih konsistensi kita dalam menulis.

Singkat cerita, alhamdulillah-nya, saya masih lanjut tuh lolos tiap bulannya karena memang menargetkan setiap bulan nulis 10 tulisan agar tetap bisa bertahan di KLIP sampai akhir tahun nanti. Niatnya memang gak pengen terlalu nge-push diri saya sendiri dan jadi gak enjoy menjalani challenge-nya.

Sumber: https://www.klip.web.id/

Tiap bulannya kami peserta KLIP itu akan dibagikan rapor dan untuk 99 orang terpilih akan mendapatkan undangan untuk masuk ke WAG KLIP. Saya agak lupa sih kapan akhirnya dapet undangan masuk WAG tuh, pokoknya sebelum bulan Ramadan tiba... beberapa member di WAG tersebut saling memberikan info tentang blog challenge yang sedang berlangsung.

Sekalian ikutan challenge KLIP, sambil ikutan challenge nulis lainnya. Saat itulah momen dimana saya mendapatkan info tentang Ramadan Blog Challenge 2024 yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network (BPN). Saya langsung aja kan yaa meluncur ke instagram @bloggerperempuan untuk mencari tahu lebih detail tentang challenge ini.

Sekali Mendayung, Dua Challenge Terlampaui

Sumber: https://bloggerperempuan.com/bpn-ramadan-blog-challenge-2024/

Challenge menulisnya cukup menantang nih. Kami harus posting tulisan di blog sebanyak 15 artikel selama bulan Ramadan. Tim BPN sudah menyediakan keyword-nya dan ada satu keyword tentang skincare yang punya ketentuan tertentu saat menulisnya. Pemilihan keyword-nya bebas gak perlu berurutan gitu, pokoknya masih di posting dalam waktu yang ditentukan.

Berhubung saya udah lama banget gak ikutan lomba-lomba blog gini, akhirnya saya cobalah untuk ikutan dengan niatan biar ada bahan tulisan agar bisa konsisten setoran di KLIP. Dalam proses menulisnya, saya pun memilih keyword dari yang paling menyenangkan atau mudah bagi saya. Saya pun nulisnya gak selalu setiap hari berurutan, kadang dua hari sekali baru posting.

Paling penting lagi, setelah selesai menulis sempatkan waktu untuk share tulisannya ke website Blogger Perempuan dan media sosial pribadi. Setiap mengikuti blog challenge pastikan untuk membaca dengan detail setiap ketentuannya agar tidak salah paham.

Kabar baiknya, event tahunan ini hampir selalu ada tiap tahunnya. Pantengin aja instagram dan website-nya BPN, ya. 

Ikutan Challenge Tanpa Ekspektasi Apapun

Sumber: instagram @bloggerperempuan

Challenge dari BPN selalu berhadiah, baik dalam bentuk uang maupun produk. Termasuk untuk Ramadan Blog Challenge 2024 ini, hadiahnya adalah:

Seluruh peserta yang berhasil menyelesaikan tantangan akan mendapatkan merchandise eksklusif BPN, 50 peserta pertama akan mendapat produk dari partner, dan 5 peserta beruntung yang akan mendapatkan THR berupa uang tunai sebesar @250k.

Menarik banget, kan? Pada awalnya saya bener-bener gak melihat hadiahnya, sih. Beneran cuma pengen coba ikutan biar gak kebingungan saat nulis buat KLIP, wkwk. Setelah masa challenge berakhir, baru di sekitar bulan Mei pertengahan atau akhir, salah seorang dari member KLIP mention saya di WAG dan mengabari kalo saya dan mbak Reyne menjadi salah satu dari lima peserta yang menang.

Alhamdulilah, seneng banget sih... ini achievement yang gak terduga buat saya. Yang namanya ikutan lomba terus menang, rasanya tuuuh... seneng banget, ya, bersyukur. Jadilah, saya dapet THR sebesar Rp300.000 (entah kenapa jadi dapet 300k, alhamdulillah) yang ditransfer via Gopay seminggu setelah pengumuman pemenang.

Hadiah lainnya dari BPN yang baru nyampe hari Sabtu ke rumah

Sedangkan, merchandise-nya baru sampai Sabtu sore kemaren di rumah saya. Saya dapet satu jilbab pink dengan motif bunga-bunga yang cute banget dan satu face cream Advance Acne dari Theraskin. Untuk face creamnya, sepertinya akan cocok di wajah suami karena skin type dia memang kulit berminyak. Sementara kalo kulit saya tuh tipikal yang normal to dry.

Begitulah, cerita di balik keikutsertaan saya dalam challenge ini... semoga bisa menambah semangat menulis dan coba-coba lagi ikutan challenge blog lainnya.

Kalau ada yang pengen mampir baca-baca tulisan saya, bisa langsung aja mampir ke sini: 

 https://bloggerperempuan.com/author/aginpoespa/

Siang yang lebih terik dari biasanya, 130917
Celotehan untuk Semarak Literasi PC. Pemuda Persis Pameungpeuk

Baiklah, lewat postingan ini saya akui bahwa saya memang lagi lesu untuk lanjutin naskah #LASTJOURNEY. Naskah yang direncanakan akan saya ajukan ke salah satu penerbit mayor dengan deadline pertengahan Desember ini. Oh yeaah! Bener-bener menguras emosi jiwa deh nulis naskah ini. Ya ampuuun lebay gitu sih, Gin?! Eh, serius deh... Saya ngerasain feel nulis yang naik-turun kadang semangat banget nulisnya kadang kendor banget--kayak sekarang ini. Hiks.

Pengalaman saya nulis naskah novela Symphony in Love (yang akan segera diterbitkan Bentang Pustaka lewat Google Play Books), nggak se-lebay ini deh. Hahaha. Apa karena genre naskah yang berbeda ya? Entahlah, kok ya rasanya nulis Last Journey banyak banget rintangannya. Ada sih progresnya tapi lesuuuuu dan lambat baangeeetttt. Sehari paling banyak tuh dua halaman aja, padahal target saya satu hari minimal lima sampai sepuluh halaman gitu deh. Biar cepet selesai. Ekspektasinya gitu sih.

Sayangnya, kondisi saya yang sering banget nurutin mood bikin kegiatan menulis ini serba nggak konsisten. Sebenernya ide awal naskah ini udah ada sejak tahun 2013-2014 saat saya lagi jenuh-jenuhnya ngerjain skripsi dan berbagai persyaratan untuk menuntaskan S1. Tapi baru bener-bener terealisasi nulisnya awal tahun 2016. Tahun 2013-2014 itu saya baru nulis sinopsis dan outline awal dari naskahnya.

Selama tahun 2015, naskah ini sama sekali nggak saya sentuh karena saya sibuk kerja, wkwk. Serius ini mah, saya bener-bener sibbuuuuukk bangeet kerja bahkan sampai waktu me-time aja harus nyolong-nyolong gitu deh. Nasiiibbb pekerja, hahaha. Nah, sejak saya resign akhir tahun 2015 barulah saya punya free-time buat mengerjakan hal-hal yang menyenangkan menurut saya.

Awal tahun 2016 saya merasa sangat produktif menulis, sayangnya jelang akhir tahun ini saya mulai lesu nih. Padahal saya cukup optimis kalau naskah Last Journey memenuhi kriteria yang penerbit itu cari. Apalagi cerita yang saya tawarkan pun cukup unik, selain berfokus sama kisah cinta para tokoh utama.

Oh iya, seorang penulis yang sudah pengalaman dan saya kenal sama penulis ini lewat sebuah grup facebook, dia bilang untuk membangun chemistry dengan para tokoh fiktifnya, dia sampai bikin biodata singkat dan mencari sosok real-nya dari artis-artis korea. Menurutnya, hal ini sangat membantu dia untuk menggambarkan lebih nyata tentang si tokoh saat mereka saling berinteraksi dalam karyanya.

Well, saya pun pernah melakukan ini untuk naskah-naskah saya yang sudah rampung dan memang cukup membantu sih. Hehe. Akhirnya, saya pun akan melakukan hal yang sama untuk naskah Last Journey. FYI, naskah ini sudah pernah saya posting di wattpad loh.... Tapi baru sampai BAB berapa gituuu yaa.... Jika berminat boleh banget dong mampir di sini. (langsung klik aja yess! :D)

Ini dia cast yang menurut saya cocok dengan bayangan saya tentang tokoh-tokoh Last Journey. Entah kenapa kali ini saya nyari cast-nya pake artis dan aktor Indonesia. Rasanya saya bosen kalau pake artis Korea mulu, sekarang pengen pake produk lokal aja, wkwkwk.

SPOILER LAST JOURNEY

Gaya amaaat siih pake spoiler segala yaaaa, wkwk. Bodoo amat deh! Suka-suka saya dong, Hahaha. Okeh, balik ke topik tulisan saya. Last Journey ini menceritakan tentang seorang reporter wanita berusia 28 tahun bernama Jani yang selalu teringat dengan janji di masa lalunya dengan seseorang. Kenangan masa lalu itu semakin kuat saat ia kembali ke Indonesia setelah masa tugasnya di luar negeri bersama partner kerjanya--Bowo.

Belum lagi, ada rekan kerjanya yang tiba-tiba mengajak Jani untuk melakukan perjalanan hidup bersama-sama. I mean, dia ngajakin Jani untuk menikah! Di saat yang bersamaan orang di masa lalu Jani tiba-tiba muncul sebagai patner reporternya untuk konsep baru program televisi Around The World. Jadilah, Jani dilanda kebimbangan yang luar biasa, antara memulai perjalanan baru dengan orang baru atau melanjutkan perjalanan yang tertunda dengan orang di masa lalu.

Di samping itu, ada Nirvana--seorang eksekutif produser sekaligus atasan Jani yang juga udah memendam perasaannya sejak lama kepada Prama. Nirvana yang workaholic memang nggak terlalu mementingkan masalah percintaan. Baginya, karir dan pekerjaan nomor satu. Sampai akhirnya dia sadar, kalau usianya sudah kepala tiga dan tuntutan untuk menikah dari keluarganya semakin kuat. Akhirnya, Nirvana memutuskan untuk menyatakan perasaan selama bertahun-tahun kepada Prama.

Sayangnya, setiap rencana seringkali tidak selaras dengan keinginan. Pada akhirnya, keempat orang itu tetap harus menjalani kehidupan mereka sekalipun bukan yang mereka inginkan. Namun mereka harus memutuskan. Bagaimanapun, hidup adalah sebuah pilihan. Dan mereka harus memutuskan jalan hidupnya.

Cast dari Last Journey

Jadi begitulah curhatan pagi ini dari seorang penulis yang moody-an. Semoga setelah ini makin semangat membara untuk menyelesaikan Last Journey. Uhuk, Aamiin. Ah, saya mau mandi dulu biar syeegeerr. See you~~

Minggu yang masih dingin, 111216

Well, pernahkah kamu punya pekerjaan impian? Saya cukup yakin, beberapa diantara kita punya impian indah tentang pekerjaan. Iya, saya pun demikian. Sejak saya dinyatakan lulus sebagai sarjana jurnalistik dengan gelar S.Sos, satu beban saya terangkat dan beban lainnya datang. *Hayoh, ngaku deh… Pasti mulai terbebani untuk dapat gaji, kalau bisa gajinya yang gede tapi kerjaannya enak, iya kan?*

E-mail rutin dari Nancy yang selalu menyulutkan semangat untuk nulis. Thanks a lot Nancy :*

KANOI ! Komunitas Nulis yang turut berperan dalam proses belajar nulis. Thank you so much, Minwar :*

SUPER WRITER 2